BAGIAN 15. BEHAUPTUNGEN

324 78 66
                                    

If you see it then you know it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If you see it then you know it

****

Hari ini genap satu minggu mereka menjalani KKN dan sudah dua hari semenjak kejadian cuci piring, Viona dan Ayu masih saling diam tidak berniat berbaikan, sebenarnya hanya Ayu yang seperti itu.

Viona bukan tipe orang yang pendendam, Viona sudah berulang kali mencoba berinteraksi dengan Ayu tetapi selalu diabaikan seolah tidak menganggap keberadaan Viona.

Memang disini siapa ya yang salah?

Pagi tadi mereka ada kegiatan berkunjung ke sebuah taman kanak-kanak, sekalian pengenalan diri pada mereka. Muridnya tidak banyak dan hanya tersedia satu kelas, walaupun begitu bangunan dan fasilitas belajar maupun tempat bermainnya dalam kondisi yang bagus, bukan seperti yang kalian bayangkan.

"WOY WILL LO MAU BUAT SATU POSKO DARAH TINGGI?" dari arah dapur terdengar teriakan panik bimas yang menggelegar.

Bagaimana Bimas tidak panik?

Pelakunya adalah William yang ditugaskan memasak sup ayam. Kalian tahu apa yang dilakukannya? dia hampir memasukkan satu centong penuh berisi garam ke dalam sup.

"Dewa! Kenapa sih" panggil Viona saat melihat dewa berjalan dari arah dapur menuju ke depan.

Viona berjalan cepat ke pintu kamar.

Dewa berhenti "William hampir masukin se-centong garem ke sup,"

Saat ini Viona tengah berada di dalam kamar berdua dengan Ayu, tapi mereka hanya diam-diaman. Sedangkan Tasya, ia tengah di dapur memasak bersama Bimas dan William.

Viona menggelengkan kepalanya sambil berdecak.

"GEBUK AJA BIM!" Viona berteriak dalam kamar, Dewa terkekeh menatapnya.

Viona kembali menatap Dewa "Lo mau kemana?"

Mata Dewa sedikit melirik ke dalam kamar. "Gue mau beli kopi ke warung depan,"

"Mau ikut?" dewa menjeda kalimatnya "atau mau nitip?"

Tangan Dewa merapihkan rambut Viona yang sedikit berantakan akibat rebahan, dan menarik keluar beberapa helai rambut yang masuk ke mulut tanpa Viona sadari.

Viona sedikit berpikir sebelum memutuskan "mmm ... ngga deh," Viona menggelengkan kepalanya.

"Gue mager," ujar viona terkekeh.

Dewa mengangguk dan pergi dari hadapan Viona. Saat Viona berjalan kembali ke kasur, Ayu bangkit dan berjalan keluar kamar.

Viona hanya mengendikkan bahunya karena melihat Ayu yang lagi-lagi mengabaikannya.

'Saatnya rebahan lagi yuhuuu! duh punggung gue kayaknya encok kalo semenit aja ngga di rebahin' batin Viona.

Viona kembali ke aktivitasnya yang berharga, aktivitas yang sangat menyenangkan sembari menunggu masakan matang. Siapa memang yang tidak suka rebahan?.

Bibbidi bobbidi BOO! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang