Bingung
Di tengah-tengah perbincangan Biscuits dan Lafasya, tiba-tiba laptop Biscuits berbunyi tanda mendapat pesan dari Pilox.
Tenden!
Suara nada notifikasi laptop Biscuits.
Pilox
Hari ini aku dan Axis akan menemukan orang yang telah meretas laptopmuBiscuits mengangkat alis kirinya heran. Pilox? Batinnya karena setau dia Pilox masih terbaring di rumah sakit.
Biscuits merasa terganggu dan ragu dengan pesan tersebut, bagaimana bisa orang yang masih terbaring di rumah sakit memainkan handphone. Pria itu sempat berpikir bahwa Risa yang menggunakan handphone temannya itu sebelum membalas pesan tersebut.
Anda
Tidak usah repot-repotSetelah mengirim pesan tersebut Biscuits baru menyadari kejanggalan, bahwa laptopnya baru diretas setelah kejadian di Lempang. Alhasil Biscuits tidak pernah menyampaikan hal ini pada Pilox, karena dari tiga hari yang lalu temannya itu sedang terbaring di rumah sakit.
Siapa yang mengirim pesan ini? Batin Biscuits penasaran lalu pergi ke rumah sakit tempat Pilox dirawat.
Sebelum berangkat Biscuits terlebih dahulu mengirim pesan pada Axis.
Anda
Axis kita ke rumah sakitAxis
Untuk apa?Anda
membesuk Pilox, kita bertemu di rumah sakitAxis
Ok😊😊Tanpa memikirkan apa-apa, Biscuits segera mengambil jaket hitam yang terletak di kasurnya dan mengenakannya lalu mengambil kunci motor yang terletak di atas meja.
...
Dengan kecepatan sekitar 97km/jam Biscuits mengendarai motor merahnya. Pria berusia tujuh belas tahun itu seakan tidak peduli dengan teriknya matahari saat ini. Karena pikirannya sekarang sedang terganggu. Apakah pesan itu dikirim oleh Pilox atau Risa, jangan-jangan akun Pilox dibajak oleh peretas lainnya?
Tidak terasa sudah empat puluh menit Biscuits menunggangi motornya dan jantungnya berdetak semakin kencang karena penasaran ketika melihat rumah sakit di hadapannya.
Biscuits memarkirkan motor merahnya, melepas helm dari kepalanya dan segera turun dari motor lantas bergegas menuju rumah sakit tersebut.
Singkat cerita, Biscuits kini sudah berada di depan ruang rawat Pilox, pria itu berjalan ke kiri dan ke kanan mengitari bagian depan ruang rawat tersebut sembari berharap dokter keluar dari ruangan itu.
Langkahnya terhenti seketika setelah kedua matanya melihat dokter keluar dari ruangan tersebut, ia pun segera nenghampiri pria yang mengenakan pakaian serba putih itu.
"Dokter! Apakah pasien atas nama Pilox sudah sadar?" tanya Biscuits antusias yang membuat langkah dokter terhenti.
Dokter itu memandang Buscuits sejenak. "Pilox? Oh ... dia sudah dipindahkan di rumah sakit lain," terangnya sehingga Biscuits membesarkan matanya.
"Kapan Dok? Siapa yang memindahkannya?" tanya Biscuits sembari memegang bahu kanan dokter itu lalu pria yang mengenakan pakaian serba putih itu menjawab : keluarganya.
Sial! Disaat seperti ini? Batin Biscuits.
Aktivitas Biscuits terhenti setelah mendengar suara yang begitu nyaring memanggil namanya dari belakang.
"Biscuits!" sapa Axis sembari berlari kecil ke arah Biscuits. "Bagaimana dengan keadaan Pilox?" tanyanya lalu Biscuits menjelaskan yang sebenarnya dari ia mendapatkan pesan dari Pilox hingga dipindahkan di rumah sakit lain.
Mendengar hal tersebut Axis menyarankan Biscuit menanyakan pada admin rumah sakit, karena biasanya di data pasien ada nama keluarga dan nomor telponnya.
***
Terungkap?
Rumah sakit ruang admin
"Dokter boleh saya cek pasien atas nama Pilox?" tanya Axis yang kini berhadapan dengan dokter.
"Maaf, anda siapa?" tanya dokter tersebut memerhatikan Axis dan Biscuits yang duduk bersebelahan lalu mencari pasien atas nama Pilox di daftar pasien.
"Kami temannya Dok," jawab Axis.
"Baiklah, ini yah," ucap dokter sembari memberikan buku laporan pada Axis.
Mereka berdua segera memerhatikan halaman tersebut dan berhasil mendapatkan nomor telpon Risa. Biscuits mengambil handphone dari jaketnya dan segera mencatat nomor telpon tersebut.
"Terima kasih Dokter," ucap Axis bersyukur lantas meninggalkan tempat itu.
Setelah mendapatkan nomor Risa, Biscuits segera menghubunginya. Sementara itu Axis menunggu Biscuits di parkiran motor. Tetapi, apa yang terjadi? Tidak ada respon sama sekali, hal itu tentunya membuat pria berponi itu merasa geram.
"Baiklah kalau begitu maumu," kata Biscuits sembari menaruh handphone-nya kembali lalu melangkahkan kakinya menuju parkiran berniat untuk pulang.
"Bagaimana?" tanya Axis pada Biscuits yang baru datang.
"Kita pulang dulu, aku ingin melacak pesan yang dikirim si brengsek itu," ujar Biscuits dengan pancaran mata yang penuh amarah.
...
Pukul 20. 15 di rumah Biscuits
Saat ini Biscuits sedang mencoba melacak pesan yang dikirim oleh Pilox, entah itu benar-benar pesan darinya ataukah orang lain.
Setelah beberapa menit anak IT itu mengoperasikan laptopnya, akhirnya usahanya membuahkan hasil dan membuat ia sedikit senang.
Mampus kau sekarang! Batin Biscuits sembari memandangi layar laptopnya yang memunculkan peta Mallawa, lebih tepatnya sekarang peretas berngsek itu berada di sana(?) Setidaknya hal itu lah yang lelaki itu pikirkan saat ini.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Is My Life-Re make-
Mystery / ThrillerMengisahkan sekelompok remaja yang memiliki latar belakang berbeda-beda, memutuskan untuk menjadi hacker. karena beberapa alasan. Salah satunya balas dendam, berbagai komplik dan misteri yang terjadi. Begitu juga dengan musuh misterius LITTLE MONSTE...