Ch. 1

291 63 2
                                    

Satu bulan berlalu, Jungkook bergabung dalam organisasi CR. Belum ada peningkatan, ia belum mendapat izin menggunakan senjata karena dianggap masih terlalu awam. Jungkook menghembuskan nafas pasrah, padahal ia lulusan terbaik sekolah agen ternama. Bagaimana bisa mereka meragukan kemampuannya dalam bermain senjata? Ia menguasai beberapa jenis pistol, pisau lipat, dan senapan laras panjang.

Tidak hanya itu, soal bela diri juga ia terbilang lumayan karena ia mengikuti taekwondo sejak kecil. Lantas, apa lagi yang membuatnya ditahan seperti ini?

Suara ketukan pintu berkali-kali, Jungkook bangkit dan lekas membuka pintu. Rupanya Jaehyun, apa tujuannya kemari?

"Ikut aku, ada beberapa hal yang aku harus ceritakan." Ucap Jaehyun, ia tampak bersemangat.

Jungkook tidak punya alasan untuk menolak, meskipun Jaehyun adalah temannya namun tetap saja dia adalah ketua CR. "Kemana?" Tanya Jungkook.

"Minum, kau mau?" Jaehyun tertawa ringan, ia pun berjalan pekan dan santai.

Jungkook terkejut, apa disini boleh bebas hal begitu? "Kita tidak sesuai waktu,"

Tawa Jaehyun semakin terdengar jelas, kemudian ia menoleh ke belakang tepat pada Jungkook. "Bercanda, well...sekarang memang tidak boleh. Tapi, aku punya persediaannya." Di akhir kalimat Jaehyun memelankan suaranya.

Mereka berakhir di balkon yang menghadap ke halaman belakang markas. Sebenarnya kalau Jungkook boleh jujur, tempat ini tidak cocok disebut markas. Rumah mewah bergaya klasik dengan luas yang cukup menampung banyak orang tersebut lebih cocok disebut mansion di tepi hutan. Mungkin akan lebih mencurigakan kalau rumah tersebut di bentuk seperti benteng.

Jaehyun meletakkan kedua tangannya di pagar besi balkon sambil menatap jauh ke halaman belakang dimana seseorang tengah berlatih. Kulit putih dan rambut yang mengikuti arah tubuhnya, berlari, menembak, bersembunyi. Sangat sempurna, bak bunga yang sedang mekar.

Jungkook mengikuti arah pandang Jaehyun, ia menyadari Ji Eun disana. Wanita yang menyambutnya di hari pertama, wakil ketua CR. Tak disangka ternyata Ji Eun sangat lincah memakai sniper. Bahkan Jungkook akui, kemampuannya menaklukkan sniper masih dibawah Ji Eun.

Cukup lama terpaku, Jungkook akhirnya sadar. "Kita tidak disini untuk menontonnya bukan?"

Jaehyun tersenyum tipis, ia meletakkan botol whisky di meja kecil sudut balkon. Lalu ia menuangkan ke gelas kecil, menyodorkannya pada Jungkook.

Jungkook mengambilnya, menenggaknya dengan cepat. "Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Jungkook. "Tentang organisasi ini, atau tentang wanita itu? Kau tertarik padanya?"

Jaehyun tak memberi kalimat bantahan, ia hanya terus fokus memantau Ji Eun sesekali menenggak whisky di gelasnya.

"Ada benarnya, tentu saja aku tak tertarik pada wakil ketua. Poin yang benar hanya terdapat pada, kau bertanya aku ingin membahas tentang Ji Eun." Jawabnya, angin berhembus agak kencang sehingga ikat rambut Ji Eun terlepas.

Mata Jungkook masih fokus pada pemandangan di bawah sana, ia sempat tertegun sebentar. "Apa yang aneh dengan wakil ketua?"

"Kau belum mengenalnya, berhati-hatilah. Dia bisa menjadi sangat berbeda saat menjalankan tugas." Jaehyun terkekeh, ada ingatan melintas di kepalanya.

Arah pandang Ji Eun menjadi terfokus pada balkon tempat mereka berdiri. Sorot matanya tajam, Jaehyun kemudian mengerti. Ia mengangkat tangannya. Sedangkan Jungkook masih belum bisa mencerna apa yang terjadi. Ji Eun mengangkat sniper nya dan mengarahkan ke tempat mereka.

"Apa yang...coba dia lakukan?" Tanya Jungkook kebingungan, ia tidak mengerti kenapa Ji Eun menatap mereka begitu sinis.

Prangg!!

Jungkook terkejut dan melirik kearah botol whisky yang pecah. Seketika ia mengerti apa yang terjadi. Jaehyun melanggar aturan dengan meminum whisky di markas sebelum waktu pesta. Jadi karena itu Ji Eun marah?

Jaehyun menepuk pundak Jungkook, ia kemudian berbalik. "Itu salah satu dari sekian banyak sifatnya." Ucapnya sebelum pergi.

Jungkook masih terdiam, matanya bertemu dengan mata Ji Eun. Jungkook merasa ia tertarik, baru kali ini ada hal yang membuatnya tertarik. Wanita dengan sniper itu unik, ia suka itu. Detik berikutnya Jungkook melompat dari balkon, Ji Eun tak bisa menyembunyikan raut wajah terkejut karena Jungkook berhasil mendarat dengan biasa saja tanpa terlihat terluka sedikit pun setelah melompat dari lantai dua.

Jungkook membersihkan tangannya, lalu ia kembali fokus pada Ji Eun. "Jadi bisakah kau mengajarkan padaku, teknik sniper milikmu?"

Ji Eun kembali mengarahkan sniper nya pada Jungkook. Jungkook tampak santai, ia memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.

"Konyol. Kenapa aku harus mengajari orang baru sepertimu?" Suara Ji Eun datar, namun gerak tubuhnya waspada.

"Bukankah sudah tugas wakil ketua mengajari anggotanya? Sudah lama aku tidak memegang senjata." Jawab Jungkook santai.

Ji Eun benci tatapan Jungkook, begitu menekan dirinya. Tapi perkataan Jungkook soal 'sudah lama' apa itu artinya Jungkook sudah pernah memegang senjata sebelum ini?

Ji Eun perlahan menurunkan senjatanya, "Apa maumu?" tanya Ji Eun. "Kau tidak perlu mendekat, diam disana."

Jungkook tersenyum karena Ji Eun mengetahui ia akan mendekat padanya. "Perbolehkan aku memegang senjata."

"Besok pagi, disini. Jangan coba-coba terlambat." Final Ji Eun, ia pun pergi mendahului Jungkook.

***

Aku suka Ji Eun malu-malu kejam😆😂😂

Jungkook lulusan terbaik sekolah agen? Tapi kenapa ia gak jadi agen?🤔

Ditunggu jejaknya:v

Sweet Requiem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang