14

118 12 0
                                    

*nggak minta yang aneh-aneh kok, cuma minta vote. Vote kalian sangat berharga bagi kami. Itu adalah sumber semangat kami. Hargai karya kami.

Pagi-pagi sekali Chelsea sudah terbangun kemudian bersiap untuk pergi sekolah. Sebelum keluar dari kamar Chelsea mengecek handphone nya terlebih dahulu. Melihat apakah Zerio membalas pesannya semalam apa tidak. Chelsea semalam menunggu pesan dari Zerio karena lelaki itu akan mengabarinya namun tidak ada.

"Dia kemana". Gumam Chelsea pelan. Menghela nafas pelan akhirnya Chelsea mengambil tas dan memasukan handphone itu kedalamnya.

Keluar dari kamar berjalan ke ruang makan sudah ada Devano dengan tatapan fokus pada layar laptop. Dengan ide jahilnya Chelsea mengendap-endap mendekati Devano saat sudah dekat...

"SELAMAT PAGI!!!". Pekik Chelsea mengalungkan tangannya di leher Devano membuat lelaki itu terperanjat kaget.

"Astaga". Kaget Devano. Ia menoleh kebelakang mendapati adik nya yang sedang cekikikan karena berhasil mengagetkan sang Kaka.

"Kamu tuh ya. Bisa gak sih pagi-pagi jangan bikin Kaka emosi". Ujar Devano Chelsea menggelengkan kepala nya.

"Gabisa haha". Ujar Chelsea menjalurkan lidahnya lalu menuju tempat duduknya untuk memulai sarapannya.

"Aish anak itu". Gumam kesal Devano.

Alatas yang sedang menyesap kopi menggelengkan kepalanya begitu juga Hana yang sedang menyiapkan makanan di atas meja makan. Anak mereka yang satu ini ada-ada saja.

"Udah-udah ayo sarapan dulu". Lerai Hana

Setelah sarapan mereka mulai bubar untuk kegiatan masing-masing.

"Kamu berangkat sama Kakak ya?". Ujar Alatas Chelsea menggeleng.

"Mau sama papi aja, gak mau sama kakak" kata Chelsea, matanya menatap Devano dengan wajah menyebalkan jika kata Devano.

"Emangnya kakak bilang mau sama kamu ?". Ujar Devano tak kalah sinis.

Pemandangan setiap pagi inilah yang ada di keluarga Alatas. Perdebatan tak bermanfaat antara Chelsea dan Devano.

"Papi ada meeting jadi harus buru-buru". Jawab Alatas. Chelsea mengerucutkan bibirnya membuat tangan gatal Devano menjepit bibir adiknya.

"Ish tangan kakak kotor". Teriak Chelsea membuat Devano tertawa.

"Kalo nggak mau sama kakak bawa mobil aja". Kata Hana namun anak perempuan nya menggeleng.

"Nggak mau, sama kakak aja".

Setelah semuanya selesai Devano serta Chelsea berpamitan kepada Papi dan Maminya.

"Hati-hati". Teriak Hana.

"Siap Mi". Jawab Chelsea dan Devano berbarengan.

"Yaudah sana kamu berangkat katanya ada meeting". Ucap Mak Chelsea

"Bentar masih kangen". Alatas memeluk pinggang ramping istri tercinta nya.

"Aish kamu ini, udah tua masih aja manja. cepat berangkat udah jam setengah tujuh nanti telat". Ibu Chelsea melepas pelukan suaminya pelan.

"Ihs tua-tua gini masih ganteng aku. Iya-iya aku berangkat dulu". Alatas mengecup kening Hana sebelum keluar.

***

Kediaman Rajdan kini tengah sarapan pagi di tambah dengan Lisa yang memang semalam menginap di rumah megah ini.

Zerio sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Ia tetap memaksa ingin sekolah walaupun Hendrik sudah melarang anaknya karena takut jika terjadi sesuatu lagi.

ZERIO || JENO NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang