married by mistake

chapter 16 |cemburu

Azalea terbangun dari tidurnya karena sudah pukul 6:00 ia harus berangkat ke sekolah, di samping tempat tidur ia melihat Azlan yang masih tidur dengan nyenyak.

"Az bangun udah pagi"AZA menggoncang tubuh Azlan agar terbangun. Azlan yang merasa terganggu langsung membuka matanya perlahan sambil mengucek mata nya

"Hmm" merenggang kan otot otot nya yang pegal.

Azalea beranjak dari kasur untuk pergi ke kamar mandi, setelah ia selesai mandi di lanjut Azlan yang mandi, ia menyiapkan seragam sekolah untuk Azlan yang ia taro di atas kasur. Ia sudah rapih dengan seragam dan make up tipisnya.

Azlan pun sudah keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang melingkar di pinggangnya.

"Az udah aku siapin seragamnya di kamar" ujar aza memberitahu Azlan, Azlan masuk ke dalam kamar tanpa berkata apapun.

Aza menyiapkan sarapan untuk azlan ya walaupun ia cuman bisa bikin sandwich doang tapi tetap sarapan juga kan, yang penting kewajiban sebagai istri terlaksana.

Azlan keluar dari kamar dengan seragam sekolah.

"Az makan dulu udah aku bikin sandwich buat kamu"ujar AZA menunjuk sandwich yang ia buat, Azlan melihat hanya tersenyum tipis ia langung mengambil sandwich nya dan melahap habis.

Mereka berangkat ke sekolah dengan masing masing, Azlan yang naik motor Supra nya dan Aza yang naik angkot.

🌿🌿🌿🌿

Di depan gerbang sekolah Aza berjalan, sudah banyak murid SMa Garuda yang berdatangan.

"Aza" panggil seseorang dari belakang AZA menegok ke belakang.

"Kenapa?" Tanya Aza

"Lo kemana aja si, Lo menghindari dari gua ya"tanya Arya yang tadi memanggilnya.

"Kata siap enggak ko"

"Buktinya Minggu ini Lo susah banget gua temuin semenjak gua ngajak ke club itu, Lo kemana aja si gua cariin pulang enggak bilang bilang dulu gua kan khawatir"

"Sorry ya gua waktu itu ada urusan penting jadi lupa deh bilang sama Lo"

"Tapi Lo enggak marah kan sama gua"

"Ya enggak lah "aza menanggapi dengan ketawa sambil memegang bahu Arya sebentar.

"Abisnya gua ngerasa Lo kaya menghindari dari gua"

Aza hanya menganggapinya dengan senyuman.

" Nanti mau enggak jalan lagi"ajak Arya.

"Kaya nya lain kali aja, gua udah janji sama nyokap mau nganterin dia ke salon" alibi aza

"Yah yaudah deh"

"Gua duluan ya Ar" ujar aza pergi meninggalkan Arya, Arya yang di tolak ajakan nya hanya menghela nafas pasrah ia pun pergi ke kelasnya.

Aza melewati koridor sekolah untuk ke kelasnya tapi ia mendengar suara yang tak asing di dekat tangga yang cukup sepi ia mendekatinya dan bersembunyi di balik tembok.

"Makasih ya, Lo tuh emang baik banget deh" ujar Gisel memeluk Azlan dengan senang karena keinginan kemarin sudah di penuhin oleh Azlan.

"Lepas nanti klo ada yang liat gimana"ujar Azlan melepaskan pelukan adiknya.

"Iya iya"

Aza yang melihat merasa hatinya sangat sakit melihat Azlan berpelukan dengan sahabatnya sendiri. Air matanya tanpa sadar terjatuh ia langsung mengelapnya dengan tangan. Ia langsung pergi berlawan arah untuk menghindari Azlan dan Gisel. Tapi Gisel melihat bayangan perempuan.

"Yaudah gua masuk dulu"ujar Gisel

"Hmm"

Azlan dan Gisel pergi ke kelas masing masing.

🌿🌿🌿🌿

Aza sudah duduk di tempat nya di dalam kelas tapi dengan wajah masih cemberut ia masih kesal dengan kejadian tadi di dekat lorong tangga.

"Ada hubungan apa mereka" batin Aza.

Kedua temannya yang melihat Aza yang dari awal masuk sudah cemberut tak jelas merasa heran.

"Aza tuh kenapa si" tanya Indy ke Risa memerhatikan Aza yang diam saja.

"Enggak tau, keliatannya bt banget gitu" ujar Risa.

"Kenapa si?" Tanya Gisel yang baru Dateng ke kelas.

"Tuh liat AZA dari tadi diam aja gua takut dia kenapa kenapa deh" ujar indy menunjuk ke arah AZA yang bengong aja dengan kepalannya.

Gisel yang melihat pun merasa heran ia langung menghampiri AZA dengan Indy dan Risa yang mengikuti nya.

"Woy kenapa si pagi pagi bengong aja" tegur Gisel, aza yang masih kesal dengan Gisel hanya menatap sinis ke gisel.

" Sinis banget tuh tatapan Lo"ujar Gisel yang merasa ada yang aneh dengan sahabatnya

"Kenapa si cerita dong" tanya Risa

"Tanya aja tuh sama temen Lo"ujar aza dengan melirik Gisel.

"Gua kenapa?" Tunjuk Gisel pada dirinya sendiri.

"Ada hubungan apa Lo sama Azlan kan gua udah bilang di antara kalian tuh jangan pernah ada yang Deket sama Azlan"ujar aza dengan kesal.

Gisel tau sekarang ternyata yang ia liat tadi itu di balik tembok ternyata benar Aza.

"Emang nya kenapa klo gua suka sama Azlan di jomblo kan"ujar Gisel

"Ya tapi Azlan itu enggak sesuai kriteria dia itu cowok miskin tau enggak." Alibi aza, sebenarnya ia cemburu dengan Gisel yang pelukan dengan Azlan tadi.

"Ya emang kenapa? Gua udah kaya ini jadi enggak penting juga si soal harta mau dia kaya atau miskin pun" ujar Gisel, AZA semakin panas dengan ucapan gisel.

"Iya za, emang nya kenapa si klo Gisel suka sama Azlan, Azlan kan ganteng gua aja suka" ujar indy

"Iya tapi di liat liat Gisel sama Azlan tuh mirip banget ya, jodoh kali" ujar Risa.

'ya jelas gua mirip orang gua kembarannya' batin Gisel sambil menahan tawa.

"Enggak boleh ada yang suka sama Azlan klo sampai ada persahabatan kita sampai disini dan gua enggak mau temenan lagi sama kalian" kesal aza, mendengar ucapan Risa.

"Yaudah" ujar Gisel, AZA yang mendengar ucapan gisel menatap tajam ke arah gisel.

Miss anara tiba tiba datang mereka semua berhamburan duduk di kursi masing masing.

Aza duduk dengan wajah masih kesal dengan Gisel yang di sampingnya.

Sedangkan Gisel hanya menahan tawa melihat Aza yang cemberut aja.

"Lo juga suka kan sama Azlan" bisik Gisel di telinga Aza. Aza melirik Gisel.

"Enggak" balas AZA

"Yakin, yaudah buat gua aja" ujar Gisel. Aza menghelang nafas gausar ia sebenarnya kesal dengan ucapan gisel tapi dia juga enggak boleh menunjukkan kalo dia cemburu.

Gisel melirik Aza dengan senyum sumringah.

🌿🌿🌿🌿🌿

Azlan fokus dengan pelajaran yang di jelaskan pak Harto guru biologi.

Tiba tiba ponsel berdering, ia membuka ponsel dengan tangan di bawa meja sambil membuka pesan masuk.

"Gisel"

Ia membuka pesan dari Gisel.

Gisella azania

Aza tadi ngeliat kita di lorong, siap siap aja kena semburan maut.

Ia membaca pesan dari Gisel, ia mematikan ponselnya untuk kembali memperhatikan penjelasan pak Harto.

Next...