7. Alasan Mencintai

1.2K 171 8
                                    

Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak mengobrol kalau ia ajak ke dokter.

Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisah ranjang. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba untuk masuk ke kamar sang istri.

Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?"

"Ada urusan."

"Aku anterin."

"Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."

Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain.

"Kamu pergi sama siapa?"

"Naik taksi."

"Ketemu temenmu?"

"Ya, nggak enak kalau nggak ikut."

"Saka ada?"

Baru saja dia meletakkan kuas untuk blush on, kemudian menoleh ke arah Athalla dengan suara yang sedikit berat. Apa pria itu cemburu? Namun sepertinya sulit sekali untuk cemburu pada pria lain pikirnya Kanaya. "Apa lo sedang cemburu?"

"Apa kamu lupa, aku pernah bilang kalau aku bisa maklumi apa pun itu. Kecuali perselingkuhan. Kalau memang ada dia, jangan harap kamu bisa keluar dari rumah ini."

Kesal sekali mendengar pria itu sedang mengekangnya, kalau memang ada Saka, jelas dia juga tidak berani keluar dengan pria itu. Ancaman Fatan lebih ditakutkan oleh Kanaya dibandingkan dia menakutkan ancaman dari suaminya sendiri.

"Dia memang ada di sana."

"Aku ikut."

Diam, tidak bisa berkata apa-apa setelah pria itu mengatakan dia akan ikut. Tapi ada teman-temannya yang tidak bisa ditolak oleh Kanaya kalau mereka akan kumpul untuk makan-makan. Namun kalau dia menolak pun, rasanya mengerikan jika Athalla marah. "Ya udah, lo siap-siap aja kalau begitu."

Kanaya akhirnya memberikan izin kepada suaminya untuk ikut ke mana mereka akan makan-makan malam ini. Walaupun sebenarnya dia masih tidak percaya jika membawa suaminya ke tempat umum.

Satu catatan lagi. Saka tidak ada di sana.

Tapi Kanaya hanya ingin lihat seberapa tinggi posesifnya Athalla padanya.

Wanita akan sangat bahagia ketika pria yang di sisinya itu merasa cemburu. Karena itu adalah tanda bahwa dia serius jatuh cinta.

Melihat Athalla setelah itu. Athalla menjawab. "Jangan ke mana-mana dulu. Aku siap-siap sebentar."

"Oke, gue tungguin."

Kanaya malah terkikik ketika suaminya pergi. Jika memang benar Athalla jatuh cinta, mungkin ia bisa lanjutkan ini. Hanya ingin tahu betapa pria itu sangat menghargai arti pernikahan sebelum semuanya berlanjut. Meski di awal pernikahan Athalla pernah menyinggung soal anak.

Jujur saja kalau Kanaya memang bukan wanita yang mudah sekali untuk bergaul. Buktinya sampai di usia yang sekarang ini, dia masih memegang teguh bahwa dirinya harus berhubungan intim dengan suaminya langsung. Itu adalah tanda bagaimana dia menjaga diri dengan baik. Lama menjalin hubungan dengan Saka bukan berarti dia pernah menyerahkan tubuhnya pada pria itu.

Cinta Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang