7 : Kilas Balik 2011 (Sakit)

11 2 0
                                    

Tidak terasa, kini kenaikan kelas terjadi lagi. Namun sedihnya, beberapa murid dari kelas 12 yang dulu termasuk Rena, Adnan, Cheryl, dan Jordan sudah lulus.

Tapi kabar baiknya, ada murid baru lagi untuk kelas 10 ini. Dan Anindita, sudah menjadi kakak kelas.

Dan MOS akan berjalan besoknya. Anindita berniat untuk berkunjung, tapi rasanya akan kurang menyenangkan karena dia tidak bisa apa-apa selain melihat adik kelas.

Binar sendiri akan hadir untuk menjadi salah satu dari senior yang akan mengenalkan ekskulnya, yaitu Voli.

Mahesa pun begitu. Dia akan mengenalkan ekskul sepak bolanya. Anindita juga akan begitu. Tapi besok. Dia akan mengenalkan ekskul seni bersama Setya.

"Mau nonton gue main sepak bola nanti nggak?"

Mahesa selepas pulang dari bengkel pun bersiap-siap berangkat sekolah. Anindita menggeleng. Dia tidak ingin pergi.

"Kok nggak mau, Nin? Ada Binar nanti di sana."

"Nggak ah, mau tidur siang."

"Ye, tidur siang bikin gemuk."

"Tapi itu nggak akan bikin gue ke sekolah. Gue perginya besok."

"Oke dah, kalau lo nggak mau. Gue ke sekolah dulu ya."

"Hati-hati."

Mahesa mengangguk dan pergi dengan bersemangatnya. Kadang dia khawatir padanya. Selepas pulang dari bengkel saja dia masih pergi entah kemana.

Apalagi ini, sepulang bengkel langsung ke sekolah lagi. Waktu istirahatnya apa tidak terganggu?

"Urusan dia sih. Kalau sakit siapa suruh kerja terus."

Langsung dia tutup pintu rumahnya setelah masuk. Dan merebahkan badannya untuk bisa tidur siang.

 Dan merebahkan badannya untuk bisa tidur siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mahesa! Anin mana?!"

Binar lalu menghampiri Mahesa yang baru tiba di sekolah.

"Anin? Nggak datang dianya. Katanya mau tidur siang."

"Yah, tuh anak malas benar dah. Eh tapi, lo gapapa?"

"Gapapa kenapa?"

Binar memperlihatkan cermin ke arah wajah Mahesa. Tiba-tiba, nampak wajah Mahesa pucat sekali.

"Lagi sakit?"

"Nggak tuh."

"Beneran?"

"Iya, beneran. Tadi gue kerja masih oke tuh."

Binar menggeleng melihat Mahesa. Bukannya pulang beristirahat dari bengkel, malah datang ke sekolah untuk ikut membantu MOS.

"Pulang gih. Lo pucat bener. Nanti anak-anak pada takut yang ada."

"Tapi tapi-"

"Tapi tapi apanya. Pulang lo. Nanti pingsan di tengah lapangan mampus."

"Sayang-sayang lho, Bin. Udah keburu di sekolah."

TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang