BAGIAN 9. AFRAID

409 114 93
                                    

Who's the guy? have you guessed it?

hold him till the end

Senin pagi yang merupakan hari ketiga mereka di desa ini tapi belum ada kegiatan yang pasti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin pagi yang merupakan hari ketiga mereka di desa ini tapi belum ada kegiatan yang pasti. Kemarin hanya kunjungan ke rumah-rumah perangkat desa dan pemuda desa (Karang taruna), lalu malamnya pengajian bapak-bapak di posko.

Pagi ini anak-anak kecil desa tiba-tiba datang ke posko mengajak bermain.

Tok ... tok ... tok

Terdengar suara pintu diketuk dari luar dan terdengar pula suara yang lumayan ramai dari luar posko.

"Kak! kakak KKN!"

"Kak ayo maen,"

"Kak!"

Jose yang tidur di atas sofa terbangun dengan rambut berantakan, "Demi tuhan ..." Jose mengecek ponselnya, "Ini masih jam 9, siapa yang bertamu pagi-pagi elah," Geruto Jose.

Ia menggerutu menggaruk-garuk rambutnya dengan kesal. Pandangannya mengedar ke seluruh rumah yang terlihat sangat sepi 'kosong amat' batinnya.

Jose berjalan sembari merapihkan sedikit rambutnya, dengan masih mengenakan sarung di badannya. Mengambil kunci posko yang tergantung di paku samping pintu, lalu membukanya.

"KAKAK KKN!!!" Jose yang semula masih mengantuk dengan mata sipitnya langsung terperanjat.

"KKN!!"

Terlihat anak-anak kecil kisaran sekolah dasar, lumayan banyak, mengerubungi teras posko. Ada perempuan dan juga laki-laki, tersenyum riang dengan wajah polos menghiasi wajah mereka. Hari ini hari senin tapi tanggal merah, jadi tidak sekolah.

"E-eh ... halo, hai bocil-bocil," Jose melambaikan tangan dengan ramah dan excited. Anak-anak tersebut langsung mendekat memegangi tangan Jose sampai-sampai ia bingung harus berbuat apa.

"Ih ... kakak rambutnya kayak sapu ijuk, belom mandi ya? Hahaha," ledek seorang anak laki-laki di dekat Jose yang tengah memegang bola membuat anak lainnya ikut meledek.

Jose jongkok menyetarakan tinggi tubuhnya dengan anak-anak, kasian kalo mereka harus mendongak terus menatap tubuh tinggi Jose, bisa-bisa leher mereka sakit.

"Tapi tetep ganteng dong? Iya dong,"  Jose membalas dan menaik-turunkan alisnya.

"Kak ... kak," seorang anak perempuan yang sangat lucu dan gembul mendekat. Jose menatapnya melanjutkan perkataannya.

"Bo?bo-cil itu apa kak?" Tanya nya dengan tatapan polos.

"Jadi guys ... bocil itu artinya kalian-kalian ini, bocah kecil," Jose mengacak-acak rambut anak yang dekat dengan tubuhnya, "Bahasa gawl," lanjutnya dengan cengiran khasnya.

Mereka ber oh-ria serentak, seperti sedang paduan suara, seolah paham perkataan Jose.

"Siapa sih ribut amat," Bimas keluar dari kamar dan sekarang berdiri di dekat pintu posko. Dengan wajah khas bangun tidur dan suara seraknya.

Bibbidi bobbidi BOO! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang