Seperti biasa pada pukul 8 malam Doyoung menjemput Yedam di kamar inap tempat Jeongwoo di rawat,
Yedam yang sedari tadi sedang sibuk berbicara dengan Jeongwoo, mau tidak mau harus pulang bersama kekasih tampan nya itu,
"Besok kita main lagi ya Jeje~ bye bye~" Pamit Yedam sambil melambaikan tangannya ke arah sang sahabat,
Jeongwoo pun ikut tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya ke arah Yedam, "Iya Damie bye bye juga~"
Melihat reaksi sang kekasih mungilnya itu membuat Doyoung hanya bisa terkekeh gemas, walau ia tidak dapat melihat interaksi Yedam dan Jeongwoo dengan jelas dikarenakan Doyoung tidak bisa melihat arwah Jeongwoo, namun dapat dipastikan bahwa anak itu sama gemasnya dengan si rubah kecil kesayangannya ini,
"Dasar anak kecil," Gumam Doyoung membuat Yedam menoleh ke arahnya,
"Siapa anak kecil, kak?" Tanya Yedam memiringkan kepalanya bingung dengan tatapan polosnya,
"Lo," Jawab Doyoung sambil memasang senyum meledek,
"Mana ada?" Yedam mendengus sebal melihat Doyoung yang menatapnya dengan ekspresi menjengkelkan,
"Ada tuh buktinya barusan siapa yang ngomong gini? Besok kita main lagi ya Jeje~ bye bye~" Ledek Doyoung sambil meniru gaya bicara Yedam saat di ruang inap tadi,
Merasa malu serta salah tingkah akibat diledek oleh sang kekasih, Yedam akhirnya pergi meninggalkan Doyoung dengan bibir yang di tekuk serta cara jalannya yang dihentak-hentakkam,
Seperti yang pernah Mashiho bilang jika arwah orang koma sama seperti manusia biasa pada umumnya, hanya roh mereka saja yang terpisah dari raga nya, jadi Yedam masih bisa menyentuh benda mati serta kakinya pun masih bisa menapak di tanah ataupun lantai,
Bukannya membujuk, Doyoung malah tertawa melihat cara merajuk pacar nya, yang menurutnya sangat amat menggemaskan,
Ingin rasanya Doyoung masukkan Yedam kedalam saku celananya sangking gemasnya dengan sang kekasih,
"Heh anak kecil udah ngerti ngambek," Goda Doyoung yang sudah berjalan disamping Yedam,
"Ih aku bukan anak kecil tau!!! Sana jauh-jauh dasar om-om," Ledek Yedam balik membuat sang lawan bicara hanya tertawa lepas mendengar nya, beruntung keadaan Rumah Sakit sudah sepi jadi tidak ada yang melihat Doyoung sedang tertawa sendiri,
Mereka berdua berjalan beriringan sambil bertukar senyum, merasa nyaman dengan zona ini, berdoa saja semoga mereka dapat merasakan apa yang terjadi hari ini bahkan saat nanti Yedam membuka mata,
Doyoung melirik Yedam yang berjalan di sebelahnya, matanya menelusuri setiap inchi wajah sang kekasih lucunya itu, dagu nya yang sedikit tajam, hidung yang mancung dengan mata kecil seperti mata rubah yang menjadi daya tarik utama yang dimiliki oleh seorang Yedam, serta bibir yang tidak terlalu tebal namun nampak merah secara alami, membuat... Ah tidak-tidak, Doyoung segera menepis pikiran kotor nya itu,
Oh ayolah Yedam masih dibawah umur, maka tunggulah tahun depan untuk bisa mencium nya, kau harus bersabar Kim Doyoung, apalagi kau akan menghadapi Yedam yang tidak akan mengingat apa yang terjadi di masa koma nya saat nanti ia kembali terbangun,
Oh iya Doyoung belum mengetahui fakta yang satu ini, sstt mari jangan beri tahu Doyoung sebelum sang kekasih mungilnya memberi tahu kepadanya,
Karena merasa diperhatikan begitu intens, Yedam memutuskan untuk menolehkan kepala nya ke arah Doyoung, Yedam menaikkan kedua alisnya memberi gesture 'Apa?',
Bukannya menjawab pertanyaan melalui ekspresi yang Yedam tunjukkan, Doyoung malah membalas tatapan Yedam dengan dalam menyelami netra gelap milik si manis,

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost? || DODAM
Fiksi PenggemarBagaimana jika ternyata saat kalian pulang ke rumah ada arwah yang mengikuti kalian pulang? Warn! BxB content Dodam Do! Top Dam! Sub Age switch If you are homophobic, get out of this book