19

817 132 28
                                    

Sekarang, Doyoung sudah terbaring di kasur miliknya,

Ia mengerjapkan matanya yang membawa pandangannya ke arah langit-langit kamarnya dengan tempo lambat,

Entah apa yang membuatnya seperti ini, pikirannya sangatlah berkecamuk hingga membuat dirinya sedikit pening,

Ia membuang nafasnya kasar, ia mengubah posisi tubuhnya kearah kanan, mata bulat nya menatap sosok yang sedang terlelap dengan tenang di sebelahnya,

Ia menatap wajah sosok itu dengan perasaan yang campur aduk,

Sosok yang terlelap di sebelahnya tidak lain adalah kekasihnya, Bang Yedam,

Pemuda mungil itu hari ini tidur di kamar milik Doyoung berduaan dengannya dalam satu ranjang,

Mata Doyoung tidak berhenti menatap pemuda bermarga Bang itu, seperti biasa, ia menatap setiap inchi wajah sang pacar,

Tak henti-hentinya ia memuji sang kekasih di dalam hati, bahwa pacarnya itu sangatlah manis dan lucu saat terlelap pun,

Sudah pukul berapa sekarang?

Doyoung melirik kearah jam dinding yang berdetak dengan tempo yang sama pada tempo degupan jantungnya yang memenuhi tiap sudut kamarnya,

03:00AM

Ia menghela nafas lagi, matanya kembali ia bawa kepada sang kekasih yang sangat nyenyak di dalam alam bawah sadarnya itu,

Memang pilihan Doyoung untuk tetap terjaga untuk mempertahankan satu hal yang akan tetap sia-sia pada akhirnya,

Doyoung memutuskan untuk berjaga hanya untuk melihat kekasihnya itu lebih lama, dan dapat menghabiskan waktunya bersama kekasih lucu nya itu dalam 24 jam,

Gila memang, tapi menurutnya pasti orang lain pun akan berpikiran dan melakukan hal yang sama seperti dirinya hanya karena sebuah rasa takut kehilangan,

Doyoung tersenyum kearah pria mungil dihadapannya itu, senyuman yang penuh arti, dengan komposisi suasana hati yang tercampur aduk di dalamnya,

Setelah cukup lama memandangi sang kekasih, Doyoung memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur nya,

Ia membutuhkan angin malam untuk menyejukkan hati, pikiran, serta moodnya yang tidak jelas,

Doyoung dengan hati-hati bangun dari tempat tidurnya, takut-takut pergerakannya dapat mengganggu tidur nyenyak Yedam,

Doyoung membuka pintu balkon kamarnya, dan menutupnya sedikit agar angin malam yang dingin tidak memasuki kamarnya dan membuat sang kekasih kedinginan,

Ia merogoh saku celana piyamanya, lalu ia mengambil sebuah benda yang belakangan ini kembali ia gunakan setelah tidak pernah ia gunakan dalam waktu yang cukup lama,

Sebuah kotak putih, berisikan beberapa batang nikotin itu, ia mengambil salah satu benda berbentuk  silinder itu dan memasukkannya kedalam mulutnya,

Ia meraih benda persegi panjang yang diketahui sebagai pemantiknya,

Ia menghisap rokok nya dan menghembuskan nya, ia menatap langit malam yang cukup bersih hari ini, tidak ada bulan atau pun bintang yang menghiasi seperti malam-malam sebelumnya,

Doyoung kembali menghisap batangan nikotinnya itu, sensasi yang sudah remang-remang dalam ingatannya itu kembali lagi ia rasakan, memang sebelumnya ia sudah pernah merokok kembali saat Yedam menghilang meninggalkannya begitu saja di rumah orangtuanya,

Tapi entah mengapa sensasi rokoknya padah hari ini cukup membuatnya menggila, mungkin saja Doyoung bisa mengambil satu batang lagi jika batang silinder berisikan nikotin di dalam mulutnya itu habis,

Ghost? || DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang