Ch. 30

75 10 0
                                    

Alunan musik mengiringi dansa di puncak pesta malam ini, sejumlah pelayan sibuk menghidangkan berbagai alkohol untuk mendampingi para tamu. Beberapa dari mereka berkenalan malam ini dan menjalani kisah asmara yang senggang. Ada juga bangsawan yang menggoda pelayan polos untuk dijadikan sasaran permainan mereka larut malam nanti. Rumor seperti itu bukanlah hal baru yang terjadi di malam pesta, gadis-gadis muda biasanya tidak pulang ke rumah dan memilih jamuan romantis dengan kencan rahasia di taman dengan pria bersetelan rapi.

Dua sejoli yang sedang bersulang itu duduk di sofa beludru dengan gaya mereka.

"Gila." Ucapnya.

"Hm?" Tanya Doyoung mengeratkan tangannya yang berada di pinggang gadis itu.

"Wanita itu, dia wanita yang disekap oleh para petinggi kan?" Katanya dengan segelas vodka di tangan kanannya.

Jari telunjuk Doyoung menyentuh bibir Yeri sebagai isyarat untuk diam, "Kau harus menjaga bahasamu, karena sekarang kau ada di kandang musuh."

"Terserah, aku benci wanita itu." Yeri beranjak pergi dari sana meninggalkan Doyoung.

Doyoung mengusap pelipisnya kasar, lalu ia menenggak segelas alkohol. "Huh, gadis bodoh seperti Yeri sangat tidak cocok menjadi pasanganku. Aku harus segera mengakhiri permainan ini."

****

Disisi lain, Sejeong mengurung diri di kamarnya. Sesaat yang lalu ia berada di tengah pesta itu tapi setelah mendengar pertunangan Jungwoo, ia tidak mau lama-lama di sana. Ayahnya pasti sangat terkejut dan para petinggi pasti mencari cara lagi untuk menyingkirkan Ji Eun.

Semuanya mulai terasa janggal, kenapa rasanya pusat perhatian raja padanya itu semakin berkurang? Padahal secara status, dirinya adalah Putri Mahkota yang akan mewarisi tahta nantinya. Namun, Raja sepertinya selalu fokus pada Jungwoo.

Sejeong mengerti kalau Jungwoo itu Pangeran, tetapi dari silsilah keluarganya Jungwoo hanya akan tetap menjadi Pangeran karena dia bukan dari garis keluarga resmi. Sekarang makin jelas kalau Raja punya rencana sendiri yang tidak dipahami Sejeong.

Mengenai syarat yang dikatakan Jungkook beberapa waktu lalu, Sejeong masih memikirkannya hingga detik ini. Ia bisa saja melepas status putri mahkota yang sejak kecil melekat pada dirinya, tapi bagaimana caranya ia bertahan hidup jika seluruh akses kerajaan diambil darinya? Ditambah ia akan mengalami penghinaan dari rakyat dan mungkin akan diasingkan.

Kalau boleh memilih, Sejeong juga ingin pergi dari istana secepatnya. Hidupnya sudah sangat terombang ambing, entah sampai kapan ia terus menjalani kehidupan tanpa kejelasan seperti ini.

~o0o~

"Yang Mulia, aku tidak bisa berdansa." Ji Eun menolak dengan halus tawaran Jungwoo di penghujung pesta.

"Apa perlu kucarikan guru dansa nanti?"

Ji Eun menggeleng, "Aku tidak terlalu senang dengan keramaian,"

"Ah maaf, jadi kau tidak suka acara pesta malam ini?" Jungwoo ingin memahami wanita di hadapannya itu.

"Bukan, aku agak lelah." Jawab Ji Eun.

"Mau kuantarkan ke kamarmu? Atau aku bisa menemanimu mencari udara segar diluar?" Kata Jungwoo.

"Tidak perlu, kau harus tetap di sini kan? Acara ini adalah acaramu." Perlahan percakapan mereka mulai lebih alami.

Sweet Requiem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang