Ch. 26

90 19 0
                                    

Seluruh warga desa itu berbaris di depan pintu gerbang desa dengan membawa karangan bunga masing-masing, mereka akan menyambut kunjungan Pangeran Jungwoo yang disebut sebut sangat ramah pada rakyatnya. Tidak seperti Putri Sejeong yang tertutup, Jungwoo sangat sering mengadakan kunjungan ke berbagai desa sehingga rakyat sangat menyukainya.

Seulgi ikut membawa karangan bunga untuk itu, tetapi sekarang pikirannya berkelana karena memikirkan Ji Eun. Terlebih saat ini bayi yang ada dalam gendongannya itu adalah putri dari Ji Eun, bayi itu menatap Seulgi dengan mata besarnya yang lucu. Banyak sekali orang yang berbisik tentang bagaimana Seulgi bisa menggendong seorang anak sedangkan ia tidak punya suami.

Tapi Seulgi tidak menghiraukannya dan memilih diam, melihat wajah kecil Sae Ri yang membuatnya tak bisa marah. Ia meredam semua rasa kesal dari segala penghinaan yang ia dapat dengan harapan Ji Eun akan kembali dengan selamat.

Gerbang desa terbuka lebar, kereta kuda mewah menandakan sifat para bangsawan yang agung. Mereka sangat dihormati, sang Pangeran justru menampakkan diri dari balik tirai dan kaca dengan senyuman bersinar. Ia sangat kharismatik sebagai pemimpin, karena itu Raja selalu melibatkannya dalam segala urusan meskipun Jungwoo sendiri bukan berasal dari garis keturunan resmi Raja karena ia merupakan anak dari saudara Ratu atau ibu dari Sejeong. Namun ia mendapatkan kehormatan yang setara Putri Mahkota karena ia merupakan satu-satunya anak laki-laki dari keluarga kerajaan sekarang.

Ji Eun merasa kesakitan karena kedua pergelangan tangannya diikat kuat ke depan ditarik serta terus dipaksa berjalan oleh dua orang polisi di depannya. Di tambah keramaian yang terus bersorak sorai mengabaikan sinar matahari siang ini yang begitu terik. Anehnya mereka seolah tertawa dalam penderitaan Ji Eun, ketika bunyi kereta kuda di depan semakin dekat tapi Ji Eun tak melihat apa-apa karena matanya diberi penutup berupa kain.

"Hey berlutut sekarang!" Perintah polisi berorot itu dengan kasar memaksa Ji Eun. Bertepatan dengan suara kereta kuda berhenti di depannya.

"Apa yang terjadi disini?" Tanya Jungwoo, ia lalu menyuruh pengawal membuka tirai kereta itu untuk melihat apa yang terjadi.

"Maafkan kami Yang Mulia, kami memohon agar anda menghukum wanita ini. Dia adalah pelacur yang datang ke desa kami tanpa tau darimana asalnya, dia telah mencoreng nilai moral di desa ini, Yang Mulia." Ucap Kepala Desa itu menunduk hormat.

Ji Eun menggeleng cepat, disisi lain Seulgi melihat semuanya dengan khawatir. Ji Eun juga tak bisa menyangkal, karena di mulutnya terhalang kain yang membuatnya tak bisa bicara.

"Yang Mulia, anda tidak perlu melakukan apapun. Cukup beri aku perintah," Kata bawahan setia Jungwoo yang merupakan sahabatnya.

Jungwoo terdiam dengan situasi rumit, ia melihat wanita di bawah sana yang berlutut pada tanah berdebar dibawah teriknya sinar matahari yang membakar membuatnya tidak nyaman. Bagaimana pun ia belum pernah melihat wanita di perlakuan serendah itu apalagi dimaki dengan kata-kata kasar yang sangat tidak layak untuk seorang wanita. Meskipun ia tak bisa melihat secara jelas wajah wanita itu ia bisa tau kalau wanita itu kesakitan.

"Biarkan wanita itu bicara, kita tidak bisa hanya mendengar dari satu pihak." 

"Buka penutup mulut dan matanya, itu perintah resmi dari Pangeran." Kata bawahannya itu.

Polisi itu kemudian membuka penutup mulut Ji Eun, Jungwoo mengamati wanita itu dari dalam kereta kudanya. Seketika pandangannya terfokus saat penutup mata Ji Eun terlepas, ketika dua netra itu beradu. Jungwoo terdiam di posisinya, ia tidak pernah berada di situasi ini sebelumnya. Mata wanita itu benar-benar indah, itulah yang ada dalam pikirannya sekarang.

Wajahnya, juga matanya dan ketika helai rambut hitam itu mulai jatuh dari bahunya menjuntai di depan dadanya. Jungwoo terus terpaku cukup lama, ia mulai merasa ada getaran aneh yang mengisi hatinya. Tapi dengan cepat ia menyingkirkan hal itu dan mengalihkan pandangannya.

Sweet Requiem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang