Bab 7 - Role Model

534 79 4
                                    

Role Model


"Lu, play wimme (with me)! I'm bowed heye (bored here)!" Seruan itu datang dari seorang anak laki-laki yang sepertinya masih berumur sekitar dua tahun.

"Axel, no! Lu is working right now!" Seruan berikutnya datang dari wanita yang masuk ke ruangan itu, menyusul anak laki-laki itu.

Killa tidak mengenali wanita itu. Sepertinya, dia cukup dekat dengan Lucy. Apa dia teman Lucy?

"Ah, sorry, Lu," ucap wanita itu pada Lucy sembari mendekat untuk menangkap anak laki-laki tadi.

Namun, anak itu kemudian malah berlari ke arah Killa dan bersembunyi di belakang killa. Tangannya memegangi ujung jas seragam Killa.

"Axel, no!" Wanita yang sepertinya ibu anak itu melotot galak pada putranya. "Kamu tahu kan, membuat keributan di tempat umum itu nggak baik?"

"I know, but I'm bowed, Mama ..." Anak itu merengut sedih. "You don't wove (love) me anymow (anymore)..."

Uh ... rasanya seperti ada panah berbentuk love yang menusuk dada Killa mendengar itu. Killa lantas berlutut dan menoleh pada anak itu.

"Kamu mau main sama Kakak?" Killa menawari.

Anak itu menggangguk kuat sembari memamerkan senyum lebarnya.

"Oh, sorry. Kamu nggak perlu nurutin dia," ibu anak itu berbicara pada Killa.

Killa berdiri dan mengulurkan tangan pada wanita itu. "Nama saya Arkilla Narasya dan saya bukan orang jahat," Killa memberitahu. "Dan saya suka anak kecil." Killa tersenyum.

Wanita itu menoleh pada Lucy yang mengangguk kecil. "Arkilla Narasya, dari AR Group."

"Oh ..." Ibu anak itu kembali menatap Killa dan menyambut uluran tangan Killa. "Honestly, it doesn't really matter, tapi aku seenggaknya tahu kalau kamu bukan orang jahat." Wanita itu tersenyum kecil. "Adelia Wiratmadja. Um ... I prefer you call me Adel. Just Adel." Lalu, wanita itu menarik tangannya.

Adelia ... Wiratmadja?

Killa cukup sering mendengar namanya, tapi dia nyaris tidak pernah melihat wajah wanita itu karena dia tidak suka publikasi. Satu-satunya cucu perempuan Tony Wiratmadja, sekaligus satu-satunya yang digadang-gadang menjadi penerus tampuk kepemimpinan Grup Wiratmadja.

Ibunya meninggalkan keluarga Wiratmadja untuk menikahi pria yang dicintainya, dan Adelia Wiratmadja pun konon katanya menikah dengan orang yang bukan dari kalangan mereka. Namun, tanpa dukungan keluarga Wiratmadja pun, wanita itu bisa sukses sebagai pemilik kafe yang sudah punya banyak cabang.

Dalam satu kata, wanita itu adalah ... role model Killa. Namun, tak pernah dalam hidupnya Killa menyangka dia bisa bertemu Adel seperti ini.

"Sa-saya berterima kasih bisa bertemu Anda," Killa tergagap, lalu tersadar ia mengucapkan hal yang konyol. "A-ah ... maksud saya ... saya senang bisa bertemu Bu Adel ..." Wajah Killa terasa panas. Ia pasti tampak bodoh saat ini.

Namun, Adel tertawa di depannya. "Nice to meet you, too," Adel membalas. "Tapi, kamu nggak perlu bersikap kaku gitu. Dan kamu nggak perlu nemenin Axel main. Kamu kan, masih harus sekolah." Adel mengedik ke arah Killa. "Ngelihat dari seragam sekolahmu, bukannya harusnya kamu masih di sekolah, ya? Sekolah itu kan, sampai sore masuknya."

"Ah, itu ..." Killa menunduk sekilas ke arah seragamnya, "ini sedang jam istirahat dan waktu istirahat siang di sekolah sembilan puluh menit."

"Satu setengah jam?" kaget Lucy.

I Love U and U Know It (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang