16.HOODIE DAN OLIMPIADE

98 10 0
                                    

Vino Atmajaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vino Atmajaya

Pak Vino meraba raba tempat tidurnya mencari seseorang.Ia duduk mengusap wajahnya "Iyan?" Panggilnya.

Pak Vino turun kelantai bawah kamar Apartemen nya berjalan menuju dapur mencium aroma sedap dari arah sana.

Iyan sedang sibuk dengan kegiatan memasaknya,Pak Vino duduk dikursi meja makan hanya memperhatikan Iyan mengenakan celemek,kaos putih polos, dan celana pendek selutut sibuk memotong motong sayur. Sukses membuat Pak Vino tidak tahan ingin membawa Iyan kekasur dan memeluk nya erat.

"Pagi sayang." Pak Vino melingkarkan tanganya dipinggang Iyan mendekapnya erat dari belakang.

"Pagi Pak, lepasin ah susah masaknya kalau gini malu juga ih" ujar Iyan malu dengan posisi mereka.

"Kenapa malu sayang sama pacar sendiri kok,bukan pacar orang" ucap Pak Vino mengecup tengkuk Iyan lembut dan perlahan kedua tangan nya masuk kedalam kaos Iyan memegang kedua Nipplenya lalu menarik tubuh Iyan menghadapnya mengecup lembut bibir Iyan.

Iyan yang tidak ingin memberi kesempatan kepada Pak Vino mendorong tubuh Pak Vino lalu menariknya kemeja makan.

"Duduk sini! Jangan buat ulah awas aja kalau buat ulah!" bentak Iyan mencubit perut Pak Vino seperti ibu yang memarahi anaknya,Pak Vino hanya pasrah dengan satu tangan menyangga wajahnya.

"Ini teh nya Pak, minum pelan pelan masih panas." ucap Iyan memberikan kekasihnya teh yang baru ia buat.

"Aku masih masak tunggu ya,nanti kita makan bareng." Ucap Iyan lalu mencubit pipi Pak Vino gemas yang dicubit hanya mengangguk paham.

Selang beberapa lama Iyan masih memasak ia menoleh kebelakang memperlihatkan Pak Vino sedang menyeruput teh hangatnya sembari membaca majalah dengan kaki kanan memangku kaki kirinya membuat Iyan melengkungkan bibirnya keatas.

🐼

Iyan menyajikan masakanya diatas meja cukup banyak hingga memenuhi meja makan.

"Ayo Pak makan ini udah siang nanti kita telat kesekolah."Ujar Iyan.

"Gk bakal telat kan kamu nanti datengnya bareng saya." Ucap Pak Vino sembari mengambil nasi dan lauk pauk.

"Iya juga sih,tapi tetap aja dong dateng pagi itu bagus."

"Hemm" balas Pak Vino.

Pak Vino menyeruput kuah sopnya "Enak banget sih sop ayam nya,pinter banget kamu masak." Ucap Pak Vino mencubit pipi Iyan gemas.

"Ohh jadi cuma sop nya aja nih yang enak yang lain enggak?" Ujar Iyan mencari keributan.

"Enggak dong enak semua kok pas dilidah saya,apa lagi yang ini manis banget." Jari jempol Pak Vino mengelus lembut bibir merah Iyan dan tersenyum.

Under ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang