19.BANGKAI YANG DISEMBUNYIKAN

95 8 0
                                    

Jangan lupa Vote dan komen for typo!

Sore hari dikediaman Kasela Iyan sudah berada dirumah menunggu papah tercinta nya pulang.

Didepan TV dengan ditemani cemilan dan makanan yang sebelumnya ia beli dimini market dengan Pak Vino. "Apaan sih sekarang tontonan gk ada yang bener 'terjadi Tsunami besar di Jepang begini tanggapan lesti' what?" Iyan mengernyitkan dahinya,"Apa hubungan nya anjir,emang lesti cenayang?"ucap Iyan jengah melihat berita di TV.

TOK!TOK!TOK!

"IYAN BUKA CEPAT PINTUNYA!" Teriakan dari arah depan rumah.

TOKTOKTOK!

"Kok mirip suaranya Mas Ibas?" batin Iyan.

Iyan berjalan cepat menuju ruang depan membuka pintu rumahnya menampilkan Bastian dan seorang wanita seumuran mamahnya adapun Mamahnya yang sedang duduk di kursi roda.

Iyan membelalakan matanya lebar, "Astagfirullah ini mamah kenapa mas? "

"Tadi pagi-" ucap Bastian dipotong Amalia.

"Nanti aja kita cerita didalam biarin mamah masuk dulu Yan,mamah capek." Ucap Amalia dan mereka semua masuk berkumpul diruang keluarga.

Iyan berjalan kedapur mengambil segelas air dan memberikan pada Amalia."Mah,cerita kenapa mamah bisa kaya gini?" tanya Iyan memegang tangan mamahnya.

AMALIA POV.

Setelah mengabari Iyan bahwa besok ia akan pulang,pagi ini Amalia memutuskan pergi berbelanja kepasar membeli buah tangan untuk putera bungsunya dirumah.Ia dan adik perempuan nya berjalan memilah milih barang barang yang akan dibeli.

"San,ini cocok gk sih buat Iyan?"tanya Amalia menunjukan baju kaos dengan gambar kartun tayo.

"Enggak lah kak itumah buat anak kecil,Iyan kan udah gede."Ucap Santi,walau sudah besar bagi Amalia baik Iyan atau Bastian mereka tetaplah putera kecilnya.Santi lalu memberikan kaos yang lain dengan gambar Ultramen, "Yang ini baru cocok."Ujarnya.

"Yaudah kita beli dua dua nya." Ucap Amalia.

Setelah membeli beberapa barang akhirnya mereka memutuskan pindah kebagian pasar yang menjual kebutuhan pokok untuk bahan makanan dirumah.

Jarak antar pasar cukup jauh harus menyebrangi jalan besar dahulu.Amalia dan Santi yang tidak ingin lelah menaiki jembatan penyebrangan,mereka memilih menyeberangi jalan raya dengan berjalan kaki.

Amalia dan Santi berjalan menyebrangi jalan yang saat itu mobil dan motor masih cukup jauh didepan mereka,namun na'as ada satu mobil putih tiba tiba melaju kencang kearah keduanya.

*haih terlalu dramatis kaya sinetron in'osiar.

Singkatnya mereka menghindar namun hanya Amalia yang terserempet mobil hingga terseret lumayan jauh. Menyebabkan ia pingsan dan berakhir diRumah Sakit,tulang dikaki kirinya patah membuatnya harus menggunakan gips untuk menyangga kakinya.

Musibah yang menimpa Amalia membuat ia memutuskan pulang hari itu juga.

AMALIA POV END.

"Ini Bik Asri dia akan berkerja dirumah kita,ia yang akan memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah sampai mamah sembuh." Ujar Amalia mengenalkan Bik Asri, "Dia kenalan tante kamu." Lanjutnya.

"Jangan sungkan sama bibik ya nak Iyan dan nak Bastian,anggap saja bibik sendiri." Ucap bik Asri menjabat tangan Iyan dan Bastian bergantian.

"Iya bik." Jawab mereka berdua kompak.

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang