18.DENDAM DAN TERIMAKASIH

108 6 0
                                    

WARNING! ADEGAN 18+!

Anya yang hanya mengenakan baju tidur ketat sedang duduk bersandar dikayu dipan kasur dan tersenyum kepada Pak Anton yang sudah berada dihadapanya. Ia turun berjalan mendekati Pak Anton, meraih dasi dan mengenggam erat dasi yang Pak Anton kenakan lalu melepaskanya perlahan.

Tangan Anya menarik Pak Anton kearah kaca besar yang memperlihatkan pemandangan indah Jakarta pada malam hari, kedua tangan Anya melengkung dileher Pak Anton. "Malam ini sangat indah bukan begitu Pak?" tanya Anya menatap wajah Pak Anton.

"Sangat sayang jika kita tidak merayakan nya." Ujar Anya melepaskan satu persatu kancing kemeja Pak Anton kemudian menanggalkan kemeja pria dihadapanya menyentuh perlahan dada bidang Pak Anton dan berjinjit mengecup bibir Pak Anton.

"Ayo cepat kita selesaikan." Ucap Pak Anton menggendong Anya ala Koala dan melemparkan nya kekasur.

Anya melepaskan baju tidurnya menanggalkan setiap pakaian nya hingga tidak ada sehelai benang pun menutupi tubuhnya, tubuh putih bersih dan mulus dengan wajah cantik dan menawan.

Anya mengangkat satu kakinya mengarahkanya kedalam selangkangan Pak Anton hingga menyentuh kemaluan pria tersebut.  "Ayo kemari Pak jangan buang buang waktu." Ucap nya.

Pak Anton melepaskan ikat pinggang nya melepaskan celana dan CD nya, menaiki tubuh Anya dan memulai pertarungan mereka...

Anya berada dibawah Pak Anton, tangan kanan nya meremas rambut pria yang sedang sibuk menggoyangkan pinggul nya sedangkan tangan kiri Anya mencengkeram dan sesekali mencakar punggung Pak Anton hingga sedikit tergores dan meninggalkan bekas cakaran.

Pak Anton membalikan tubuh Anya hingga perempuan tersebut tengkurap dan Pak Anton menggoyangkan kembali pinggulnya dengan kedua tangan yang menjambak rambut Anya hingga kepala peerempuan tersebut terangkat keatas.

Kedua tangan Anya meremas kain kasur kuat menahan ganasnya permainan pria berumur 42 tahun yang sudah menikah dan memiliki 2 orang putera.

"Hahh...hahh..emm Pak pelan pelan." Erangan Anya mencengkram tangan Pak Anton yang kini mencekik lehernya, Pak Anton masih sibuk dengan urusanya mencengkeram payudara lacur dibawahnya.

PLAK!

Pak Anton menampar wajah Anya sedangkan yang ditampar malah tersenyum senang, entah dia sudah tidak waras atau kelainan.

"Itu hukuman kamu sudah berani menggoda saya, saya tidak akan membiarkan kamu tidur malam ini." Ucap Pak Anton semakin kuat menghentakan dan menggoyangkan pinggulnya.

"eemm..hemm..hahh..Hukum saya Pak saya sudah nakal." Ucap dan desah jalang tidak tahu malu.

"Kamu sekarang milik saya kamu mengerti? Ketika saya butuh, kamu akan datang. Ketika saya tidak ingin, maka kamu pergi! seperti peliharaan yang patuh dengan majikan! Kamu mengerti? Jawab!" Ucap Pak Anton masih mencekik leher Anya dan menggagahi perempuan tersebut.

"Iyaa tuan saya mengerti."

"Bagus!"

"Hahh...ahh..emm huhh~" Erangan Pak Anton dan Anya memenuhi setiap sudut kamar malam hari ini.

Permainan mereka terus berlanjut hingga fajar menyingsing. Pak Anton tidak sedikitpun memikirkan keluarga nya yang berada dirumah yang sangat sayang dan membangga banggakan orang yang mereka anggap papah serta suami.

Amalia yang berfikir suaminya sangat sayang dengan dirinya dan anak anak, pemimpin keluarga yang hebat dan menjadi seri tauladan dirumah. Nyatanya tenggelam dalam nafsu birahi dan menggauli puteri rekan kerja nya.

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang