07.

145 21 0
                                    

*nggak minta yang aneh-aneh kok, cuma minta vote. Vote kalian sangat berharga bagi kami. Itu adalah sumber semangat kami. Hargai karya kami.

Pagi-pagi Chelsea sudah sibuk mencari jaket Zerio. Ia ingat terakhir meletakkan jaket itu di sofa. Tapi saat pagi ia akan membawanya kembali ternyata tidak ada.

"Mami !". Teriak Chelsea dari ruang tamu, ia masih sibuk berkeliling sekitaran sofa.

"Di ruang makan sayang !". Balas Hana dengan cepat Chelsea berlari menghampiri Hana.

"Mi, tau jaket yang warna hitam di sofa nggak ?".

"Yang mana ? Mami nggak lihat". Hana masih membereskan sisa-sisa sarapan tadi. Alatas sudah berangkat sejak pagi hanya ada Chelsea, Devano dan Hana di rumah.

"Aduh gimana dong". Chelsea semakin bingung.

"Memangnya kenapa ?"

"Jaketnya punya teman Cesi, Mi. Kemarin lupa nggak di kasih lagi".

Hana berdecak pelan, kelakuan anaknya ini ada-ada saja. "Coba tanya Mbak Noni sama Mbak Rara siapa tau mereka lihat. Kamu juga kenapa ceroboh".

"Duh, kemarin Cesi sakit perut jadinya langsung ke kamar mandi". Ujar Chelsea sembari berjalan menuju dapur.

Sial di dapur tidak ada orang sama sekali. Chelsea melihat pintu belakang yang berada di dapur terbuka berarti kemungkinan mereka di dekat kolam, dan ya benar mereka ada di sana sedang membersihkan taman.

"Mbak! Liat jaket hitam di sofa nggak ?!" Teriak Chelsea dari dekat pintu. Kedua ART itu menoleh kemudian Mbak Noni menghentikan aktivitas nya.

"Kenapa Dek ?". Tanya Mbak Noni. Fyi, panggilan adek itu Chelsea yang meminta karena tidak enak jika harus di panggil 'Non'

"Mbak liat jaket hitam di sofa nggak kemarin malam ?".

"Yang mana ya ? Mbak nggak inget". Chelsea rasanya ingin menangis jika jaket itu hilang. Bukan apa-apa tapi itu milik orang lain, walaupun bisa di ganti dengan yang lain tapikan siapa tau jaket itu berharga bagi Zerio.

"Mbak coba ingat-ingat lagi, jaket itu ada gambar kupu-kupu nya kecil di lengan kanan warna gold". Mbak Noni mengerutkan keningnya mencoba mengingat.

"Ohhh yang itu, semalam mbak bawa ke tempat cucian Dek". Chelsea melotot.

"Hah ? Udah di cuci ?". Mbak Noni menggeleng, Chelsea menghela nafas lega. "Sekarang dimana ? Mau Cesi bawa".

"Di belakang sebentar ya". Chelsea mengangguk.  Lalu menghampiri sebuah kursi kayu lalu menduduki bokongnya di bangku itu sambil menunggu Mbak Noni datang membawa jaket.

"Ini bukan Dek jaketnya?"

"Iya mbak. Makasi ya mbak". Noni mengangguk.

"Punya pacarnya ya De? Mbak ngga pernah liat jaket itu loh, lagi pula itu kayaknya jaket laki-laki". Chelsea menggeleng cepat.

"Ih mbak. Punya teman Cesi".

"Cie-cie udah nggak papa ngaku aja". Ledek Noni

"Ah mbak ihh". Kesal Chelsea karena di Ledek oleh Noni. Noni terkekeh seru sesekali meledek anak majikannya ini -pikirnya.

"CESI AYO BERANGKAT". Teriak Devano dari ruang tengah.

"IYA SEBENTAR". Balas Chelsea dengan teriakan juga.

"Mbak, Cesi berangkat dulu ya. Dadah". Pamit Chelsea sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati dek"

Setelah melihat punggung Chelsea menghilang dari pandangan Noni. Noni segera melanjutkan pekerjaan yang tadi sempai ia tunda karena anak sang majikan meminta jaket.

ZERIO || JENO NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang