01.PROLOG

1K 45 2
                                    


Hai kamu! Iya kamu yang lagi baca ini,apa kabar? Kurasa hari ini kamu akan mendapatkan kabar baik, tidak percaya? Tunggu saja!

Pagi hari yang cerah membuat siapapun bersemangat untuk bangun dipagi hari, tetapi tidak untuk hari Senin haha.

Aku bangun dari kasur ku tentunya ingin segera mandi dan berangkat sekolah, iya tahu aku anak rajin, anak pintar dan suka menabung kalian tidak perlu mengatakanya.

Mengenakan seragam rapi tentunya tidak lupa sedikit parfume untuk menambahkan kharisma (sebenernya aku sedikit punya masalah bau badan, janji jangan katakan pada siapapun ya).

Turun kelantai bawah menuju ruang makan. Disana sudah ada mamah,mamas,dan juga papah ku tentunya.

Keluarga kecil yang bahagia. Thanks god telah melahirkan ku dikeluarga ini.

Ibu ku adalah wanita yang penyayang dan wanita yang sangat lembut..

PLANG!
Suara kaleng biskuit beradu dengan kepala mamasku. (Isinya bukanlah biskuit tetapi rengginang asal kalian tahu saja).

"Bastian jangan makan sambil main hp! Kamu tu ya hp terus kerjaanya!" Bentak Amalia.

Eemm sorry sedikit kuralat perkataanku tentang mamah, yaa tapi tetap saja ia wanita yang sayang dengan keluarga nya.

"Iyaa bentar lagi mah ini lagi seru episode upin ipin masuk sma." Ujar Bastian.

Yang ini mamas ku biasa kupanggil Mas Ibas. Dia kakak yang sangat jahil, sangat pemalas hingga setiap hal bahkan hal kecilpun dia akan menyuruh ku. Entah membelikanya paket internet ataupun membelikan mie instan di warung.

Aku kasihan kepada tuhan yang memberikan nya kedua kaki dan tangan tetapi jarang digunakan,tenang saja walau begitu aku tahu bahwa dia sayang dan sangat perduli kepadaku.

"Mana mas? Masa sih,coba papa juga mau nonton." Sahut Anton dan Amalia hanya menggeleng melihat tingkah 2 prianya.

Sabar ya mah aku masih normal kok belum ketularan mereka.

Sampai mana kita tadi? Oh iya papahku adalah seorang pebisnis ia jarang sekali ada dirumah mungkin dalam sebulan hanya tujuh hari ia ada dirumah.Aku kasihan dengan mamah.

Kita skip saja langsung kesekolah ku aku tahu kalian tidak sabar melihat teman dan sahabat ku bukan?

Aku bergegas berjalan menuju kelas yang yahh lumayan jauh dari gerbang harus masuk dan melewati beberapa kelas dilorong.

Sesampainya aku dikelas langsung saja aku disambut oleh salah satu sahabat ku dia adalah Keanu Percyfal Dolken nama yang bagus aku tahu, namun jangan berteman dengan dia deh kalian akan menyesal.

"Beb,tumben dateng pagi biasanya juga hormat bendera dulu." Kekeh Keanu.

See? Paham kan sekarang kenapa jangan temanan sama dia.

"Iyatuh Iyan tumben gk telat,eh btw yan pas itu siapa yang jemput lo disekolah? Badannya montok banget."

Kalau yang barusan ngomong itu sahabat ku yang sama gk normal nya kaya Keanu. Dia adalah Fernando Adipati. Ia memiliki tubuh tegap dan tinggi 175cm serta wajah dengan rahang yang tegas membuatnya yaa aku akui ia tampan.Wajah tampan dan otak yang lumayan encer tetapi minus punya otak yang cabul.

"Itu mamah gua bego! Gila ya Nando sekarang demen sama tante tante." Ujarku menjitak kepala Nando.

"Hahaha kemarin bude kantin lo godain sekarang? mamah nya Iyan? Oemji heloww selera lo ya nando serem."

Kalau yang satu ini namanya Karin, dia ketua kelas kami 11 IPA 2. Aku sama dia rival abadi dari awal masuk SMA tentunya berebut peringkat satu. Ia anak yang humble, dan jika bicara kadang nyelekit namun disatu sisi kadang dia akan menjadi orang yang pendiam .Aku penasaran apa dia AlterEgo?.

"Biasalah namanya juga flirting boy gk heran kalau semua diembat."

Yang terakhir dia adalah Bella sahabat Karin."Dimana ada Karin disitu ada Bella,begitu juga sebaliknya." Ungkapan yang pas untuk mereka berdua.

"Apasih ni duo biduan dangdut nyambung aja kalau ada yang ngomong." Sembur Nathan diangguki Keanu.

"Lah. emang bener kok, buktinya..."

"Heh! asal lo tau ya gini gini juga.."

"gua gk percaya tuh. Yakan Bel?"

"..."

Dan Mata Najwapun digelar dikelas kami.

Huft, sangat melelahkan harus sekelas dengan mereka selama 3 tahun.
Tetapi tidak semuanya melelahkan ada juga cerita bahagia dan sedih yang kami ukir bersama...

Kira kira beginilah kehidupanku bermula,kau tahu? Aku menulisnya dengan tangan yang kupaksa bergerak dengan keadaan yang memaksaku untuk beristirahat...

Tapi semesta,sungguh aku tidak bisa hanya diam membiarkan semuanya hilang begitu saja. Setidaknya dengan menulis cerita ini, semua kenangan dan memoriku akan tetap ada bersama mereka...

Langsung saja kita mulai kisah ku, dimana semuanya bermula dari sebelum aku berbaring ditempat ini...

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang