22.CERMIN

96 4 0
                                    

Jangan lupa Vote and komen supaya gua gk mageran up cerita ini wkwk.
Thanks and happy reading guys 🐻.
.
.
.
.
.

Kamar dengan nuansa pameran kue dan cat berwarna merah muda, ditambah beberapa boneka beruang, serta lembaran polaroid tertempel didinding. Siapapun yang masuk kedalam kamar itu akan berfikir gadis manis mana yang menempatinya.

Keanu sibuk mengacak seluruh isi lemarinya, mencari outfit yang akan ia kenakan hari ini. Karena Bastian mengajaknya berlibur ke pantai.

Menghadap cermin. Keanu sibuk memakai dan melepaskan Outfitnya, "Emang kalau kepantai tuh harus pakai apa sih?" Keanu bermonolog.

Drrt! Drrrt! *Ponsel berdering

Berjalan menuju nakas dengan kaki yang dihentak hentakan. Tingkah Keanu saat ini seperti anak kecil yang kesal karena tidak dibelikan mainan.

"Halo."

-" Aku kesana jam delapan ya sayang." Ucap Bastian disebrang sana.

"Agak siangan aja ya mas." Balas Keanu dengan nada memohon.

-"Kok gitu. Kan kamu sendiri yang minta pagi katanya panas dijalan takut item."

Keanu berdecak kesal. "Iya sih. Tapi aku belum siap ini masih bingung mau pake apa." Ucapnya menghembuskan nafas kasar.

-"Sayang dengerin, kita cuma kepantai bukan mau kondangan. Lagian kamu pakai apa aja tetep manis. Jam delapan okay, hm?"

"Yaudah."

-" Love you sayangnya aku."

Tiit!

Keanu berdeham menetralkan suara kemudian berjongkok menatap dirinya dicermin, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan."AAAAAAAA" teriak melengking keras.

🐻

Menuruni anak tangga menuju dapur yang disana sudah ada Amalia dan Bastian tengah sarapan tidak lupa bi Asri yang sibuk didapur.

Menarik kursi makan, "Morning mah," Iyan mencium pipi Amalia.

"Bau jigong kamu main cium cium aja." Ucap Amalia memakan sarapanya.

Mengambil lauk pauk diatas meja lalu mata Iyan menatap heran pada Bastian. "Pagi pagi gini udah rapih banget. Mau kemana sih mas?"

Bukanya menjawab Bastian malah asik memainkan ponselnya. "Adik kamu nanya loh mas." Sahut Amalia tanpa melirik Bastian.

"Mamas mau kepantai." Jawab Bastian singkat ia terlalu malas memberitahu kepada Iyan karena..

"Ikut dong mas! Ikut!" karena satu hal ini. Ya setiap kali Bastian memberitahu akan pergi kesuatu tempat adiknya ini pasti akan meminta untuk mengekorinya kemanapun.

"Enggak," Jawab Bastian singkat.

Meletakan gelas yang airnya sudah tandas. "Sama siapa mas?" tanya Amalia.

"Pacar mah." Lanjut Bastian.

"Pacar teros. Apa apa pacar keluarga mah nomor dua." Sarkas Iyan memincingkan matanya.

Bastian memutar bola mata malas, "Bilang aja iri dek. Makanya cari pacar sono biar gk ngenes banget idup lo."

"Gua udah punya mas!" batin Iyan.

Amalia meletakan sendoknya, "O ya? Siapa pacarnya mamas, kok belum dikenalin kemamah sih." Tanya nya dengan senyum dan penuh semangat.

Bastian tersedak. "Uhuk! Uhuk!" Iyan memberikan air kepada Bastian dan langsung diminum hingga tandas.

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang