Ch. 7

154 40 0
                                    

Ji Eun bersidekap saat masuk kamar hotel, mendapati Jungkook disana duduk di sofa memandangi dirinya yang baru saja pulang.

"Kemana saja? Selarut ini," Entah kenapa terdengar seperti suami yang tengah menginterogasi istrinya.

Tidak mau ambil pusing, Ji Eun mengabaikan pertanyaan Jungkook. Lagipula siapa Jungkook? Bawahan, kenapa juga harus tau urusan wakil ketua.

"Apa rencana kita?"Tanya Jungkook, Ji Eun berjalan santai menuju lemari.

"Aku akan mengatasinya, tampaknya ia suka bermain perempuan. Kenapa aku tidak mencoba memancingnya? Aku yang akan mengurusnya. Kau hanya perlu membantu saat aku memberi sinyal." Ji Eun merasa tangannya dicekal Jungkook.

Ketika ia berbalik, ia menatap wajah menyeramkan Jungkook. Datar dan dingin, apa perkataannya menyinggung pria ini?

"Rencana sialan macam apa itu? Membiarkan dirimu disentuh oleh pria bajingan, bagaimana kalau kalian terbawa suasana? Aku tidak pernah setuju." Suaranya terdengar marah dan tidak suka.

Mendengar semuanya Ji Eun tidak terima, bagaimana ia dibantah oleh bawahan. Disini Ji Eun adalah penyusun strategi yang baik, ia juga sudah memperkirakan semuanya. Lalu apa apaan dengan terbawa suasana? Ji Eun bukan wanita murahan yang bisa terpancing semudah itu.

"Kau selalu membantah, aku pastikan setelah misi ini berakhir kau akan mendapat hukuman berat." Ji Eun menghempas tangan Jungkook yang mencekal lengannya.

"Jangan lakukan itu, apa tidak ada cara lain?" Tanya Jungkook memghela nafas.

Ji Eun duduk di tepi ranjang dan membelakangi Jungkook. "Sebenarnya apa pedulimu?"

"Kenapa? Aku tidak suka melihat wanita harus melakukan hal begitu." Jawab Jungkook yang kemudian menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

"Oh benarkah? Lalu kenapa malam itu digudang, kau melakukannya padaku. Kau bilang...aku yang memulai, kalau kau tidak suka kau hanya perlu menghentikan aku bukan malah ikut terseret." Ji Eun tersenyum puas, ia berhasil mengunci bawahan tidak sopannya.

"...Kau tidak bisa menjawabnya? Karena kau terlalu banyak bicara, cobalah berhenti membantah setiap rencana yang sudah ku susun." Ji Eun berbaring dan berusaha tidur.

Entah berapa jam Ji Eun terus terjaga, ia berhasil memejamkan mata namun belum berhasil terlelap. Pasti semua karena insomnia berat yang ia derita. Ji Eun paling bisa tertidur dini hari nanti. Ia penasaran, apa Jungkook sudah tidur. Ia menghidupkan lampu, Ji Eun kaget karena tidak menemukan siapapun di kamar hotel tersebut selain dirinya. Kemana Jungkook selarut ini? Bahkan ini tengah malam. Tapi biarlah, Ji Eun lelah mengurusi Jungkook.

Ah sialan! Ji Eun tidak bisa terlelap, entah perasaan apa yang mengganggu pikirannya. Diraihnya ponsel, ia menulis pesan singkat untuk Jungkook.

~o0o~

Gelas berisi alkohol dihempas ke atas meja sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Dua pria tengah berbincang di bar mewah tersebut, suara musik mengiringi beberapa orang disana melepas lelah.

"Aku pikir kau harus segera pulang, atau dia akan memarahimu." Ucap salah satu pria pada pria bertopi hitam di hadapannya.

"Kenapa dia harus menjalankan rencana sialan itu? Aku tidak bisa percaya ia berniat membuat dirinya disentuh oleh pria lain!" Gertak Jungkook, terdengar seperti meracau tidak jelas.

Kim Yugyeom, setiap orang yang bertemu dengannya akan menduga ia adalah pekerja biasa karena gaya hidupnya yang biasa saja. Tapi siapa sangka ternyata ia adalah anak konglomerat kaya diluar sana? Sahabat Jungkook sejak di akademi agen, waktu itu Jungkook pertama kali bertemu Yugyeom karena mereka sama-sama berasal dari Korea.

Sweet Requiem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang