Bab 1 : EUREDIAN

28.2K 1.2K 105
                                    

Gadis dengan dress putih polos hingga perbatasan pahanya itu menatap seorang pria yang duduk dipinggir kasur menunggunya.

Euredian mematikan pemantiknya beralih meletakkannya diatas meja. "Aku sudah menunggu satu jam,"

"Ba-bawa Anya pulang!" pinta Anya membuat satu alis tebal Euredian terangkat.

Pria itu tertawa sumbang. "Setelah aku mencicipi mu, bagaimana?"

Dia--- pria terkejam yang pernah Anya temui. Euredian Schneider, penjahat yang sudah menjadi buronan polisi sejak lama. perampasan, pembunuhan, penyelundupan senjata, perdagangan narkoba dan obat terlarang, prostitusi. Semuanya dilakukan oleh keluarga besar Schneider yang dijuluki pria terhormat, julukan spesial Euredian yakni--- Signore.

Anya adalah salah satu korban keluarga Schneider, adik laki-lakinya meninggal karena narkoba dan orangtuanya mati terbunuh ditangan Euredian didepan matanya.

Tidak ada satupun kata yang pantas untuk Euredian bahkan pria itu lebih menjijikan daripada sampah.

Tidak dapat dipungkiri sedikitpun Anya takut pada Euredian, mendengar suaranya saja sudah membuatnya menangis. Dihadapannya adalah penjahat kelas tinggi yang bisa saja menodongkan pistol dan menusukkan pisau ke jantungnya.

Euredian membuatnya kehilangan segalanya.

Anya tidak menyangka semuanya jadi begini, ketika pulang sekolah ia langsung ditarik masuk kedalam sebuah mobil dan berakhir di rumah Euredian. Pria itu mengancamnya akan memperkosanya atau menikah dengannya.

Pria itu benar-benar gila!

"Ke-kenapa harus Anya?" tanya Anya gagap saking takutnya. Tangannya yang bertautan dibelakang punggungnya bergetar hebat.

Dilihat dari segi manapun Euredian memang sangat mengerikan, apalagi jika Anya teringat malam itu. Cipratan darah orangtuanya mengenai wajah pria itu dan sekarang seakan malaikat Euredian hadir mempersuntingnya menjadi Nyonya besar Schneider. Manusia mana yang bisa menerima fakta hidup yang seperti ini.

Anya sangat membenci Euredian namun ketakutannya jauh lebih besar daripada rasa bencinya.

Anya refleks mundur ketika Euredian beranjak menghampirinya. Gadis itu terus mundur hingga punggungnya menyentuh pintu. Anya meraih gagang pintu ingin kabur namun pergerakannya kalah cepat dengan Euredian yang sudah didepannya.

Euredian menarik pinggang Anya dan mengunci pintu. Ia mengeratkan pelukannya pada pinggang Anya hingga dada mereka menempel, Euredian menarik dagu Anya menggunakan jari telunjuknya agar mendongak menatap wajahnya.

"Buka matamu Anya atau aku akan mencium bibir mu sekarang juga!" ancam Euredian membuat Anya terkejut.

Anya menggigit bibir bawahnya takut. Ia menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya rapat-rapat, tangannya yang bergetar menyentuh dada Euredian yang keras.

"A-anya takut," ucap Anya jujur.

"Lakukan perintahku Anya!" paksa Euredian. Jika ini bukan Anya, Euredian akan mencongkel matanya.

Euredian mencengkeram pinggang Anya merasakan tubuh mungil gadis itu bergetar. Ia menunduk dan sedikit mengangkat pinggang Anya karena gadis itu benar-benar mungil.

"Lakukan perintahku Anya!" ulang Euredian tidak terbantahkan.

Sangat sulit bagi Anya membantah perintah Euredian. Seharusnya Anya menolak, seharusnya ia melawan tapi kenapa pikiran dan tubuhnya berkhianat.

Anya membuka matanya perlahan, ia buru-buru memalingkan wajahnya tidak sengaja beradu pandang dengan Euredian.

Satu alis Euredian terangkat. Ia berdecih melihat penolakan Anya. Pria itu melepas pelukannya beralih menggendong gadis itu menuju kasur.

EUREDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang