-Dengan adanya dendam yang ingin Terbalaskan Akan Membuat Seseorang Termotivasi Dan Menjadi Lebih kuat-
-Biscuits-
Langkah Awal
Setelah resmi menjalin hubungan dengan Biscuits member Blue Bird, kini Angra sedang mempersiapkan dirinya untuk berkencan. Mengingat ini kencan pertamanya gadis itu ingin terlihat cantik di depan kekasihnya.
Entah kenapa jantungnya kini berdetak sangat cepat, mungkin karena hari ini yang ia nantikan. Biscuits berjanji untuk bertemu malam ini yang membuat sang gadis merasa bahagia.
Tampak wajah yang cantik dari pantulan cermin yang telah dirias sedemikian rupa. Rambut pun sudah tersisir rapi dan parfum jangan lupa dengan baju biru muda dan rok merah yang menutupi gadis itu pun menjadi pelengkap untuk penampilannya saat ini.
Angra melihat jam di handphone-nya. "Sudah waktunya nih," ucapnya tersenyum lantas pergi dari tempat itu karena Biscuits sudah menunggu di depan rumahnya.
Gadis berparas ayu ini terus berjalan menuju Biscuits, sementara pandangannya tertunduk karena menahan malu. Semakin dekat jaraknya dengan kekasihnya detak jantungnya pun semakin tak karuan.
Sementara itu di sisi lain Biscuits seakan terpesona melihat kecantikan sang kekasih, sampai-sampai membuat pria itu terdiam sesaat dibuatnya. Rambut panjang hitam mengkilap, mata indah dan wajah yang kian cantik jika pria itu melihatnya.
"Waw ... Angra kamu cantik sekali malam i--" Omongan Biscuits seketika terpotong karena tersadar, jangan sampai perasaan cinta itu muncul padanya. Astaga ... ingat Biscuits, gadis itu adalah musuhmu, lanjutnya dengan membatin.
Angra menatapa pria yang kini duduk di atas motor heran. "Ada apa Biscuits?" tanyanya memandang pria itu.
"Hmm ... bukan apa-apa, kok ...," jawab pria berambut poni itu sembari memberikan Angra helm.
...
Sementara itu di tempat lain dan di waktu yang sama, di dalam ruangan yang tak begitu luas dan ramai barang-barang. Di mana ruangan itu hanya terdapat dua buah kursi serta meja dan beberapa laptop. Tampak Seven dan Ichi sedang mengetik beberapa kode untuk membalas serangan dari musuh mistetius yang membuat mereka berdua kewalahan.
Masih musuh yang sama tapi tentunya bukan Blue Bird itulah yang dipikirkan Seven. Sudah sekian kalinya gadis bertopeng itu diserang olehnya beberapa hari terakhir ini. Penasaran bercampur rasa kesal memenuhi pikirannya, sebenarnya dia siapa? Itulah pertanyaan Seven dalam hati.
Itulah sebabnya Seven mengajak Ichi dalam peretasan kali ini, berharap musuh misterius itu dikalahkan lebih mudah. Tapi, sepertinya akan sia-sia. Mereka berdua tetap tidak berkutik.
Kedua gadis itu terus menerus mengirim kode-kode tersebut pada musuhnya, tetapi
itu tidak mudah. Hal tersebut terbukti setelah laptop yang digunakan Ichi mendadak mati.Ichi menggeram pertanda emosi. "Sial ... nih orang dari planet mana sih? Serangannya cepat sekali," raungnya yang membuat Seven terkaget.
"Saya sudah bilang, 'kan? Dia sangat cerdik," peringatnya sembari mengetik kode demi kode pada laptopnya. Kali ini gadis itu hanya menggunakan satu laptop agar bisa lebih fokus untuk menyerang.
D14egey_awg3h2Ndggasf//1278sdx
Itulah kode terakhir yang diketik Seven sebelum mematikan laptopnya.
"Hah ... tangan saya jadi kesemutan nih," keluh Seven sembari meremas tangan kanannya dengan menggunakan tangan kirinya. "Kali ini tiga puluh sembilan menit, waktu yang lumayan lama," lanjutnya. Karena di pertarungan sebelumnya Seven hanya bertahan sepuluh menit.
Seven sudah tahu cara melawan peretas misterius itu. Ya, dia harus menggunakan satu laptop agar bisa mengimbangi pergerakannya.
"Andaikan Angra ada di sini, mungkin kita akan menang," kata Ichi menatap Seven yang masih setia menggunakan topeng, yang terkadang membuatnya penasaran. "Oh iya, Angra ke mana sih?" tanyanya.
Seven berdiri dari duduknya lantas berjalan ke arah jendela, "entahlah," balasnya.
***
U & I
Di bawah langit malam yang dipenuhi bintang-bintang tampak dua orang remaja sedang duduk dan mencoba menyatukan hati. Ya! Mereka adalah Biscuits dan Angra.
Kedua insan yang seharusnya bermusuhan kini sedang menikmati indahnya malam. Entah apa yang ada dipikiran Biscuits saat ini.
Pria itu sedang berada dalam pelukan Angra, member Baby First. Tubuhnya ingin menolak pelukan itu sementara hatinya biarkanlah seperti ini.
Rasa bimbang kini mulai menghantui pikirannya. Apakah Biscuits sudah terjebak dalam permainannya sendiri?
Sial, ada apa denganku? Kenapa tubuhku tidak bisa menolak pelukan ini? Batin Biscuits yang kini berada dalam dekapan hangat Angra.
"Biscuits ... kenapa dunia ini dipenuhi dengan dendam dan permusuhan?" tanya Angra yang membuat pria itu tersenyum tipis. Pria ini tahu bahwa yang dimaksud adalah permusuhan antara Blue Bird dan Baby First.
Aku harus berhati-hati menjawabnya, batin Biscuits sembari melepaskan pelukan Angra. "Makdudnya?" tanyanya pura-pura tidak tahu.
"Yah ... intinya itu," jawab Angra memandang bintang yang berada di cakrawala.
Biscuits menggenggam tangan Angra yang membuat pandangan gadis itu berpaling dan kali ini mereka saling berhadapan. "Hmm ... menurut aku, dendam dan kebencian itu sangat penting untuk menggapai sesuatu," terangnya dengan mantap.
Yah tentu dendam dan kebencian itu adalah tujuan. Dengan adanya dendam yang ingin terbalaskan akan membuat seseorang termotivasi dan menjadi lebih kuat, seperti aku dendam dan benci padamu ... bodoh, batin Biscuits.
Mendengar hal itu Angra menjadi semakin yakin untuk membalaskan dendam rekan setimnya pada Blue Bird.
Tentunya Biscuits sudah tahu kalau kebencian Angra semakin meningkat. Karna gadis itu baru saja mendengar motivasi darinya.
Pria itu bisa saja mengatakan dendan dan benci itu tidak baik pada Angra. Tapi itu sepertinya tidak akan menarik jika dilakukan, dia sengaja membuat dendam Angra semakin membesar, itula yang dipikirkan saat ini.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Is My Life-Re make-
Mistério / SuspenseMengisahkan sekelompok remaja yang memiliki latar belakang berbeda-beda, memutuskan untuk menjadi hacker. karena beberapa alasan. Salah satunya balas dendam, berbagai komplik dan misteri yang terjadi. Begitu juga dengan musuh misterius LITTLE MONSTE...