19

115 9 0
                                    

*nggak minta yang aneh-aneh kok, cuma minta vote. Vote kalian sangat berharga bagi kami. Itu adalah sumber semangat kami. Hargai karya kami.




Elvino menutup kembali pintu kamarnya. Ia sudah siap untuk sekolah tidak ada orang di rumah megah ini hanya beberapa yang memang bekerja di rumah ini. Kedua orang tuanya sudah hampir dua minggu ini berada di luar negri.

Ayahnya mengurus perusahaan sedangkan ibunya menjadi desainer yang sedang menyiapkan show. Elvino anak tunggal setiap pagi hanya dirinya yang berada di rumah tak ada suara lain.

Tapi Elvino juga tidak masalah jika orang tuanya tidak berada di rumah ia sudah terbiasa walaupun sesekali ia merasa kesepian. Namun tak apa karena orang tuanya bekerja juga untuk dirinya.

"Mas mau sarapan apa ? Biar disiapkan". Bu Aminah, orang yang sudah belasan tahun bekerja di kediaman ini. Bahkan sebelum Elvino lahir.

"Seperti biasa aja Bu". Bu Aminah mengangguk dan segera menyiapkan sarapan untuk Elvino.

Elvino duduk sendiri di ruang makan. Mengambil satu potong semangka di depannya.

"Hai"

"Setan!". Pekik Elvino, ia batuk karena tersedak semangka.

"Enak aja setan". Ketus Syerin.

"Ya lo ngagetin, ngapain begitu ? Biasanya rusuh". Jawab Elvino kembali mengambil semangka.

Syerin duduk di samping Elvino. "Daddy belum balik?".

Elvino menatap Syerin sinis. "Ngapain lo nanyain Daddy gue?".

"Mau gue nikahin!". Jawabnya asal. "Ganteng soalnya".

"Anaknya juga ganteng ngapain sama om-om".

Syerin tak membalas perkataan  Elvino. Bu Aminah datang dari dapur membawa sarapan untuk Elvino.

"Loh ada non Syerin. Ibu tadi buat sarapan hanya satu, sebentar ya ibu buatkan lagi". Bu Aminah menyimpan sayur sup untuk sarapan Elvino.

"Bu nggak usah ini sama Vino aja cukup ko berdua". Cegah Syerin. Lagian dirinya juga kalau sarapan tak banyak.

"Nggak apa-apa, biar ibu buatkan".

"Nggak usah Bu, ini aja berdua". Ujar Elvino. Bu Aminah akhirnya mengangguk dan kembali meninggalkan dua remaja itu di meja makan.

Syerin mengambil piring Elvino dan menyendok kan nasi untuk Elvino, tak lupa dengan lauknya juga.

"Berasa di layanin istri". Kata Elvino tiba-tiba.

Piring yang sudah di isi lengkap Syerin simpan di depan Elvino. "Nggak usah banyak ngomong tuh makan nanti telat".

Elvino tertawa sebelum memakan sarapannya. Sedangkan Syerin ia sedang tidak mood untuk sarapan jadinya hanya makan sup nya saja.

Lima belas menit sudah acara sarapan, Elvino dan Syerin bersiap ke sekolah. Keduanya berangkat menggunakan motor kesayangan Elvino.

**

Dilain tempat Chelsea sedang berdiri di depan gerbang rumahnya seakan menunggu seseorang.

"Dek, ngapain disitu?". Devano bertanya dari dalam mobil saat melihat sang adik yang masih berdiri di depan gerbang.

"Cosplay jadi patung". Jawab Chelsea ngasal.

Devano memutar bola matanya malas. "Mau bareng gak?". Ajak Devano.

"Gak, duluan aja sana". Tolak Chelsea.

Devano semakin mengeluarkan kepalanya penasaran. "Nungguin siapa ? Punya pacar emang ?".

ZERIO || JENO NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang