12.| Gangguin Bang Bagas

2.7K 218 12
                                    

Yok bisa yokk promosiin cerita ini !!!

Jangan lupa kasih bintang 🌟 !!!

***

Hari Senin, pukul 9 pagi Nauka sudah nangkring di parkiran perusahaan milik Abang pertamanya, Bagas.

Nauka gak bolos loh, hanya saja di sekolah tadi ada rapat guru sampai sore hari dan seluruh siswa terpaksa dipulangkan.

"Tau gini gua gak sekolah aja tadi," Nauka mendumel kesal sembari mengerucutkan bibirnya.

Akhirnya, setelah seminggu menjalani hukuman yang mengancam mentalnya, Bagas dengan tidak rela mengakhiri hukumannya kemarin.

Banyak karyawan yang menatap gemas ke arahnya karena keberadaan Nauka yang mencolok ditengah orang-orang kantoran.

Lah, beneran dia udah SMA?

Gemoy banget astaga.

Adeknya bos gud luking banget anjir.

Pasti bolos dia, dasar anak jaman sekarang!

Mau cari om om kali.

Nauka tidak peduli dengan bisikan setan julid disekitarnya. Dia ke sini bukan untuk meladeni mulut jahanam para karyawan baru yang memang belum mengetahui siapa dia sebenarnya.

Saat dia sudah dekat dengan bagian resepsionis, seseorang menepuk bahunya dan berakhir dipelukan orang itu.

"Astaga, adek gua." Gumam seorang pria yang memeluknya.

Nauka mengangkat wajahnya yang tenggelam didada bidang pria itu, menatap wajah burik pelaku yang membuatnya kaget karena tersentak saat hendak dipeluk.

"Ish, bang Wavi bau comberan. Jauh-jauh sana!" Nauka mendorong kesal pria itu hingga mundur beberapa langkah.

Wavi terkekeh pelan, selalu saja Nauka bersikap seperti itu padanya. "Kenapa ke sini? Bolos lu?"

Nauka menggeleng ribut. "Ya kali Nau bolos. Tadi rapat guru masal sampe sore, jadi semua murid dipulangin. Makanya sekarang Nau ada di sini." Jelasnya.

Wavi mengangguk-angguk setengah percaya. Pasalnya gadis mungil di depannya ini adalah biang rusuh dan pembolos pelajaran. Jadi Wavi tidak akan langsung percaya begitu saja.

Sedangkan para karyawan baru semakin asik menggibahi Nauka yang tidak tidak antara dia dan atasan mereka. Ditambah lagi saat kedatangan seorang pria dengan snelli khas dokter.

"Hai dek, ngapain disini?"

"Cari duda, bang." Jawab Nauka asal.

Satu lagi curut abangnya yang dengan santai merangkulnya. Revian Raezya. Masih ingat kan dengan dokter yang menangani Nauka saat gadis itu terkena musibah saat hari pertama sekolah?

Kenapa lagi dirinya harus bertemu dengan 2 sohib sinting abangnya disini. Tidak peka kah mereka jika Nauka sedang panen pahala karena terus digibahi yang tidak tidak oleh karyawan baru di lobi sekarang.

Meskipun Nauka panen pahala, dia tentu saja risih dengan tatapan penuh intimidasi mereka. Nauka melotot pada mereka tapi jatuhnya malah memamerkan wajah gemasnya pada orang-orang.

"Kenapa pada reunian sih disini?" Dua orang perempuan datang dari arah berlawanan, membuat Nauka memeluk salah satu dari mereka.

"Mbak Fira," ujarnya sambil tersenyum manis memeluk sekretaris Bagas.

"Kebetulan aja ketemu sama tuh duo sengklek disini. Mbak sama kak Kesa anterin Nau ke Abang, dung." Pintanya pada dua perempuan itu.

Kesa yang berada disamping Fira mencubit gemas pipi bakpao adik atasannya itu membuat Nauka menatapnya tajam.

My Possessive GuardiansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang