Cuaca hari ini cukup cerah kantin SMA Garuda saat ini tengah ramai karena sudah jam istirahat. Seperti biasa AZA, Indy, Risa dan Gisel duduk di meja biasanya.
"Za gua mau nanya deh sama Lo" tanya Indy, AZA menatap Indy.
"Yaelah biasanya juga ceplas ceplos pake segala izin"ledek Risa
"Ko gua liat liat Lo jarang banget bawa mobil ya terus Lo juga kaya orang kurang makan gitu badan Lo kurusan."ujar indy, AZA yang di tanya langsung gelagapan ia bingung harus menjawab apa.
"Males aja"
Makan yang mereka pesan pun datang mereka memesan bakso dan teh manis.
"Gimana klo besok kita main yu di rumah Aza"ujar Risa, aza yang sudah menyeruput kuah bakso langsung tersedak.
"Khukkk " Gisel langsung memberi minum ke aza, AZA menerimanya.
"Gimana za"
"Kayaknya enggak bisa deh"
"Kenapa? Biasanya juga kita main di rumah Lo"ujar Indy.
"Gimana klo main di rumah gua aja"ujar Gisel, ia tau klo Aza sedang memikirkan jawaban yang pas. Makanya AZA hanya diam.
Aza menghelang nafas lega, bagi AZA Gisel adalah penyelamat nya saat ini.
"Yaudah yu kita juga belum pernah kan ke rumahnya Gisel"
"Iya"
"Okey besok kerumah gua okey"
"Okey"
🌿🌿🌿🌿🌿
Azlan yang sedang berjalan di koridor di kaget kan dengan suara yang ia tak kenal memanggilnya.
"Kak azlan" Azlan menoleh ke belakang ia melihat gadis yang asing di sekolah ini memanggilnya.
"Lo siapa? Kayanya gua enggak pernah ngeliat lo" Tanya azlan
"Oh ya ka, kenalin aku Dinda Amelia"ujar Dinda ingin bersalaman tapi tak di hiraukan Azlan.
Azlan ingat sekarang Dinda itu anaknya pak Wisnu gadis yang mau di jodohkan pamannya dengan nya.
"Kaka udah ingetkan siapa aku"ujar Dinda.
"Hmm"
"Kaka enggak suka ya ada aku di sini, padahal aku baru pindah dari Jerman ke sini demi ketemu Kaka"ujar Dinda dengan senyum yang di buat buat.
"Siap suruh" jawaban dengan tajam ia memang tak menyukai Dinda.
"Ya enggak ada si, itu keinginan aku ternyata Kaka sama di foto itu ganteng yang aslinya ya ka"ujar Dinda.
Azlan ingin pergi dari hadapan Dinda tapi tangannya di tahan oleh Dinda.
"Kaka mau kemana"tanya Dinda.
"Bukan urusan lo" Azlan ingin menepiskan tangan Dinda tapi Dinda malah mengencang genggamannya.
Melisa datang menghampiri Dinda dan Azlan dari arah belakang sehingga genggaman tangan Dinda lepas.
"UPss sorry" dengan tampang meledek ke Dinda.
" Az maaf ya gua enggak sengaja"ujar Lisa dengan lembut ke arah Azlan.
"ITS oke"ujar Azlan.
"Lo anak baru ya, kelas berapa" tanya Lisa ke Dinda dengan tampang sinis, ia tak suka kalo ada yang mendekati Azlan karena Azlan hanya punya nya saja.
"Bukan urusan lo"ujar Dinda tak kalah sinis.
"Songong banget si Lo anak baru"ujar Lisa kesal. Azlan hanya melihat mereka berdua berdebat tanpa menghiraukan mereka.
"Gua, harusnya Lo"
Azalea dkk sedang melihat Azlan,Lisa dan Dinda dari ke jauhan.
"Gila Azlan bukan maen cuy"ujar Risa
"Why"
"Itu Lo liat enggak itu Dinda Amelia selebgram yang tinggal di Jerman itu" ujar Risa dengan antusias.
"Emang ada ya, gua taunya cuman Ragil doang yang selebgram di Jerman"ujar aza dengan kesal, ia merasa kesal dengan Azlan yang seperti nya lagi di rebutin oleh dua perempuan.
"Gila udah main jambak jambakan aja , samperin yu"ujar Indy
Suasana koridor sekolah sudah ramai karena Dinda dan Risa yang sudah main Jambak jambakan, ada yang menjagokan Lisa dan ada yang menjagokan Dinda karena Dinda cukup terkenal di Instagram.
"Ayok ayo ayo"
Tidak ada satu pun yang memisahkan mereka, Azlan hanya melihatnya dengan kesal dengan perlakuan mereka, Azlan Melihat AZA dkk mendekat. Azlan langsung pergi menyelinap ke belakang dengan perlahan-lahan karena banyak orang.
"Lo jagoin siapa"tanya Risa.
"Bukan lagi adu ayam"ujar Gisel.
Aza hanya melihat dengan wajah datar karena menahan kesal juga dengan kedua gadis yang mendekati suaminya.
Aza merasa tangannya di tarik ke belakang baru saja ia ingin marah klo saja ia tak melihat siapa yang menariknya.
"Lepas nanti ada yang liat"bisik AZA.
"Biarin aja, ikut aku yu" Azlan menarik tangan Aza keluar dari kerumunan.
Gisel melihat kelakuan Kaka dan Kaka ipar nya yang lagi main kucing kucingan agar tak ketauan.
Di rooftop sekolah Azlan membawa Aza.
"Ngapain bawa aku kesini" sinis aza z
"Enggak apa apa aku kangen sama kamu" Azlan memeluk AZA dari belakang kepalanya ia tenggelam kan di curuk leher AZA, sambil sesekali mencium nya
"Az lepas nanti klo ada yang liat gimana" tapi Azlan malah mengeratkan pelukannya.
"Biarin aja, kita udah nikah ini"
"Tapi" Azlan membalikan tubuh aza menghadap ke arahnya.
"Enggak akan ada yang tau, kamu kenapa si cemberut aja"
"Aku lagi kesel sama kamu"
"Kenapa"
"Ya kesel aja suami aku jadi bahan rebutan cewek cewek" Azlan ketawa mendengar ucapan Aza
"Tuh kan aku miskin aja jadi rebutan gimana aku kaya"
"Ihhh ngeselin banget si"geram AZA
"Uluh uluhhh istri aku lagi ngambek cerita nya neh"ujar menoel dagu Aza, memeluk Azalea dengan erat, AZA yang merasa di peluk hanya diam saja karena ia masih merasa kesal
"Udah dong cemberut nya nanti ilang cantik nya"ujar Azlan
"Biarin aja"
"Duduk situ yu" ajak Azlan duduk di tempat yang ada kursinya.
Mereka duduk berdua sambil melihat pemandangan di atas, walaupun bel masuk sudah berbunyi mereka masih tetep di rooftop.
"Masih marah nih"ujar Azlan menatap aza tapi aza malah menatap lurus. Aza melirik sekilas tampa berucap apa pun.
"Udah bel enggak masuk" ujar aza
"Enggak ah males"
"Kamu kan anak kebanggaan sekolah, harusnya enggak mungkin bolos kan"
"Ya emangnya kenapa aku juga butuh pengalaman"
"Bolos bukan pengalaman"
"Anak kita kapan jadinya si" ujar Azlan
"Aku belum mau punya anak aku masih mau sekolah"
"Ya engga apa apa kan, sekolah juga pasti ngertiin apa lagi kmu anak pemilik sekolah"
"Enggak semudah itu, okey sekolah Nerima tapi yang lain akan berfikir yang enggak enggak tentang aku, kamu enak enggak dapet imbasnya" ujar aza
"Ya okey maaf"
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
married by mistake
Teen Fictionᴡᴀʀɴɪɴɢ!!!! ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʟᴀɴᴊᴜᴛ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ ᴀɴᴅ ᴄᴏᴍᴇɴᴛ ʏᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴇᴛɪɴɢɢᴀʟᴀɴ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ!!! ᴍᴀᴋᴀꜱɪʜ ◉‿◉ "saya enggak mau menikah dengan dia" "kalian harus nikah, kami semua enggak mau dapet bencana karena perbuatan kalian" "jangan diam aja,Lo m...