16

103 11 0
                                    

*nggak minta yang aneh-aneh kok, cuma minta vote. Vote kalian sangat berharga bagi kami. Itu adalah sumber semangat kami. Hargai karya kami.

"kak..sa-sakit". Zerio meremas dada kirinya yang berdetak lebih cepat. Ia menunduk semakin kuat meremas dadanya.

"Jangan gini nanti tambah sakit". Marvel melepaskan cengkraman tangan Zerio. "Bawa obat nggak ?". Tanya Marvel dengan berusaha tetap tenang walaupun sebenarnya ia sudah panik.

Marvel mengusap wajahnya kasar. "Jangan panik dulu tarik napas pelan-pelan keluarin perlahan". Titahnya yang langsung di turuti oleh sang adik. Marvel mengubah posisi duduk Zerio menjadi terlentang di sopa.

Zerio memejamkan matanya seketika kepalanya ikut menjadi pening, ia membawa tangan kanannya untuk memijat pelan keningnya. Pergerakan itu tak lepas dari perhatian Marvel. Sampai detik berikutnya Marvel merebut tangan Zerio dan melihat bahwa ada luka yang sudah di balut dengan perban.

"Tangan lo kenapa ?". Tanya Marvel dengan nada dingin.

Zerio menarik tangannya dan berdecak. "Nggak papa".

Marvel malas berdebat untuk saat ini, ia memilih mencari botol berisi obat milik adiknya di tas yang tergeletak di lantai dekat sopa.Marvel mengeluarkan dua butir dan memberikannya pada Zerio yang masih meringis di sopa tak lupa Marvel juga menyodorkan air.

Zerio menerima keduanya dengan cepat dan langsung meminumnya berharap rasa sakitnya akan segera menghilang karena sungguh ini sangat menyiksa.

Setelah rasa sakit itu menghilang Zerio bangun dan menengok ke arah Marvel yang menatapnya dengan tatapan meminta penjelasan.

"Kena air panas". Ujar Zerio, Marvel menghela nafasnya berat.

"Ceroboh". Ucap Marvel sambil berlalu meninggalkan Zerio.

Zerio tidak ambil pusing ia kembali merebahkan dirinya di sofa dan memejamkan matanya saat rasa ngantuk mulai menghampirinya mungkin karena efek dari obat yang Zerio minum.

Marvel kembali ke ruang tengah melihat adiknya tertidur dengan posisi yang kurang nyaman, lalu ia mengangkat untuk memindahkan Zerio ke kamar nya. Badan Zerio memang besar dan berotot tapi badan Marvel lebih besar dari Zerio tentu saja Marvel bisa mengangkat adiknya dengan mudah. 

Setelahnya ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket, setelah selesai mandi Marvel ikut merebahkan tubuhnya di samping Zerio dan ikut menyelam ke dalam mimpi.

***

"Makasih ya kak udah anter gue". Ujar Chelsea setelah keluar dari mobil yang dikendarai oleh Lisa.

"Iya santai, sana gih masuk nanti nyokap lo marah". Titah Lisa. Chelsea mengangguk lucu setelahnya Chelsea masuk ke dalam rumah.

"Hati-hati kak". Teriak Chelsea, Lisa terkekeh gemas. Lalu menjalankan mobil nya menuju rumahnya. Biarkan lah mobil Marvel ia bawa pulang dulu, nanti ia suruh orang rumah untuk menghantar nya ke apartemen Zerio.

Lisa membuka handphone nya untuk sekedar memberi pesan pada Marvel jika ia akan langsung pulang setelah mengantar Chelsea.

***

Zerio menggeliat lalu membuka matanya perlahan saat sudah terbuka lebar ia menelusuri ruangan yang ternyata ia ada di kamarnya, lalu netranya menangkap seseorang yang berada di sampingnya yaitu Marvel yang sedang tertidur pulas.

"Jam berapa ini?". Gumam Zerio, lalu ia melihat handphone Marvel dan membukanya ternyata jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Zerio terlonjak kaget lalu ia bergegas membangunkan sang Kaka yang tertidur di sampingnya.

ZERIO || JENO NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang