21. LOVE OR DEAD

5 4 0
                                    

Balas dendam Blue Bird

Hari demi hari, Biscuits lalui dengan kekasih barunya Angra, tak terasa sudah satu bulan mereka menjalin hubungan. Bersedih dan tertawa mereka jalani bersama.

Hari ini adalah hari untuk Biscuits membunuh Angra. Sebenarnya, dia sudah sangat mencintai kekasihnya itu tanpa diketahui oleh Axis.

Namun, hal ini harus dilakukan meski mereka berdua sudah melalui kenangan yang indah di satu bulan terakhir ini.

Untuk membunuh Angra, Axis sudah memiliki rencana sejak awal, ia berencana membunuhnya dengan racun, dan rencananya tetap seperti biasa, yaitu kencan. Bisa dibilang hari ini adalah kencan mereka berdua yang terakhir.

Di sisi lain Biscuits sedang bingung. Apakah dia harus membunuh orang yang dicintainya demi seorang teman? Sungguh pilihan yang sangat membingungkan bagi dirinya. Karena, bagaimanapun juga, mau tidak mau dia harus melakukan ini.

Untuk rencananya, Biscuits akan mengajak Angra makan malam di suatu restoran dan Axis akan meretas listrik restoran itu pada saat makanan sudah tersedia di atas meja.

Pada saat listriknya padam, di situlah Biscuit menaruh racun pada makanan kekasihnya. Setelah itu dia lakukan, dia akan meminum obat tidur agar tidak dicurigai oleh siapa pun.

Meskipun itu bukan rencana yang sebenarnya. Alasan pria itu meminum obat tidur aga tidak melihat kekasihnya menderita dalam kematiannya.

Kini tampak Biscuita sedang merapikan kemeja bermotif kotak-kotaknya di depan cermin sembari berpikir keras apakah dia harus melakukan semua ini?

Love Or Death, permainan macam apa ini? Batin Biscuits sembari menatap dirinya dari pantulan cermin.

Tekad yang kuat harus dibutuhkan saat ini, pria itu harus menghapus perasaan yang ada di hatinya agar bisa melakukan misi balas dendamnya dengan baik.

Dengan perasaan bahagia bercampur sedih, Biscuits beranjak dari tempat itu dan berniat menjemput Angra dengan motor merahnya.

Di depan rumah Angra

Setelah beberapa menit Biscuits menunggu, Angra pun keluar dari rumahnya dan menghampirinya.

"Biscuits, Sayang!" sapa Angra.

Pria berwajah tampan itu terpesona melihat kecantikan Angra malam ini.
"Ya ampun, Sayang kamu cantik sekali!" pujinya melihat Angra mengenakan gaun berwarna biru muda hingga mata kaki, belum lagi dengan riasan wajah yang menambah kesan cantik, gadis itu berjalan ke arahnya dan diakhiri dengan pelukan.

Karena Biscuits sadar ini adalah pelukan terakhirnya, dia pun menangis dalam pelukan itu, meski pria itu mencoba menahannya.

"Sayang kamu menangis, ya?" kata Angra dalam pelukannya.

"Tidak kok, Sayang. Izinkan aku memelukmu dengan waktu yang lama ya, Sayang." Biscuits meneteskan air matanya.

"Selama apapun, Sayang. Akan aku izinkan kau memelukku," jawab Angra.

Mendengar hal itu, Biscuits tak mampu lagi membendung air matanya, dan membuat pria itu menangis sejadi-jadinya.

Sepertinya, memang aku tidak bisa membunuhnya. Aku harus bagaimana? batin Biscuits.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is My Life-Re make-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang