12

935 157 22
                                    

Mobil Doyoung telah sampai di pekarangan kediaman keluarga Kim, ia melirik ke arah Yedam yang sedang terlelap di kursinya, kebiasaan memang, padahal tadi saat di jalan pemuda itu nampak sangat bersemangat, bersenandung ria sepanjang jalan, tapi saat di tinggal menyetir beberapa menit saja, pemuda manis itu sudah tertidur pulas sambil memeluk boneka nya nyaman.

Doyoung menghela nafas sebentar,

"Bang Yedam, bangun," Ucapnya, tidak perlu membuang waktu lama Yedam langsung terbangun, ia mengucak mata nya,

"Hoam, eung... Kita udah sampe ya kak?" Tanya nya sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar.

Doyoung tidak menjawab, ia hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

Yedam mengerjapkan mata nya sebentar, "Woah...." Mata rubahnya membulat saat melihat halaman rumah yang amat sangat luas, bahkan lebih luas dari yang ia bayangkan.

"Ini rumah kakak?" Tanya nya, mata rubahnya menelisik setiap sisi halaman yang dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan.

Doyoung dengan tidak acuh berjalan melewati Yedam yang menatap halaman rumah nya dengan mata berbinar.

Yedam berlari kecil mengikuti kemana Doyoung pergi, sepanjang langkah nya ia terkagum-kagum.

Jujur saja Yedam adalah tipe manusia yang sangat menyukai tanaman, bahkan di kostan nya terdapat beberapa tanaman yang ia tanam.

Kaki jenjang Doyoung melangkah lebih maju dan Yedam tetap mengikutinya di belakang tubuh besar milik Doyoung, hingga kedua anak adam itu sampai  di teras rumah milik keluarga Kim.

Jari tangan Doyoung nampak menari-nari saat mendial nomor pin pada pintu rumahnya.

Setelah memasukkan pin, Doyoung segera membuka pintu rumahnya, demi Tuhan ingin rasanya Yedam berteriak kencang saat melihat betapa megahnya rumah Dokter spesialis bedah yang belakangan ini telah menjadi teman nya.

"Eh nak Doyoung, astaga kok gak bilang-bilang mau kesini?" Ucap salah satu wanita paruh baya dengan seragam ala maid menyambut Doyoung,

"Ahahaha iya nih bi, biar surprise," Ucap nya ramah, bahkan Yedam belum pernah melihat respon yang seperti ini dari anak bungsu keluarga Kim itu.

"Ada siapa bi? LOH ADEK?" Yedam yang berdiri di belakang Doyoung menyembulkan kepalanya, guna melihat siapa orang yang berbicara itu.

Wanita dengan paras cantik dan anggun menatap kedatangan Doyoung dengan senang, apa dia kakak nya Doyoung?

Wanita itu segera menerjang tubuh Doyoung, "Adek huhuhu, mama kangen banget sama adek tau," Mata Yedam mengerjap,

Mama? Wanita itu mama nya Doyoung? Tapi wanita itu tidak terlihat seperti seorang ibu, lihat saja wajahnya yang tidak terdapat kerutan sama sekali, dibandingkan menjadi seorang ibu, wanita itu lebih cocok menjadi seorang kakak perempuan Doyoung.

"Adek kangen mama jugaa, oh iya ma, yang lain pada kemana?" Tanya Doyoung sambil mengedarkan pandangannya pada rumah bernuansa putih itu.

"Oh iya, sebentar ya... PAPA, ABANG, MASHI SAYANG AYO TURUN ADA ADEK DI BAWAH!" Yedam sedikit tersentak saat mendengar nyonya Kim itu berteriak,

Yedam memperhatikan tangga rumah orang tua Doyoung saat mendengar suara langkah kecil yang turun dengan tergesa-gesa, mata Yedam berbinar kala melihat makhluk berbulu berlari ke arah mereka.

"Puppy!"

Yedam dengan senang menghampiri makhluk itu,

"Loh Kotetsu ada di sini juga?" Tanya Doyoung memperhatikan Yedam yang sedang berjongkok di samping makhluk berbulu itu sambil menyaksikannya berputar-putar mengitari kaki milik Doyoung.

Ghost? || DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang