09. Nando Demo Tachiagare

158 105 845
                                    

Menyerah

Tidak mau mengambil resiko Biscuits mengalah dan langsung mematikan laptopnya agar kejadian itu tidak terulang kembali dan menoleh ke kiri melihat Lafasya yang terlelap dalam tidurnya.

Sementara itu di tempat lain di waktu yang bersamaan gadis misteris tersebut, merasa senang karena barusan Biscuits dan Axis menyerah tanpa syarat.

"Hmm Blue Bird yang malang, hanya segitu kah kemampuan kalian?" ucap wanita misterius tersebut meremehkan Biscuits dan Axis.

Di tempat Pilox, sudah menemukan lokasi dari gadis misterius yang tadi menggagalkan rencana Biscuits dan Axis.

Pilox memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan ketenangan saat melakukan sesuatu meskipun di saat yang mendesak, bahkan mungkin ia lebih cerdas dari pada Biscuits. Hal itu membuat Biscuits sedikit irih padanya.

Itu terbukti ketika mereka bertiga sedang berada di Lempang beberapa minggu yang lalu. Di saat Pilox menyusun rencana dalam keadaan terjepit dan tegang.

"Hmm, ketemu kau," kata Pilox sambil memandang layar laptopnya.

***

Dua Pilihan

Rumah Buscuits pukul 07.03

Saat ini Buscuits sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Meskipun tanpa semangat dan motivasi apapun. Pria itu sudah mengenakan seragam sekolah putih abu-abu khas anak SMA dilengkapi dengan dasi yang melilit di lehernya, jangan lupa sepatu Nike berwarna putih yang ia kenakan di kedua kakikanya.

Biscuits berjalan menuju ke pekarangan rumah, karena Lafasya sudah menunggunya sejak tadi.

"Cepat-cepat, dong! Jangan sampai telat lagi," omel Lafasya yang kini sudah duduk di jok motor.

Biscuits lantas tersenyum tanpa dosa. "Hehe ... santai, Kak. Sekolah tidak akan lari, kok--"

Tin! Tin! Tin!

Suara handphone Biscuits membuat omongan pria itu terpotong. Ia lantas mengambil benda pipih itu dan melihat pesan yang ternyata dikirim oleh Risa.

Risa
Kita ketemuan jam delapan di gedung tua yah ... kota Mallawa

Melihat pesan tersebut Biscuits mengalihkan pandangannya pada Lafasya lalu kembali fokus pada benda pipih tersebut dan mengetik pesan pada Risa.

Anda
Sekolah saya bagaimana?

Risa
Ini penting 🙄🙄

Biscuits berpikir sejenak, apakah dia harus ke sekolah atau pergi bertemu dengan Risa.
Jika pemuda itu memilih ke sekolah, di sisi lain ia akan penasaran apa yang akan disampaikan oleh Risa.

Biscuits menghela napas lantas menepuk bahu Lafasya. "Kak aku bolos sekolah dulu yah. Ada misi mendadak soalnya," ucapnya dengan hati-hati.

Lafasya menoleh ke arah Biscuits dan menatapnya beberapa detik. "Emm ... tapi hari ini saja," ujarnya tanda setuju dengan pengaduan adiknya, yang dijawab Biscuits dengan anggukan.

Setelah pembicaraan mereka berdua selesai, Lafasya pun pergi ke sekolah dengan menunggangi motor merahnya. Sementara itu, Biscuits menhendarai motor honda berwarna hitam pemberian dari ibunya.

...

Mallawa, pukul 11.45

Pilox sedang mencari tempat persembunyian musuhnya. Lebih tepatnya yang telah meretas laptop Biscuits dan Axis. Pria dingin itu kini sedang menyusuri bibir jalan berharap menemukan markas musuhnya.

Is My Life-Re make-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang