Berisi cuplikan Taken Slowly versi novel yang nggak ada di Wattpad.
_________________
Cowok itu menganguk. "Gue Ahimsa, kakaknya Aruna."
"Mauve. Panggil aja Vee." Senyum Mauve merekah. Dia melepas tangan Milo, hendak mengulurkan jabatan kepada Ahimsa.
"Mending kita ke Aruna. Lo belum sempat nyapa dia, 'kan?" Milo menarik tangan Mauve sebelum Ahimsa sempat menyambut jabatan perkenalannya.
___________
"Terus, itu kamu sama Leta gimana? Masih temenan aja?" Maia mengedipkan mata.
Astaga, bahkan orangtuanya yang jarang dia temui saja menyadari perasaannya terhadap Leta? Wajah Milo refleks memanas.
"Aku punya temen cewek lain, kok!" Milo tidak terima.
"Ya udah, coba dibawa ke rumah. Biar kenalan sama Mamah."
_______________
"Bulan depan enggak ada uang saku."
"Yah, Pa! Aku cuma bercanda, kok, sama Milo!"
Milo yang belum memahami situasi. Dia justru jadi semakin ciut karena Rayan tiba-tiba saja memotong uang saku Raven tanpa sebab yang jelas.
"Bercanda boleh, tapi jangan bawa-bawa nama Papa sama Mama. Uang saku kamu bulan depan buat Milo."
"Kok dikasih Milo? Yang anak Papa kan aku!" seru Raven tidak terima.
__________
Gimana ya pertemuan Mauve dengan Him dan Mauve dengan mamanya Milo?
Gimana pertemuan Milo dengan keluarganya Mauve yang abnormal?
Raven ngapain Milo ya sampai uang sakunya dikasih ke Milo?
Ada yang cemburu, ada yang malu-malu, ada yang kesel, dan ada yang menjual harga diri dengan meminta bantuan musuh demi pujaan hati.
Semua ada di Taken Slowly versi novel. Nantikan Pra Order sebentar lagi. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Taken Slowly
Teen FictionMAUVE Diawali dengan jatuh cinta pada pandangan pertama. Di atas bus pada suatu sore sepulang latihan tari. Aneh rasanya, gue yang suka nge-cover dance K-Pop di media sosial dan cuma buka buku pelajaran kalau besok ada ujian, naksir cowok yang selal...