*nggak minta yang aneh-aneh kok, cuma minta vote. Vote kalian sangat berharga bagi kami. Itu adalah sumber semangat kami. Hargai karya kami.
Setelah pulang dari pertemuan Zcrus, Zavier di rawat karena kondisinya menurun. Zavier membuka matanya perlahan rasa sakit yang menerpa kepalanya membuat ia kembali memejamkan mata dan memegang kepalanya.
Zavier meringis sampai adik lelakinya menoleh ke tempat tidur dimana sang kakak berada.
"Kenapa, Bang?". Arenzo bertanya khawatir. Di ruangan ini hanya ada mereka berdua.
Tak ada jawaban dari sang kakak akhirnya Renzo menelpon Hendrik yang ada di kantin.
Ayah📞
(Halo ayah dimana ? Capat ke kamar. Bang Vier sakit lagi!").
(Oke tunggu, kamu panggil dulu dokter).
Sambungan telpon terputus dengan segera Renzo memencet tombol agar suster atau dokter segera datang ke kamar.
Tak menunggu lama Hendrik, Dokter serta Suster datang ke kamar bersamaan. Zavier masih memegangi kepalanya bahkan sekarang ia menarik rambut hitamnya sampai beberapa helai ikut tercabut.
"Vier, tenang dulu nak. Tarik nafas pelan-pelan". Tutur Hendrik setelah dokter memeriksa keadaan Zavier.
Nafas Zavier begitu tergesa seperti orang yang sudah berlari sangat jauh.
"Zavier sepertinya masih memikirkan hal-hal yang berat Pak. Itu tidak baik untuk kesehatannya apalgi ia akan dalam perjalanan jauh dan itu harus dengan kondisi yang sudah maksimal. Jika terus begini maka akan sulit untuk bisa perjalanan yang jauh". Hendrik menarik nafas gusar.
"Sayang kamu tenang oke?" Hendrik berusaha menenangkan Zavier.
" S-sakit Yah" lirihnya.
"Iya Ayah tau. Kamu harus tenang oke?. Tarik nafas pelan-pelan" Zavier menarik nafasnya dengan cepat dan mengeluarkan nafasnya perlahan. Beberapa menit Zavier mulai tenang dan rasa sakitnya perlahan menghilang.
"sekarang kamu istirahat. Besok kita akan berangkat ke Hongkong" Zavier menuruti perintah sang Ayah untuk segera tidur.
"Sabar ya sayang. Ayah akan berusaha buat kamu sembuh" Hendrik mencium kening Zavier yang tertidur.
"Saya permisi pak. Jika membutuhkan sesuatu bapak bisa panggil saya" ujar sang dokter, Hendrik pun mengangguk.
Saat dokter dan suster beranjak pergi dari ruang rawat Zavier, Sevilla memasuki ruang rawat Zavier.
"Zavier kenapa Yah? Ko ada Dokter" tanya Sevilla
"Tadi adik kamu kambuh" Jawab Hendrik. Sevilla menghela nafas gusar lalu bergerak mendekati tempat tidur Zavier
"Yang kuat ya Dek. Kakak yakin kamu pasti sembuh" ujar Sevilla mengusap-usap pelan kepala Zavier.
***
Berbeda dengan di rumah sakit di sebuah gedung tua yang sudah lama tidak di isi oleh pemiliknya ada beberapa remaja yang sedang berkumpul asap rokok menjalar di seluruh penjuru ruangan.
"Jake bangsat". Ujar Gio sembari mengusap-usap pantat nya pelan. Karena Jake menendang pantat Gio saat Gio ingin mendudukkan dirinya di sofa tempat Jake duduk.
"Lo duduk dimana gitu. Jangan di sini. Gue mau selonjoran" Gio memutar bola matanya malas.
Gio mengalah malas meladeni bocah sengklek itu. Gio berjalan menuju sofa yang diduduki oleh Brian.
"Bos geser dong. Gue mau duduk". Brian yang sedang asik-asik nya menghisap sebatang rokok nya menoleh ke arah Gio.
"Berani lo nyuruh gue?". Gio gelagapan melihat Brian yang menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERIO || JENO NCT
Teen FictionTentang Zerio Kaiver Rajdan cowok pindahan sekolah dari Kanada yang tiba-tiba di angkat menjadi ketua geng di sekolah barunya. Selain itu banyak pula kejutan dari Zerio sendiri untuk geng nya. Colab @Salwaamelani256_