10

102 14 0
                                    

"huuuu kenapa dingin banget ya". Gumam Calisa dengan selimut tebal melekat di tubuhnya.

Semua orang masih berada di dalam tenda karena angin sore ini terasa sangat kencang. Karena takut terjadi sesuatu akhirnya semua panitia memberhentikan kegiatan untuk sementara dan membiarkan semua orang berada di dalam tenda.

"Nala rasanya mau tidur aja dingin". Nala merebahkan dirinya di tempat dimana jika ia tidur saat malam hari. "Cesi geser sedikit Nala juga mau tidur".

Chelsea juga sudah tertidur sejak tadi, ia tiba-tiba mengeluh jika badannya sangat cape dan ia ingin tidur. Chelsea yang merasa terganggu akhirnya sedikit menggeserkan tubuhnya.

Calisa hanya memperhatikan kedua temannya yang sudah tertidur dan memberikan Syerin bermain dengan handphone nya. Namun sepertinya Calisa menyadari sesuatu.

Calisa menepuk dengkul Syerin pelan membuat sang empu menoleh. "Liat deh, kayaknya ada yang nggak beres sama Cesi". Ujar Calisa.

"Iya kayak nggak nyaman banget tidurnya". Syerin mendekat memperhatikan wajah Chelsea lebih dekat.

Tangan Calisa memukul pantat Syerin membuat suaranya begitu nyaring di dalam tenda. "Jangan bego juga dong masa liatnya sampe gitu banget". Omel Calisa.

"Panggil kesehatan sana".

"Vino katanya mau kesini nganterin jaket gue. Suruh dia ajalah biar ada gunanya jadi manusia". Syerin kembali membuka handphone untuk menghubungi Elvino.

"Eh belum di telpon udah nelpon". Gumam Syerin ia menggeser tombol hijau untuk menyambungkan telponnya.

Elvino jelek 📞

(Yang aku di depan tenda buruan buka dingin)

(Iya bentar gue buka ini)

Sambungan keduanya terputus Syerin membuka resleting tenda. Ia kira Elvino akan datang sendiri ternyata dengan Zerio juga di sana.

"Nih jaket nya. Dipake buru dingin nih nanti sakit". Ujar Elvino. Syerin menurut dan segera memakai jaket yang di beri Elvino.

"Makasi ya Vin". Ucap Syerin. Elvino tersenyum lalu mengusap-usap pelan rambut sang kekasih.

"RIN TOLONGIN". Teriak Calisa. Syerin yang sedang menghadap depan otomatis membelakangi Calisa segera menoleh.

"Kenapa Cal?". Tanya Syerin panik.

"Badan Cesi panas banget. Tolongin gue".

Zerio yang sedang menemani Elvino seketika mendekat ke arah tenda begitu pun dengan Elvino. Syerin dan Calisa sedang mencoba membangunkan Chelsea karena ia terus menyebut Mami nya.

"Nala bangun dulu ihh Lo malah tidur!". Calisa mengguncang tubuh Nala yang tertidur di sebelah Chelsea.

"Eh Zer tolong bantu Chelsea plis". Mohon Syerin saat merasakan bahwa suhu tubuh sang teman sangat tinggi.

Tak banyak bicara Zerio segera masuk ke dalam tenda menggendong Chelsea untuk segera di bawa ke tenda kesehatan.

"Mau kemana?". Tanya Elvino saat melihat sang kekasih bersama teman-temannya keluar dari tenda.

"Mau nyusul Cesi". Jawab Syerin mewakilkan.

"Jangan. Ruang kesehatan lagi ramai, kalau kalian kesana malah ngeganggu nantinya. Lo pada kan tukang teriak, apalagi kamu yang". Syerin memukul lengan sang kekasih pelan.

"Mending kalian disini aja. Biar gue panggil anak cowo buat nemenin kalian". Lanjut Elvino. Diangguki mereka ber tiga.

Elvino segera mengeluarkan handphone nya niat menelpon Emiliano karena dari mereka ber empat hanya Emiliano yang selalu memiliki pulsa. Tidak mungkin Elvino memberi kabar lewat WhatsApp karena di hutan ini tidak ada sinyal.

ZERIO || JENO NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang