QUEEN ILONA [TERBIT]

31. Perjuangan Yang Sia-sia

Jangan lupa vote ➾ komen ➾ share

⁀➷ Kalian bisa play lagu ini selama membaca

Arvian Dwi - Ajarkan Aku...
1:08 ──•───── 3:27
↺ << ll >> ⋮≡

──qׁׅυׁׅꫀׁׅܻꫀׁׅܻꪀׁׅ ꪱׁׅᥣׁׅ֪ᨵׁׅꪀׁׅɑׁׅ֮──

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦
─────•~❉᯽❉~•─────
Di tuntut untuk menyerah oleh dia yang di perjuangankan.
─────•~❉᯽❉~•─────

➾ 31. Perjuangan Yang Sia-sia

Gio membopong tubuh Ilona ala bridal style ketika kakinya mulai melangkah memasuki mansion miliknya. Laki-laki itu seakan menulikan indera pendengarannya ketika mendengar berbagai macam bentuk protes yang sepupu-sepupu Ilona berikan.

"Signore, abbiamo preparato camere per gli ospiti e medici secondo la sua richiesta. Ora il tuo ospite può essere portato nella stanza degli ospiti che abbiamo preparato," ujar seorang pelayan membungkuk sopan begitu melihat kedatangan atasannya.

Translate : tuan, kami sudah menyiapkan kamar tamu dan dokter sesuai permintaan anda. Sekarang tamu tuan bisa di bawa ke kamar tamu yang telah kami siapkan

"Non nella stanza degli ospiti, ma nella mia stanza," Gio menjawab tanpa menghentikan langkahnya yang mengarah pada kamar pribadi cowok itu.

Translate : bukan ke kamar tamu, tapi ke kamar saya

"Bangsat! Ngapain lo bawa Ilona ke sini?!" protes Mark yang berusaha menyusul langkah laki-laki angkuh tersebut.

Melihat William yang memilih mengambil tempat duduk di atas sofa yang tersedia di dalam mansion, Alex berkacak pinggang.

"Grandpa—" perkataan Alex terpotong.

"Biarin aja Ilona di rawat di sini," potong William membuat kelima cucu-cucunya tidak bisa mengeluarkan protes kembali.

Mata Jackson melirik sekilas pria tua yang duduk di atas sofa tersebut. Melihat bagaimana kakeknya yang secara terang-terangan memberi lampu hijau untuk Gio membuat Jackson berdecak tidak terima.