"Lo di mana?"
"Masih di rumah."
"Kenapa belum berangkat?!"
"Bentar dulu, lagi makai sepatu."
Dikenakannya sneaker itu untuk berangkat kerja. Dengan alasan, dia benci mengenakan high heels layaknya pekerja lain di kantor.
"Cepetan gih! Nanti Bos marah!"
"Santai. Lagian yang kena marah gue, kok elo yang panik."
"Siapa lagi yang bakalan nanyain soal lo kalau bukan ke gue coba?"
"Si Dinara?"
"Ya, tapi yang ditanyain duluan pasti gue! Udeh, lo cepetan! Pesen taksi atau apalah gitu!"
"Iya-iya, ini gue berangkat."
Dia segera memutuskan sambungan telepon itu, mengunci rumah dan menyalakan motornya karena terburu-buru.
Harusnya dia berangkat secepatnya, tapi karena semalam terlambat untuk tidur, akhirnya berakhir telat begini.
"Anjir, mana macet lagi."
Jalanan sudah jelas macet, terutama Jakarta yang padatnya minta ampun. Ditambah panasnya mentari dan polusi udara yang disebabkan oleh asap dari kendaraan.
"WOI! CEPETAN DIKIT NAPA! GUE TELAT KERJA NIH!"
Dia berteriak kencang dari arah belakang, bukan berarti itu akan mengakhiri macetnya. Bahkan orang-orang terlihat tuli.
"AH ELAH! BUDEK YE LO PADA!"
Segera dia menepikan motornya di pinggir jalan. Tidak peduli suatu saat motor itu akan ditilang atau bahkan disita polisi.
Intinya kini dia harus tiba di kantor segera mungkin.
"Neng Anin apa ka-"
"PAGI BU LAILA!"
Hanya sekadar menyapa, itulah yang dia lakukan sekarang. Tidak ada waktu baginya untuk mengobrol apalagi untuk tinggal sebentar.
"LHO, NENG ANIN! TASNYA JATUH!"
"NENG!"
"Hei, kumaha kantong ieu?"
(*Hei, gimana tasnya ini?)
••••
"Telat lo, Nin."
Napasnya tersengal-sengal. Begitu sampai, dia masih diajak bercanda oleh orang yang menyuruhnya untuk datang cepat-cepat.
"HAHA! BOS DATANGNYA JAM 9 NANTI! KENA PRANK DEH!"
"Anj*ng lo ya. Susah payah gue datang cepat-cepat, kejebak macet sampai motor gue itu gue titip di pinggir jalan, ternyata Bos datangnya telat!"
"Hah? Motor lo titip di mana tadi?"
"PINGGIR JALAN! GUE RELAIN TUH MOTOR YA GARA-GARA LO! GUE UDAH YAKIN TUH MOTOR UDAH KENA SITA ATAU DICOLONG ORANG!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Temu
Teen Fictionbxg Jaehyuk x Yuri [with local name] [End] Anindita tidak pernah menyadarinya. Dan itu membuatnya terlambat. © neozonesure