14.TRUTH OR DARE?

111 11 0
                                    

Iyan kini sudah berada didalam kelas nya diantar Pak Vino, sedangkan Pak Vino kembali ke Apartemen untuk mengganti pakaian.

"Lo telat lagi ya bego?" tanya Karin melihat Iyan masuk kedalam kelas.

"Enggak dong" sahut Iyan karena Pak Vino mengantar Iyan sampai kedalam sekolah.

"Bohong banget"

"Gk percaya banget sih bego,ni cium. gua gk kena hukum gk bau keringet tapi wangi kebahagiaan" ujarnya dan duduk disamping Nando.

"Ogah ah lo bau pandan gitu" ujar Karin dan ditertawakan seisi kelas.

"Bangsad lo Karin!" Bentak Iyan.

Nando mengendus Iyan "Iya juga ya lo bau pandan Yan, lo gk aneh aneh kan sebelum kesini?".

"Jangan mulai deh mood gua lagi bagus pagi ini" ucap Iyan tersenyum dan mencubit Nando.

"Aw! lo kenapa sih"

"Lo kenapa senyum senyum gitu sih Yan nyeremin tau gk" celetuk Keanu.

"Nanti gua ceritain dikantin" ucap Iyan kini tersenyum menatap layar Hp nya terdapat Notif Whatsapp dari Pak Vino.

WHATSAPP.

07.45 Jangan lupa makan siang.

Iya Pak 07.45

Iyan melebarkan senyumnya lagi dan mencubit Nando.

"Aw! Iyan Babi kebiasaan kalau seneng pasti nyubit kalau gk ya mukul orang" ujar Nando.

"NANDO!" bentak seorang guru yang tanpa mereka sadari sudah ada di meja guru kelas mereka.

"Keluar kamu! Tidak ada sopan santun sekali! Keluar kamu berdiri dilorong sampai jam pelajaran saya selesai!" Lanjutnya.

Nando berjalan keluar kelas pasrah dengan menatap tajam Iyan. "Maaf bestie" Ucap Iyan menaik turunkan alisnya sedangkan Keanu hanya menggelangkan kepalanya.

DILAIN TEMPAT.

Pak Vino tiba dilantai 5 bangunan yang mewah dan bergengsi di Kota Bandar Lampung.Berjalan dilorong menuju Apartemen nya,memasukan sebuah kode dan pintupun terbuka.Ia mengambil langkah panjang namun langkahnya terhenti ketika melihat seorang pria paruh baya duduk memangku satu kakinya di atas kaki lain, membaca majalah dan secangkir kopi di meja.

"Ayah?" ucap Pak Vino.

Yang dipanggil menurunkan majalahnya melihat kedepan menatap Pak Vino datar.

"Kapan Ayah disini kenapa tidak ngabarin Vino dulu, dan kenapa ayah bisa masuk?" tanya Pak Vino.

"gedung Apartemen ini milik saya dan kamu bertanya seperti itu? Bodoh!" bentaknya.

"Kemari kamu" lanjut Tuan Atmajaya.

Pak Vino menghampiri Ayahnya dan berlutut didepanya dengan wajah yang tertunduk dan kedua tangan diatas paha.

"Sudah berapa jauh rencana kita yang kamu jalankan?" tanya Tuan Atmajaya dan menyeruput kopi nya.

Pak Vino terdiam sejenak "li'lima puluh" ucap Pak Vino ragu.

"Apa?" tanya Tuan Atmajaya melempar cangkir kopinya dan pecah berserakan dilantai.

"50% yah" ucap Pak Vino mantap.

"Lima puluh?" tanya Tuan Atmajaya diangguki Pak Vino.

PLAK!

Suara tamparan keras menggema disetiap sudut ruangan.

"Tapi yah Vino.."

PLAK!

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang