18

946 139 16
                                    

Pagi ini Yedan berdiam diri di ruang tamu apartemen milik Doyoung.

Entahlah hanya berdiam diri disana, duduk di sofa kebanggaannya, menatap dinding ruang tamu dengan tatapan kosong, dapat dipastikan jika Haruto dapat melihat sosok seperti nya, pria jangkung itu akan berteriak keras seperti sedang melihat hantu dengan tatapan kosong,

Yedam menghela nafasnya yang entah sudah berapa kali ia lakukan sejak pukul tiga pagi tadi,

Yedam melirik ke arah jam dinding, jam 08:20, seharusnya Dokter muda bermarga Kim itu sudah berangkat, ataupun ia sedang sarapan di mini bar miliknya, dengan Yedam yang duduk manis menyaksikan dalam hening kekasihnya makan,

Namun sekarang pria berkepala dua itu belum keluar dari kamarnya sama sekali,

Apa ia mati untuk menyusul Yedam?

Tidak! Pertanyaan bodoh seperti apa itu? Yedam saja belum tentu akan mati, jika ia kembali hidup dan Doyoung yang mati, maka mereka tidak akan pernah bertemu lag selamanya.

'Cklek'

Yedam menoleh dengan cepat saat ia melihat orang yang ia tunggu akhirnya keluar dengan mata sayu,

Oh tunggu! Mau kemana pria itu menggunakan kaus oblong serta jeans robek di bagian lututnya?

Pria Kim itu menuruni tangga, ia tersenyum kearah Yedam,

Yedam memiringkan kepalanya bingung,

"Pagi, dear," Yedam tersentak mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh Doyoung,

Oh ayolah! Jika kau ingin menggoda pemuda bermarga Bang ini tolong menggunakan aba-aba terlebih dahulu,

Karena jika tidak pemuda ini dipastikan akan pingsan karena terkena serangan salah tingkah,

Doyoung terkekeh kala melihat reaksi yang diberikan oleh pacar lucunya itu, begitu juga rona merah yang menghiasi kedua pipi gembil sang kekasih,

Argh betapa lucunya!

"Ish, k- kak Dobby apaan sih! Aku malu tau!" Ujarnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya,

Doyoung tertawa lepas melihat ekspresi si mungil,

"Kak Dobby gak ke Rumah Sakit?" Tanya Yedam dengan mata yang terus mengikuti tiap langkah Doyoung, dari ia pergi ke dapur, membuka lemari es, mengambil sekotak susu, serta mengambil gelas, lalu meminumnya,

Pria yang memiliki usia lebih tua dua tahun dari nya itu menggeleng membuat Yedam makin mengernyit bingung,

Doyoung menatap wajah bingung sang kekasih lalu ia menghampirinya dengan senyum tulus terpatri dalam wajah tampannya,

Doyoung mendaratkan bokongnya tepat disamping yang lebih muda,

Pria itu menatap tiap inci wajah sang kekasih, pacarnya tetap imut walau dilihat dari segi manapun, ia terus memuji Yedam dalam hati,

"Kak?" Panggil Yedam membuat dirinya sadar dari lamunannya,

"Hari ini aku cuti," Ujarnya,

Lihat? Hanya mendengar kata 'aku' saja sudah membuat diri Yedam meleleh seperti eskrim,

"Cuti?" Tanya Yedam sambil berusaha untuk menenangkan degup jantungnya yang tidak bisa diam,

Doyoung menganggukkan kepalanya,

Ia merogoh kantung celananya, membuat Yedam melihat gerak-gerik nya,

Doyoung tersenyum lebar saat apa yang ia cari ketemu, ia mengangkat dua lembar tiket, satu tiket bioskop, dan satunya lagi tiket taman hiburan,

Ghost? || DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang