8. Versi Kamu

1.3K 153 8
                                        

Athalla ada di kamarnya sedang menonton televisi. Istrinya juga belum pulang dari bioskop bersama dengan teman-temannya. Walaupun istrinya pergi dengan teman-temannya. Tetap saja dia mengerahkan anak buahnya untuk menjaga dan melihat apakah ada teman prianya Kanaya saat pergi. 

Tapi wanita itu menepati janji. Sudah sering sekali kali pergi dengan izin Athalla. Dia berkata dengan jujur kalau tidak ada Saka di sana. Kalau sampai ada di sana, dia tidak akan pernah berikan maaf kepada pria itu yang mengganggu istrinya. 

Istrinya cukup jujur dan jika sudah berkata dia akan pergi dengan teman-temannya. Sampai di rumah pun akan menjelaskan kepada Athalla walaupun tidak diminta. Kanaya tidak pernah berbohong kepadanya. Kalau Saka chat pun dia beritahu Athalla. Padahal itu bisa memicu pertengkaran. Tapi istrinya malah begitu polosnya memberitahukan jika yang mengirimkan pesan adalah Saka. 

Masih menunggu istrinya pulang. Sampai dia menuliskan pesan kepada Kanaya. “Ay, udah larut. Pulang!” 

Athalla masih bersantai, sambil menikmati kopinya. Dia kemudian mendapatkan laporan dari anak buahnya kalau Kanaya sedang pulang sendirian dengan taksi. 

Istrinya penurut, walaupun keras kepala. Dia pura-pura tidak tahu banyak kejadian yang dia ketahui dari anak buahnya yang lain. 

Dia mematikan televisi di kamarnya lalu ke ruang tengah yang ada di lantai dasar. Kanaya pasti pulang sebentar lagi. 

Athalla berbaring di sofa sambil main game, meskipun televisi sedang menyala. Mendengar suara pintu ditutup dia tahu itu istrinya. Dilihatnya Kanaya duduk di sofa yang bersebrangan dengannya. “Filmnya udah selesai?” 

“Belum, lo yang minta pulang.” 

“Masih lama?” 

“Baru juga dua puluh tiga menit, tapi lo minta gue pulang. Ya gue pulang.” 

Benar kan dugaan Athalla? Istrinya paling menurut walaupun sering melawan. 

“Kenapa pulang kalau belum selesai?” 

“Lo yang ngchat.” 

“Kan tinggal bilang kamu belum selesai nonton.” 

“Udahlah, gue mau tidur.” Dengan ekspresinya yang kesal lalu pergi ke kamar. Athalla tidak menanggapi itu. 

Athalla hanya salut kepada istrinya yang langsung pulang tanpa penolakan. Keras kepala, dia juga jujur. Walaupun sering ngegas kalau bicara kepada Athalla. Namun Athalla tidak akan menikah jika ia tidak tahu karakter istrinya. Dia sudah jelas mengenal Kanaya sejak lama. Tapi wanita itu yang menghindar terus menerus dari dulu dan tidak mau dekat dengan Athalla saat pria itu mencoba mendekati. Tapi Kanaya yang jual mahal. Sampai dia langsung melamar saja ke orangtuanya Kanaya, tanpa ada penolakan sama sekali. Terlebih karena orangtua mereka yang dekat. 

“Aku nggak bisa marah sama kamu, Ay. Kamu selain polos, ada bodohnya juga sih walaupun secara pengetahuan kamu pintar. Tapi beberapa hal yang kamu katakan sering menjadi bahan tawaku. Selain keras kepala, kamu lebih menggemaskan.” Athalla berkata dengan serius tentang sikap istrinya. 

Pria itu tidak lama kemudian tersenyum ingat betapa dia yang sangat menginginkan Kanaya waktu itu. Meminta izin kepada Fatan sampai diberikan lampu hijau. Meski sampai saat ini belum menyentuh Kanaya sama sekali. Setidaknya Kanaya mau untuk menurut saja itu sudah menyenangkan bagi Athalla. 

Athalla kembali ke kamarnya. Tahu jika malam ini akan ada pemadangan sampai besok karena ada perbaikan listrik. Ia sengaja untuk mematikan lampunya agar tidak berfungsi nanti setelah pemadaman. Lampu kamar yang lain juga dimatikan semua oleh Athalla dari ponselnya. Ingin lihat bagaimana reaksi wanita itu nanti. Apakah dia akan keluar dari kamar atau tidak. 

Cinta Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang