01. GO TO SCHOOL

621 416 2.1K
                                    

Terlambat

Setelah putus sekolah selama satu tahun, tibalah saatnya Biscuits untuk melanjutkan pendidikannya di bangku SMA. Tak seperti murid baru lainnya, Biscuits belum mempersiapkan perlengkapan sekolahnya. Bahkan di jam 07.00 pagi ini ia masih tertidur pulas.

Biscuits masih terbuai dengan kasur empuk dan mimpi indahnya. Akan tetapi, tak lama kemudian mimpi indahnya itu terhenti saat malaikat pembawa air membangunkannya dengan setimba air.

"Bangun! Ini sudah jam berapa!?" ujar Lafasya sambil mengguyur adiknya dengan setimba air.

Mendadak Biscuits bangun dari tidurnya, mengusap wajahnya yang sedang basah dan menatap sekitar.

Ia membelalakkan matanya ketika melihat kasur dan sebagian bajunya yang basah akibat ulah Lafasya.

Lafasya kini sudah berumur sembilan belas tahun dan sudah menduduki bangku kelas tiga. Lebih tepatnya gadis tersebut dua tahun lebih tua dari adiknya.

"Ah ... Kakak. Kenapa aku disiram?" nyinyir Biscuits sembari melihat kakaknya yang memiliki perawakan sekitar seratus lima puluh sembilan itu.

"Cepat mandi! Ini hari pertama kamu masuk sekolah, 'kan?" omel Lafasya yang kini sudah berseragam sekolah.

"Baik Kak," jawab Biscuits lesu.

Empat menit kemudian, di depan rumahnya.

"Kakak, aku sudah siap," ujar Biscuits.

"Kamu tidak mandi?" Lafasya memerhatikan tangan Biscuits yang kering.

"Tidak perlu, lagipula Kakak sudah menyiramku tadi," jawab Biscuits dengan wajah ngantuknya.

"Baiklah, cepat naik! Ingat, jangan nakal di sekolah, ya!" peringat Lafasya kemudian memberi helm pada Biscuits.

"Iya, bawal," ejek Biscuits. Buscuits memang sering mengejek kakaknya dengan nama bawal.

Mereka berdua pergi ke sekolah dengan menggunakan motor yang baru-baru ini ia beli dari hasil pembobolan minggu lalu. Saat itu Biscuits memang meretas situs perusahaan, dan dia berhasil mendapatkan uang sebesar seratus dua puluh juta rupiah.

Sebagai keluarga, Lafasya tentunya sudah tahu kalau adiknya seorang hacker. Tapi, ibunya belum mengetahui tentang ini.

Jika ibu mereka berdua mengetahui hal tersebut mungkin mereka berdua akan dimarahi. Karena ibu mereka tidak ingin kejadian yang memilukan terjadi pada suaminya, ikut menimpa anak-anaknya.

Cuaca hari ini sangat cerah dan cahaya mentari pagi seakan sedang menyapa mereka berdua. Sesekali Biscuits memikirkan keadaannya saat di sekolah nanti. Akankah dia betah, akankah dia memiliki teman?

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka berdua pun sampai di sekolah. Lafasya memarkirkan motor merk Honda merahnya di parkiran sekolah.

....

Mereka berdua berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara penerimaan murid baru. Sementara itu tampaknya Biscuits masih malu-malu sehingga Lafasya menarik adiknya secara paksa.

"Ayo cepat, Biscuits!" Lafasya menarik paksa Biscuits yang masih berdiam diri di tempatnya.

"I-iya, Kak," ucap Biscuits malu-malu.

Namun, di tengah perjalan mereka berdua dicegat oleh Ibu Allen yang mengenakan seragam khas guru dan kaca mata. Ibu Allen adalah seorang guru di sekolah itu.

"Mau kemana kalian?" tanya Ibu Allen.

"Upacara, Bu," jawab Lafasya santai.

"Karena kalian sudah terlambat, Ibu akan menghukum kalian. Ibu kecewa sama kamu Lafasya, kamu sebagai ketua osis, kenapa bisa terlambat?"

Is My Life-Re make-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang