Satu hari Athalla menemani Kanaya di rumah sakit kemarin. Dia mendapatkan laporan dari anak buahnya tentang keadaan perusahaan yang dicekal perusahaannya milik orangtua Saka. Seperti yang dikatakan oleh Kanaya, jangan pernah berurusan dengan pria itu.
Ivana juga mengingatkan jangan pernah bekerja sama. Tapi waktu itu Athalla terlanjur kerja sama dengan Adrian.
"Athalla, Kanaya memanggilmu!"
Dia menoleh kepada mamanya yang memerintahkan untuk menemani anaknya yang lahir kemarin dan sekarang sudah dibawa pulang oleh Athalla.
Dia bangkit dari kursi, melewati sang mama begitu saja untuk menemui Kanaya di dalam.
Dilihatnya Kanaya sedang memberikan ASI kepada anaknya. "Sayang, butuh bantuan?"
Kanaya menggelengkan kepalanya dan kemudian wanita itu meminta Athalla untuk tidak berisik. Dia menghampiri istri dan anaknya yang ada di atas ranjang. Athalla melihat si kecil sedang tertidur.
"Apa yang ganggu perasaan, Mas? Aku perhatikan kemarin gini terus."
Athalla menghela napasnya dan mengambil bayi yang tertidur di pangkuan Kanaya itu pindah ke box tempat tidurnya. Athalla ingin mengakui kecerobohannya waktu Kanaya mengingatkan jangan berhubungan dengan Saka.
"Kamu ingat waktu itu pernah bilang sama aku. Jangan berhubungan sama, Saka?"
Kanaya mengangguk lalu dia mengikat rambutnya dengan pelan. "Aku yakin dari awal dia memang incar, Mas."
Athalla mengangguk, lalu dia memegang tangan istrinya. "Aku salah sangka. Aku pikir nggak akan dibuat rumit sama dia."
"Mas, dari awal aku sudah diingatkan. Kalau sudah selesai urusannya, jangan dimulai lagi. Aku sudah pernah ingatkan untuk nggak kerja sama. Tapi Mas bilang nggak bakalan keurus hal satu ini."
Diakui juga kesalahan yang telah dia perbuat. Selama ini Athalla memang merasa bahwa dirinya sudah salah dalam menganggap kalau Saka itu lengah. Tidak akan pernah melawannya. Tapi ternyata dia salah. Justru sebaliknya yang terjadi, serangan terjadi pada perusahaannya. "Sekarang ada masalah?"
Athalla mengangguk. "Proyekku dilibas mereka semuanya."
"Maksudnya?"
"Diambil."
Kanaya menghela napasnya. Dia membalas sentuhan Athalla. "Mau bagaimana lagi, Mas. Nggak bakalan bisa diselesaikan untuk sekarang. Saka itu keras kepala, aku mau bantu juga ya gimana. Agak susah kalau soal itu, Mas."
"Aku nggak akan minta kamu untuk bantu apa-apa. fokus saja urus anak kita."
Athalla kepikiran tentang istrinya yang akan direbut oleh Saka. Keadaan juga tidak sebaik dulu. "Ay, kalau sesuatu terjadi padaku bagaimana?"
"Maksud, Mas?"
"Kalau aku nggak banyak uang. Apa kamu bakalan ninggalin aku?"
Kanaya menertawakannya. Tapi Athalla sedang serius. Banyak proyek dalam masalah besar. Tapi kalau dia tinggalkan Kanaya ke kantor, juga pasti akan jadi masalah besar. Kanaya mengalami baby blues kemarin. Tapi hari ini sudah menerima anaknya, akan tetapi Athalla masih antisipasi soal itu.
"Mas ngomong aneh-aneh saja. Nggak bakalan terjadi hal seperti itu, sayang. Kita bakalan hidup sama anak kita. Kalau memang kamu nggak kaya lagi, nanti kalau aku sudah bisa tinggal dia kerja, aku bakalan kerja kalau ekonomi kita merosot."
"Kenapa kamu berpikiran seperti itu?"
"Karena Mas takut ditinggalin sama aku. Memang kemarin keadaan buat aku nggak bisa terima anak kita. Bisa dikatakan kalau aku itu kaget. Apa iya aku yang liar begini tiba-tiba jadi ibu, aku bukannya nggak mau punya anak."
![](https://img.wattpad.com/cover/309585549-288-k572452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Duda
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!!! 21+ Harap bijak pilih bacaan. Kanaya Prameswari menjadi wanita yang harus mengikhlaskan hidupnya menikah dengan seorang duda yang telah dijodohkan oleh orangtuanay. Sedangkan Kanaya memiliki seorang kekasih yang sudah pacara...