13.AWAL BARU

113 15 0
                                    

TOK! TOK! TOK! Suara pintu diketuk.

"Assalamualaikum" ucap Pak Vino.

"Waalaikumsalam" sahut Iyan memutar Knop pintu dari dalam.

"Pak Vino? Ngapain Bpk kesini?"tanya Iyan menatap pria didepan nya.

"Boleh saya masuk?" tanya Pak Vino.

"Enggak" ucap Iyan malas.

"Serius?"tanya Pak Vino tersenyum ke pria manisnya.

"Bpk pulang saja saya sedang tidak mau bicara" ucap Iyan.

"Tapi.." sahut Pak Vino belum selesai Iyan langsung menutup pintu nya.

JEDARR! Suara petir dan gemuruh di iringi hujan yang tiba tiba deras.

Pak Vino mengusap wajah nya kasar kemudian duduk dikursi teras rumah kediaman Kasela.Iyan mengintip dari jendela merasa kasihan lalu berdiri didepan pintu memegang knop tersebut namun ia teringat kejadian beberapa hari yang lalu.membuat Iyan mengurungkan niatnya "Hujan nya gk akan lama" batin nya.

Jarum jam terus berputar detik menit berlalu hujan tidak juga menunjukan tanda akan berhenti.

"Sudah setengah jam Pak Vino diluar,dia pasti kedinginan"resah Iyan mundar mandir didalam kamarnya.

DRAP DRAP DRAP! Langkah Iyan cepat menurunin tangga menuju ruang tamu ia mengintip dari jendela melihat Pak Vino mengusap ngusap kedua tangan nya membuat kehangatan.Iyan membuka pintu menghampiri Pak Vino menarik tangan nya yang ditarik hanya menurut mengikuti Iyan yang membawa Pak Vino kekamarnya.

"Tunggu sini Pak" titahnya dan diangguki Pak Vino

Pak Vino merasa tidak enak badan diluar cukup lama hanya mengenakan kaos dan celana pendek.Ia berfikir cuaca hari ini akan bagus ingin kerumah Iyan dan mengajak pria kecil itu jalan jalan diluar untuk memperbaiki kesalah fahaman yang dia buat.

Pak Vino melihat sekeliling kamar Iyan,kamar dengan tembok berwarna putih lampu tidur di samping kasur,beberapa bingkai foto dan lampu led yang terpajang didinding.Pak Vino menghirup nafas dalam "Wangi Strawberry..manis" batin nya.

Iyan masuk membawa 2 gelas teh hangat "diminum buat ngangetin" ucap nya.

"Makasih"Sahut Pak Vino dan mengambil teh tersebut kemudian Iyan duduk disamping Pak Vino yang duduk diranjang nya.

"Bpk kenapa sih kesini cuma pakai kaos dan celana pendek dan kenapa pakai motor,mobil Bpk kenapa? Dan bla bla bla" Iyan tanpa sadar menjadi bawel mengocehi pria disamping nya.

Iyan yang sadar banyak bicara dan sedang ditatap serius oleh Pak Vino langsung tertunduk malu menatap kakinya.

"Kenapa berhenti? kamu manis kalau lagi bawel" ucap nya.

"Ap'apa sih Pak"ucap Iyan malu.

"Bpk masih hutang penjelasan ke saya" lanjut Iyan menatap Pak Vino.

Pak Vino memegang dagu Iyan dan membuat ia mendongak menatap wajahnya. "Kamu percaya saya kan?" tanya nya tidak dibalas Iyan.

"Monica adalah sepupu saya,dia sepupu sekaligus teman masa kecil sudah lama kami tidak bertemu bahkan saat tahu dia pulang ke Lampung dan pergi ke Mall untuk konser saya langsung datang meninggalkan semua kegiatan saya" Ujar Pak Vino menatap teh hangat yang sedang ia genggam.

"Dia sangat berarti lebih dari teman ataupun sahabat yang pasti saya menyayangi nya sebagai saudari bukan kekasih yang seperti kamu kira Iyan" Lanjutnya mengusap pipi Iyan lembut.

"Jadi monica sepupu Bpk? Serius kan gk bohong? Mana buktinya?"tanya Iyan mengeluarkan seluruh isi kepalanya dengan kedua tangan yang dilipat.

"Kamu mau bukti nya kan saya bisa kasih,tapi syarat nya hari ini kamu turutin kemauan saya gimana?"ujar Pak Vino lalu menyeruput teh hangat nya.

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang