10. Size the day

142 80 728
                                    

-Jangan Berputus Asa Dengan Keadaan Teruslah Berjuang Meskipun Waktu Tidak Berpihak Padamu-
-Risa-

Rekan

Setelah beberapa jam mencari, akhirnya Pilox menemukan markas musuh, yang kini sedang berdiri kokoh di hadapannya, bangunan tua yamg nyaris tanpa warna dan cukup besar.

Tampak Pilox sedang bersembunyi di bawah pohon rindang, tepatnya di halaman bangunan tersebut. Kedua mata pria jenius itu tidak henti-hentinya mengamati rumah tingkat dua yang nyaris tidak berwarna itu dan memasang headset yang bermerk Earphone Tws 10G warna hitam pada indera pendengarannya, lantas menekan tombol on.

Pilox menganalisis bangunan yang ada di hadapannya. "Lebar bangunan ini sekitar enam meter, kemungkinan panjangnya ada lima ... kalau bukan enam meter," tuturnya yang masih bersembunyi di bawah pohon rindang.

Beberapa saat kemudian, Pilox melihat seorang wanita berperawakan sekitar seratus enam puluh dua sentimeter mengenakan baju kaos berwarna putih polos dan celana jeans berwarna hitam dari kejauhan berjalan menuju bangunan tua yang berada di hadapannya dan berhenti di depan pintu bangunan tersebut.

"Permisi, apakah ada orang?" suara gadis tersebut terdengar jelas di indera pendengaran Pilox dari headset yang terpasang di kedua telinganya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka dan diikuti perbincangan kedua gadis yang membuat Pilox terkaget.

"Ada apa yah?" tanya gadis misterius yang baru saja membuka pintu.

"Maaf ... Kak, saya mau minta tolong, mobil saya kehabisan bensin. Bisa bantu dorong, Kak?" ucap Sultaniah yang ternyata teman Pilox.

"Bisa."

"Memang Kakak bisa dorong sendiri? Panggil teman Kakak yang lainnya," saran Sultaniah. Suara mereka berdua masih terdengar jelas di indera pendengaran Pilox yang masih bersembunyi di balik pohon saat ini.

"Teman saya pergi, ada urusan," ucap gadis misterius tersebut.

"Baik Kak, ayo ... mobil saya ada di depan," ajak Sultaniah.

Setelah perbincangan mereka selesai, kedua gadis itu pun beranjak dari tempat tersebut. Di sisi lain, Pilox penasaran dan ingin melihat wajah gadis misterius yang berbicara dengan Sultaniah.

Namun harapan Pilox pupus karena wajah gadis itu tertutupi oleh masker.

Flashback On

Setelah berpikir panjang, akhirnya Pilox menemukan markas musuh yang telah menyerang laptop Biscuits dan Axis.

Beberapa saat yang lalu Pilox meretas listrik yang ada di Mallawa, hingga listrik yang ada di kota tersebut padam.

Setelah lampu padam beberapa menit, sekilas Pilox melihat titik merah yang tertera di layar laptopnya sebelum listriknya kembali normal.

"Kutemukan kau," ucap Pilox tersenyum licik karena titik merah tersebut adalah lokasi musuhnya.

Menyadari hal tersebut Pilox membuka google maps-nya dan segera mencari titik lokasi yang ada ia lihat di laptopnya tadi.

Singkat cerita, pria dingin itu memerintahkan rekan-rekannya untuk memeriksa titik tersebut.

Setelah menunggu kurang lebih delapan menit Pilox akhirnya mendapat berita gembira, hal itu terbukti setelah menerima pesan dari salah satu rekannya.

Sultaniah
Aku sudah menemukan markas musuh

Anda
Kerja bagus, kita ketemu di perempatan jalan

Is My Life-Re make-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang