23. Bayangan

42 34 192
                                    

Panic Attack

Gadis yang sedang dimabuk cinta itu turut menatap Seven sehingga mata mereka bertemu. "Aku berkencan dengan seseorang. Btw ... untuk apa kita melawan orang yang tidak bisa dikalahkan?" jawabnya jujur lalu dilanjut dengan pertanyaan.

"Menarik ... menghadapi musuh yang kuat akan membuatmu lebih kuat," balas Seven

Setelah percakapan singkat itu dan merasa persiapannya kali ini sudah matang. Seven pun memulai peretasannya dengan berseru, mulai!

Suara ketikan kini mulai menggema di ruangan yang dinaungi cahaya lampu. Layar hitam dengan tulisan hijau di layar laptop Seven, Android dan Ichi menjadi penanda bahwa mereka melakukan peretasan.

Penyerangan kali ini bukan untuk siapa-siapa, mereka hanya ingin menumbangkan musuh misterius yang beberapa hari ini ketiga gadis itu lawan.

Saling serang, gengsi tinggi, pantang menyerah dan pantang kalah itulah motivasi yang cocok buat mereka.

Jemari Seven terus mengetik kode secepat kilat. "Kamu akan tumbang hari ini!" umpatnya dengan penuh penekanan.

Dbgddge//455heker15vgff2__11

Kode itulah yang terpampang di layar laptopnya kali ini.

Sementara itu Android dan Ichi terus melakukan penyerangan sama halnya dengan Seven.

Tek ... Tek ... Tek ....

Suara ketikan yang seolah tak pernah putus di ruangan itu menandakan mereka sangat handal dalam menjelajahi dunia IT ini.

Selang beberapa menit kemudian musuh misterius itu menyerang balik laptop Android.

dfhsrgg__efgffxx//wth?refe%%rgrg#rgr?rhrg\wfw_wr2(fdf&wdwf(efe)2

Kode panjang yang bahkan sekelas Android tidak mengerti, tentunya membuat pacar dari Biscuits itu mati kutu sehingga laptop yang dia gunakan mati total.

Android menghantam meja dengan pukulan hingga membuat Seven dan Ichi terkaget. "Percuma ... ini tidak akan berhasil!" keluhnya.

"Kamu sudah tamat ... Angra? Maksudku Android?" ledek Ichi yang membuat amarah Android semakin meledak.

Sementara itu di tempat lain seorang pria yang mengenakan topeng dan hoddie berwarna hitam sedang duduk sembari memandangi layar laptopnya.

"Saat melakukan penyerangan ... seranglah pemain baru, karena mungkin merekalah yang terlemah. Lalu kemudian seranglah pemimpinnya," ucapnya sembari mengetik kode dengan lancar pada laptop Seven.

acdac//dfgvb'sfe/kghheker??dcef48849/bcc

Pria ini sangat jeius, dia mengetahui bahwa Seven adalah pemimpin dari musuhnya itu. Padahal pria ini belum pernah bertemu dengannya.

Kembali ke tempat Seven berada, gadis yang mengenakan topeng itu tampak kesal ketika laptop yang digunakannya mati total akibat serangan dari musuh.

"Sial! Padahal kita bertiga! Ken--" Omongan Seven terhenti ketika mendengar Ichi menyebut namanya.

"Seven! Cepat ke sini!'' teriak Ichi yang membuat Seven dan Android beranjak dari tempatnya lantas menuju ke tempat duduk Ichi.

"Ada apa?" tanya Seven yang baru sampai, Ichi menunjuk ke arah laptopnya.

Di layar laptop itu terpampang jelas sosok misterius menggunakan hoddie hitam dan topeng seolah-olah berbicara pada mereka bertiga yang membuat Seven dan dan kedua rekannya sangat kesal.

Is My Life-Re make-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang