12.RENCANA

119 14 0
                                    

Iyan berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya,namun sial dia berpapasan dengan Pak Vino yang ingin keruang guru.Mereka berdua berhenti sejenak menatap satu sama lain, Pak Vino meraih tangan kanan Iyan ingin membawanya kesuatu tempat namun langsung ditepis oleh sangempunya.

"Maaf Pak saya buru buru" ucap Iyan hendak pergi tapi tangan nya ditahan oleh Pak Vino.

Pak Vino memegang kedua pundak Iyan kini menatap dirinya "Kenapa kamu gk ngangkat Telfon saya? Kenapa gk balas chat dari saya?" ucap Pak Vino.

Ya semenjak malam itu entah sudah berapa puluh kali Pak Vino menelfon atau mengirimi Iyan Dm maupun pesan Whatsapp,ia ingin sekali langsung menghampiri Iyan kerumahnya namun keluarga Iyan tidaklah tuli ataupun bisu Vino hanya bingung akan menjelaskan apa maksud kedatanganya nanti.

"Saya frustasi ingin sekali menjelaskan nya kekamu tapi kamu gk ngasih kesempatan"lanjut Pak Vino dengan mata yang sudah memanas.

Iyan melepaskan kedua tangan Pak Vino "Jangan jadi yang paling tersiksa Pak ingat disini saya korban nya!" ujar Iyan.

"Apakah Bpk tahu rasanya saat saya melihat Bpk dengan monica?memeluk dan menggenggam tangan nya lalu mencium nya seperti itu!" ucap Iyan kini terasa ada air yang akan keluar dari ekor matanya namun masih bisa ia tahan.

"Saya rasa penjelasan sudah tidak diperlukan, makasih untuk beberapa hari terakhir Pak saya senang akan cerpen yang kita buat"Ucap Iyan menyeka air matanya lalu pergi begitu saja.

"Tidak Iyan cerita kita baru dimulai ini bahkan baru Prolog" ucap Pak Vino .

"Bahkan Alur dan Genre cerita kita saya lah yang akan menentukan nya.Tugas kamu hanya perlu mengikuti Alurnya"ucap Pak Vino dengan senyum yang sulit diartikan.

🐼

"Baik sekarang buka buku kalian halaman..."ucap Pak Vino menerangkan pelajaran.

"X dan Y adalah satu kesatuan dan saling melengkapi didunia Matematika bagai sepasang kekasih.."

Belum selesai Pak Vino berbicara "Lucu ya orang yang gk tahu cara menghargai tapi mengajarkan arti sebuah hubungan, maaf Pak kita sedang belajar MTK bukan belajar filosofi kehidupan" celetuk Nando dan seisi kelas melihat kearahnya tidak percaya.

"Nando lo kenapa sih?" bisik Iyan ke Nando yang disebelah nya.

"Saya rasa rumor bahwa kelas 11 IPA 2 adalah kelas yang sopan dan santun adalah benar jelas sekali guru guru yang lain mengatakanya,tapi sepertinya itu hanya rumor tidak lebih" ujar Pak Vino menahan emosiya.

"Baiklah sampai mana kita tadi.." lanjut Pak Vino.

"Itu bukan rumor Pak, kalau guru guru yang lain bilang kami ramah,sopan dan santun tapi hanya bpk yang tidak diperlakukan seperti ini..saya rasa kesalahan nya ada di anda bukan kami" ucap Nando seisi kelas masih menatapnya tidak percaya namun kali ini dengan mulut yang terbuka.

"Nan'nando cukup please udah ya"bisik Iyan.

"Nando gua tahu lo masih marah tapi udah cukup Nan"bisik Keanu tepat dibelakang Nando.

Pak Vino kini berdiri dan menghampiri meja Nando "Coba kamu berdiri dan ulang perkataan kamu tadi?" ucap nya kini Pak Vino berada didepan nya,jantung Iyan memompa cepat menahan rasa takutnya.

Nando berdiri "Seperti yang saya.."

PLAK! Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi kanan nya.semua yang disana masih menatap dengan mulut terbuka tak percaya namun kali ini dengan posisi berdiri.

"Saya belum selesai.."Ucap Nando.

PLAK! Sebuah tamparan kini mendarat dipipi kiri Nando.

"Bangsat!" Teriak Nando didepan wajah Pak Vino dan menerjang Pak Vino hingga Pak Vino jatuh terduduk dilantai dan Nando kini ditahan oleh teman teman nya.

Pak Vino berdiri mengepalkan tanganya dengan tersulut emosi ingin menghampiri berandalan kecil dihadapanya "SUDAH PAK!" teriak Iyan membuat Vino diam ditempat.

"Sa'saya moh'mohon udah Pak"ucap Iyan memegang tangan Pak Vino dengan berjongkok dilantai,sesegukan ditambah Airmata yang membanjiri matanya.

Pak Vino melonggarkan kepalan nya kemudian memegang pundak Iyan membuat nya berdiri menyeka airmatanya lalu memeluk Iyan erat.Kemudian datang Bu Dewi selaku guru BK yang sudah dipanggil oleh Karin dan Bella.

"Ada apa ini!" ucap lantang Bu Dewi masuk kedalam kelas mereka.

"Nando kamu ikut saya!" titah Bu Dewi.

"Sedangkan anda Pak Vino walaupun anak ini salah tetapi tindakan anda tidak dibenarkan.Kepala sekolah menunggu anda diruangan nya" Lanjut Bu Dewi.

🐼

Kini Iyan dan Keanu mereka berdua sedang berdiri diruang BK menunggu kabar dari sahabat mereka.

Keanu menatap Iyan kesal "Lo ngapain sih mondar mandir terus kebelet boker? Mual tau gk gua liatnya!"ucap keanu.

"Gua lagi panik tau gk sih Nu ini Nando kena masalah" ujar Iyan kini duduk dikursi dan bersandar kebahu Keanu.

"Iya gua tahu gua juga panik dan takut gk lo doang"ucap Keanu menjitak kepala Iyan.

"Tapi kenapa sih Nando hari ini emosional banget"ucap Iyan memijit hidungnya.

"Lo tau sendiri kan kalau udah nyangkut tentang kita dan keluarganya Nando tuh emosional banget" ucap Keanu

KRIET~ Suara pintu dibuka dan Nando keluar dari sana.

"Gimana Nan" tanya mereka berdua kompak.

Nando menghembuskan nafas kasar "Gua di skors seminggu" ucap Nando tersenyum ke kedua sahabatnya.

"Kan lo sih gk pernah nurut omongan gua!"ucap Iyan langsung memeluk Nando.

"Coba sekali aja Nan nurutin gua sekali aja" ucap Iyan lirih.

"Lo berdua tahukan gua gk bisa banget ada masalah yang nyangkut tentang kalian,lo berdua udah gua anggep lebih dari temen malah kaya saudara sediri" ucap Nando kini membalas pelukan Iyan.

"Ahhh terhura deh liat dipsi sama lala pelukan udin juga mau" ucap Keanu dan mereka bertiga berpelukan didepan ruang BK tidak perduli pandangan sekitar.

Dilain tempat.

"Vino gua tau lo itu temen gua tapi jangan bikin ulah lah"ucap Pak Aiden selaku kepsek.

"Hem" sahut Vino.

"Lo dari tadi gua ocehin ham hem ham hem terus"ujar Aiden

"Iya" ucap Vino. kini Aiden memijit pelipisnya merasakan nyeri disana.

"Kali ini gua nolongin lo ya karna mandang status kita tapi kalau ke ulang lagi gua terpaksa mindahin tugas lo kesekolah lain" titahnya.

"Lagian gua masih heran sama lo kenapa milih kerja jadi seorang guru, sedangkan ayah lo yang punya perusahaan terbesar di indo. Siapa sih yang gk kenal keluarga Atmajaya?" ujar Aiden heran.

"Gua ada alasan, lagian gua juga masih kerjain tugas kantor ayah gk jadi guru doang" ucap Vino.

"Alasan? Jangan bilang tentang rencana lo pas itu?" tanya Aiden dan diangguki Vino.

"hufff" Aiden menghembus nafas kasar.

"Basing lo deh Vin gua gk bakal ikut campur"lanjutnya.

"hem"balas Vino dan keluar dari ruangan .

"Gua bakal selesain apa yang udah gua mulai" batin Pak Vino mengambil langkah panjang menuju ruang guru.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED

Hi boyfie here!

Jangan lupa komen ya kalau ada typo.

Thanks for koment and vote

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang