Gadis Merepotkan
Revan terkejut ketika semalam Killa meneleponnya untuk mengajak sarapan bersama di restoran Reva. Gadis itu bilang jika dia sudah memesan tempatnya langsung pada Reva, jadi jika Revan tidak bisa menemaninya, dia akan sarapan bersama Vienny dan yang lain.
Begitu mendengar kata 'yang lain', Revan refleks menyetujuinya karena bayangan Steven langsung muncul di kepalanya. Menjauhkan Killa dari Revan mungkin sudah masuk dalam kesepakatannya dengan Vienny, tapi siapa yang tahu apa yang akan dilakukan Steven? Pria itu tak sedikit pun tampak terintimidasi oleh Revan kemarin.
Begitulah, Revan akhirnya tiba di restoran yang diinvestori Reva dan dikelola sepupu mereka. Killa sudah ada di dalam dan dia tampak sedang mengobrol dengan salah satu staf restoran. Seorang pria.
Melihat itu, Revan bergegas melangkah mendekat pada Killa. Killa langsung tersenyum begitu melihat Revan. Staf restoran tadi akhirnya pamit dan meninggalkan mereka di meja mereka. Tak ada pengunjung lain selain mereka di restoran itu.
Tak lama, staf tadi kembali untuk mengantarkan makanan bahkan sebelum Revan memesan. Killa lantas menjelaskan pada Revan,
"Aku yang milih menu-nya, Kak. Ini makanan kesukaan Kak Revan, kan?"
Revan menunduk menatap wagyu steak di depannya dan menelan ludah. Sepagi ini?
Revan menatap Killa. Tidak, Revan tidak suka wagyu steak. Justru, ia pikir, Killa yang suka. Karena itu, Revan selalu memesan itu untuk mereka. Ugh ... kenapa bisa jadi seperti ini?
Meski begitu, Revan mulai makan tanpa protes. Ia sudah menunggu ini selama satu minggu. Waktu untuk bersama Killa. Ini adalah waktu yang berharga.
"Oh ya, Kak, apa hari ini aku boleh ikut ke kantor Kak Revan?" tanya Killa tiba-tiba.
Revan mengangguk cepat. Begitu lebih baik daripada gadis itu menghabiskan waktu dengan Vienny, atau bahkan Steven. Namun, Killa tampak terkejut mendapat tanggapan seperti itu dari Revan.
"Kak Revan serius?" tanya gadis itu tak percaya.
"Ya," jawab Revan. "Bilang sama Vienny, mulai sekarang kalau dia mau ketemu kamu, dia bisa ke kantorku. Buat semua meeting sama wedding organizer-nya di kantorku. Aku akan nyiapin ruangan meeting khusus buat kalian."
Mata Killa berbinar. "Apa itu berarti, aku boleh pergi ke kantor Kak Revan setiap hari?"
"Hari libur juga kamu mau ke kantor?" tanya Revan.
"Um ... kalau Kak Revan juga pergi ke kantor ..."
"Ah, benar juga. Ya, kamu boleh ke kantor selama aku juga ada di sana," Revan memutuskan.
Jika lawannya Vienny, setidaknya Revan harus menyiapkan pengamanan seketat ini. Dan lagi, jika mereka di kantor Revan, Revan bisa langsung mengusir Steven langsung jika pria itu mencoba datang menemui Killa.
Namun, masalahnya adalah Killa. Jika Killa sudah mengatakan pada Vienny tentang perasaannya pada Steven ...
"Killa, kamu ... kemarin di apartemennya Adel, apa aja yang kamu omongin sama Vienny?" tanya Revan.
Ia bersikap biasa saja sambil melanjutkan menikmati wagyu beef-nya, meski telinganya terbuka lebar, waspada mendengarkan jawaban Killa.
"Um ... itu ... tentang masalah cewek," jawab Killa.
Fakta bahwa gadis itu tidak menyebutkan tentang persiapan pernikahan mereka sebagai alasan menunjukkan jika dia tidak berbohong. Ya, Killa memang tidak akan bisa berbohong pada Revan. Seharusnya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U and U Know It (End)
RomanceDijodohkan dengan gadis yang pertama kali ditemuinya ketika dia berumur tiga belas tahun. Itulah takdir Revan. Sejak pertama kali Revan melihat bayi itu, ia langsung dinobatkan sebagai calon suami bayi itu. Delapan belas tahun berlalu, bayi itu tum...