Ch. 25

111 23 1
                                    

Sisa kebakaran hanya tinggal puing, tidak ada yang dapat ditemukan dari gubuk itu sekarang. Jungkook menghentikan pencariannya setelah tau bahwa mereka tidak menemukan tulang manusia disana yang menandakan kalau Ji Eun masih hidup.

"Apa yang kau tunggu? Wanita itu masih hidup," Kata seorang dokter disana.

"Yah, kau yang membantu operasi mata itu. Saat kejadian ia sudah bisa melihat, aku sangat yakin ia akan selamat." Jawab Jungkook.

"Aku turut berduka atas kematian anakmu," Ucap Umji selaku dokter pribadi Ji Eun selama ini.

Jungkook merasa tidak nyaman dengan suasana sekarang, ia harus segera pergi dari sana.

"Mereka belum memastikan kematiannya." Jawab Jungkook singkat.

"Bayi akan sedikit lebih sulit dipastikan daripada orang dewasa, lagipula melihat situasi kebakaran seseorang cenderung menyelamatkan diri sendiri." Kata Umji.

"Analisismu cukup bagus Umji, heran mengapa orang sepertimu keluar dari kepolisian khusus." Jungkook melambai sekilas dan masuk ke mobilnya.

Di dalam mobil telepon Jungkook berdering.

"Kenapa menelponku sekarang? Aku sedang berduka."

"Duka? Jangan bercanda, kau sendiri yang membunuh anakmu."

"Aku perlu waktu, cari tau letak pasti Ji Eun secepatnya."

"Aku bukan bawahanmu yang bisa kau suruh setiap waktu. Kemari, aku punya informasi mengenai kebakaran itu."

Jungkook mematikan teleponnya, ia harus ke suatu tempat terlebih dahulu untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut.

~o0o~

"Lukamu cukup parah, itu akan sembuh sekitar seminggu kedepan, istirahatlah."

Ruangan beraroma terapi itu tertata rapi dengan perabotan yang minim, hanya ada satu buah meja dan sebuah ranjang bergaya klasik dengan ukiran kayu. Di sana, seorang Ji Eun duduk dengan tatapan kosong.

Seorang wanita muda dengan pakaian pelayan tersenyum padanya.

"Apa kau sudah merasa sehat? Bagaimana? Aku bawakan buah-buahan khusus untukmu." Katanya.

Tapi Ji Eun tidak punya semangat untuk makan, ia hanya terus berpikir tentang putrinya.

"Dimana....anakku?" Tanya Ji Eun lemah.

"Dia di kamarku dan baru saja tertidur beberapa saat yang lalu, pernapasannya agak terganggu tapi sekarang tidak lagi. Kau tenang saja nanti kalau sudah bangun aku akan membawanya kesini," Ucapnya.

Rasa lega memenuhi pikiran Ji Eun, sejenak ia merasa bisa tidur dengan tenang sekarang.

"Siapa namamu? Aku Kang Seulgi," Suara ramah itu memperoleh atensi Ji Eun.

"L--Ji Eun saja." Jawabnya, tidak ada alasan lagi memakai marga palsu itu.

Tampaknya Seulgi terlihat sedih, ia duduk di samping tempat tidur Ji Eun dan memegang bahu Ji Eun lembut.

"Ji Eun, karena aku sama sekali tidak tau apa yang terjadi padamu. Kau bebas untuk bercerita atau tidak, tetapi aku sangat perlu untuk tau. Aku paham bagaimana naluri seorang ibu untuk selalu melindungi anaknya." Ucapnya pelan.

Ji Eun memilih diam dan Seulgi memahaminya, dia sedikit menjauh dari Ji Eun.

"Terima kasih," Ucap Ji Eun.

Sweet Requiem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang