Ch. 8

169 38 0
                                    

Jaehyun memijat kepalanya, pikirannya menjadi semakin risau. Gemuruh beban, isi kepalanya semakin berdesak-desakan. Apa yang sebenarnya Ji Eun pikirkan? Membatalkan misi penting yang diperintahkan panglima? Di sampingnya ada Jungkook yang tengah terbaring dengan dokter yang memeriksanya.

Pasca dua jam lalu Ji Eun menelepon dan mengatakan bahwa misi telah gagal, mereka diserang dan Jungkook terluka. Sebenarnya tidak ada masalah, selain sesuatu yang janggal. Sejak kapan Ji Eun peduli pada seseorang? Sweet Requiem bukanlah julukkan biasa, Ji Eun adalah wanita yang dikenal tidak berperasaan dan profesional dalam bekerja. Lalu kenapa ia sampai membatalkan misi demi menyelamatkan seseorang? Apa ada sesuatu yang ia lewatkan?

"Tidak ada luka yang serius, hanya saja ia akan kesulitan menggunakan lengan kanannya untuk beberapa waktu. Aku akan datang lain kali," Dokter Rose membetulkan kaca matanya, ia mengarah langsung pada Jaehyun.

"Aku berharap banyak padamu, Rose." Jaehyun sempat mencegah Rose sebentar.

"Tentu saja," Rose memberikan senyuman sebagai tanda bahwa ia akan berusaha.

Seseorang datang, dia Kim Seokjin si ahli senjata. "Ketua? Wakil ketua Ji Eun ingin bertemu."

Jaehyun berusaha menenangkan dirinya, ia harus memberi hukuman sesuai aturan. Terlepas dari posisi Ji Eun sebagai wakil ketua, melanggar tetap melanggar dan hukuman tetap hukuman.

***

"Apa yang membuat seorang Sweet Requiem begitu goyah? Ini pertama kalinya kau gagal menjalankan misi." Jaehyun menyilangkan kedua tangannya di dada seraya menatap iris Ji Eun yang berwarna coklat.

Tampak jelas kebingungan tergambar di raut wajah Ji Eun. Ji Eun sendiri tidak tau jawabannya, kenapa ia bisa begitu? Padahal sebelumnya ia selalu berhasil menjalankan misi tingkat apapun. Suasana ruangan pagi itu tampak suram, setitik emosi masih bersemayam dalam diri Jaehyun. Mulut Ji Eun bergerak seolah akan mengatakan sesuatu, itu sepenuhnya mengalihkan perhatian Jaehyun sekarang.

"Aku hanya...tidak ingin ada yang mati lagi. Sudah cukup aku--tidak, kita terlalu berdosa. Sekalipun hari ini kita gugur, maka mungkin neraka enggan menerima kita." Ji Eun terdiam di tempatnya, ketika sinar matahari mulai merambat ke dalam ruangan.

"Aku sudah mengirim dua anggota, Jeonghan dan S.Coups. Kurasa mereka bisa menangani ini."

Terkesan mengalihkan pembicaraan, Jaehyun terdiam dan tidak melanjutkan topik tadi.

"Maaf," Hanya pada Jaehyun, hanya padanya Ji Eun tidak pernah membantah.

"Atas kekecewaan Panglima Do, kau di kirim ke Restorie selama tiga bulan bulan. Kau akan mengerjakan 200 laporan selama itu."

Ji Eun tidak membantah, ia hanya diam dan menuruti perkataan Jaehyun. Ji Eun menolak menemui Jungkook, ia mengatakan tidak penting. Usai mengatakan itu ia hendak pergi dari hadapan Jaehyun.

"Besok aku akan pergi menemui panglima, aku menyerahkan semuanya padamu." Ucap Jaehyun, langsung dibalas anggukan oleh Ji Eun.

~o0o~

Halaman istana begitu luas dengan pepohonan tumbuh rapi dan terawat. Suasana segar siang itu menyapa Jaehyun dan seorang pria paruh baya berseragam rapi.

"Jadi, rencana penyatuan itu harus tertunda karena hukuman terhadap Lee Ji Eun?" Panglima Do duduk tenang dan Jaehyun berdiri disampingnya.

"Aku tidak punya pilihan lain, karena kalau tidak semua bisa menyadarinya. Biarkan aku berlaku adil untuk menutupi sebagian dari hal itu." Jawab Jaehyun.

Sweet Requiem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang