WARNING!!!
ADEGAN BERBAHAYA DAN 18+
MOHON YG DIBAWAH UMUR BISA SKIP PART INI!Jangan lupa Vote and Komen yaa, jangan jadi pembaca ghoib guys! 😩
KEDIAMAN UTAMA ATMAJAYA
"Vino, mau kemana kamu!" bentak tuan Atmajaya menghampiri anaknya.
Tanpa menoleh sedikitpun Pak Vino terus berjalan menuju pintu utama rumah mewah keluarga Atmajaya.
"Vino! berhenti sekarang atau kamu mau melihat dia lebih menderita lagi." Ucap santai tuan Atmajaya dengan senyum kemenangan melihat Vino. Anaknya diam ditempat tak berkutik.
Mengepalkan kedua tangan disamping pinggang. Pak Vino berbalik menatap ayahnya penuh benci, terlihat api amarah yang sangat besar dan akan semakin besar melahap seluruh jiwa sangempunya.
Tangan kanan Pak Vino terangkat kedepan dengan jari telunjuk teracung terarah pada ayahnya, dengan tatapan yang tenang namun tajam seakan membunuh dalam diam membuat Tuan Atmajaya sedikit terkejut.
"Jangan berani menyentuh nya walau sehelai rambutpun!" Ucapanya santai namun penuh penekanan.
"KAMU-" kata tuan Atmajaya terpotong.
"Saya tidak akan tinggal diam. Mulai sekarang mata dibalas mata. Jantung dibalas jantung bahkan nyawa sekalipun.
"Ayah..sudah cukup. Sekarang boneka kecil ayah, pion ayah. Sudah merangkak menjadi seseorang yang cukup untuk menghancurkan tuanya!" Ucap Pak Vino lantang tanpa ada rasa ragu sedikitpun.
"SADAR VINO! Kamu bukan siapapun tanpa bantuan ayah! Berani kamu menghalangi rencana yang sudah lama ayah susun..kamu akan kehilangan segalanya!" Kata tuan Atmajaya sembari mengangkat tangan kanannya keatas memberi kode agar anak buah nya tidak ikut campur.
Tanpa sepatah katapun lagi Pak Vino keluar rumah dengan langkah panjang, tepat di depan halaman, ia berpapasan dengan Adik tirinya Kayen Delaspia.
Kayen terperanjat tidak menyangka akan bertemu dengan kakak tirinya dengan tiba tiba ditambah kondisi kakaknya yang berlumuran darah membuat tanda tanya besar dalam benaknya.
Pak Vino hanya menatap sekilas, Menganggap angin lalu. Tidak tertarik.
Kayen menyeringai. "Anjing yang kehilangan arah, hanya akan menggonggong dan menggigit." Ucapnya dengan bersedekap dada.
Pak Vino berhenti melangkah, " Lintah yang gemuk, bahkan tidak pernah kenyang. Sadar diri." Pak Vino lanjut berjalan memasuki mobilnya.
Gigi gigi beradu dan urat leher yang menonjol. Kayen tersulut emosi mendengar ucapan Pak Vino. Ia tahu betul arah ucapan Vino tadi menyinggung dirinya yang hanyalah anak tiri dan tidak akan mewarisi apapun dari Tuan Atmajaya.
Kayen berteriak dalam hatinya bersumpah akan membuat Tuan Atmajaya. Ayah mereka, akan memilih dirinya dibandingkan putra kandungan sendiri.
🐻
Pak Vino memasuki ruang kerja ayahnya mencari dokumen yang disembunyikan diruangan tersebut. Dokumen mengenai Anya dan Pak Anton, ayah Iyan.
Ia berniat menghilangkan bukti yang ada. Pak Vino sudah melenyapkan salinan video dan foto diberbagai berkas, yang tersisa hanyalah dokumen aslinya.
Membuka semua laci dan lemari yang ada satu persatu namun nihil. Pak Vino memijit pelipisnya frustasi memikirkan sebuah cara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Under age
RomantizmDipublikasikan: 6 Juni 2022. Status : On going. Hei, ini hanyalah kisahku. Kisah seorang anak SMA, apa yang kamu harapkan? Sore hari yang damai diatas sebuah kasur aku berbaring memikirkan suatu makna dari kata maaf dan mengikhlaskan. Pernahkah kamu...