03. System Of A Down

409 308 1.6K
                                    

Berjuanglah Blue Bird

Biscuits pun memainkan komputer yang berada di hadapannya. Selang beberapa waktu, di tengah-tengah pekerjaannya, ia menghembuskan napas panjang. Merilekskan pikirannya sejenak.

"Berhenti!" pinta sesorang dari belakang.

Mendadak Biscuits tercengang saat mendengar bias suara yang nyaring itu. Sesosok wanita yang berpakaian serba hitam dengan rambut panjangnya dikuncir seekor kuda, memiliki tinggi badan sekitar seratus lima puluh tujuh senti meter. Wanita itu memandang Biscuits dengan tatapan tanpa ekspresi.

Sial padahal sedikit lagi, batin Biscuits. Berusaha untuk mencoba menenangkan hatinya.

Wanita itu perlahan-lahan menghampiri Biscuits sembari mengeluarkan pistol dari saku celana jeans hitamnya, menodongkan senjata bahaya itu ke arah Biscuits, lalu sigap menarik kerah baju belakang Biscuits hingga membuat tubuh anak itu berbalik cepat ke hadapannya.

Matanya sedikit membesar. "Kamu!" kata wanita itu yang ternyata adalah Axis, sekelas dengannya.

"Sudah kuduga, kamu Axis yang ku kenal," ucap Biscuits.

"Aku akan menjaga pintu, lakukanlah pekerjaanmu. Pilox saat ini sedang menjaga pintu masuk," ucap Axis mengalihkan pembicaraan, lantas menaruh pistolnya di tempat semula.

"Pilox juga?!" Biscuits tercekat dengan bulatan mata lebar.

Beberapa jam yang lalu ....

Karena merasa tidak tenang, Axis memutuskan untuk pergi ke Lempang.

Dia pun memutuskan untuk mengajak Pilox ke sana agar pekerjaan mereka lebih gampang. Sebenarnya, Biscuits bisa saja meretas perusahaan listrik yang ada di Lempang dari kejauhan. Akan tetapi, itu sangat fatal dilakukan.

Axis pun mulai mengirimkan sebuah pesan kepada Pilox.

Axis
Pilox kamu mau ke Lempang?

Pilox
Padahal saya baru mau menghubungimu

Axis
Baiklah kita bertemu di taman ya

Pilox
Oke

~~~
Axis kini sudah berada di taman yang ia bicarakan tadi. Perasaannya sungguh berdebar, penasaran, dan cemas dalam pikirannya tercampur aduk. Karena baru pertama kalinya ia bertemu Pilox.

Di mana sih, orang itu? Batin Axis agak sedikit kesal menunggu kehadiran pria itu.

Selang beberapa detik setelah Axis menggerutu, ia mendapat pesan dari Pilox.

Pilox
Hey aku di depanmu?

Axis tercekat mendapat pesan tersebut. Dia menoleh cepat ke depan dan memandang sosok laki-laki dari radius sekitar sepuluh meter tengah berjalan menuju ke arahnya. Axis sedikit ternganga memandangi lamat-lamat wajah laki-laki itu.

"K-Kamu, Pilox?" gugup Axis saat memperhatikan wajah Pilox yang tampak tampan. Ah, jangan bilang mukanya sudah tersipu saat ini.

"Iya," jawab Pilox dengan wajah tanpa ekspresi dan mata penuh dengan dendam.

Jantung Axis ingin rasanya melompat keluar setelah mendengar suara Pilox yang khas, di sisi lain ia menyadari bahwa pria yang ada di hadapannya memiliki kebencian yang sangat besar.

Is My Life-Re make-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang