Jangan lupa vote ➾ komen ➾ share
⁀➷ Kalian bisa play lagu ini selama membaca
Risky Febian - Penantian Berharga
1:08 ──•───── 3:27
↺ << ll >> ⋮≡──qׁׅυׁׅꫀׁׅܻꫀׁׅܻꪀׁׅ ꪱׁׅᥣׁׅ֪ᨵׁׅꪀׁׅɑׁׅ֮──
❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦
─────•~❉᯽❉~•─────
Cara dia memperlakukan mu adalah wujud dari dia yang tulus atau tidaknya mencintaimu.
─────•~❉᯽❉~•─────➾ 41. Versi Terbaik
Kicauan burung terdengar membuat kedua kelopak mata yang tertutup itu perlahan terbuka. Tidak ada suara bising lainnya selain suara kicauan burung membuat Ilona bertanya-tanya dalam batinnya, apakah Gio dan yang lainnya masih pulas tertidur di dalam tenda masing-masing?
Setelah mengumpulkan kesadarannya dalam beberapa detik, tangan Ilona perlahan membuka resleting tenda yang dia tempati sejak malam tadi.
Begitu terbuka raut wajah Ilona berubah terkejut melihat kumpulan cowok-cowok yang sibuk menikmati kopi instan tepat di depan tendanya.
Aiden, Gio, Samuel, Elang, Ucok dan Guntur kompak memusatkan perhatian mereka pada Ilona yang baru saja membuka tenda.
"Udah bangun?" tanya Gio lembut, belum juga mendapatkan jawaban, cowok itu kembali bersuara. "Sini."
Ilona keluar lalu mengambil tempat duduk di samping Gio sesuai kemauan cowok itu. Matanya melihat apa yang tengah di konsumsi cowok-cowok tersebut. Hanya ada termos kecil, kopi saset dan beberapa cup kecil. Lagipula apa yang bisa di konsumsi selain ini karena memang tidak ada rencana untuk bermalam di pegunungan layaknya camping yang membutuhkan banyak persiapan.
Dengan senang hati Ilona mengambil cup kopi yang Gio berikan lalu menyeruputnya. Cowok itu lalu meletakkan jaketnya di kedua bahu Ilona berniat memberi kehangatan pada tubuh kekasihnya.
Tangan kekarnya terangkat naik merapikan helaian rambut Ilona yang sedikit berantakan karena posisi gadis itu yang baru terbangun dari tidurnya.
Seraya menyeruput kopinya, Ilona berkata. "Kirain lo pada masih tidur."
"Kita mah udah bangun dari tadi. Gak boleh berisik sama cowok lo," ucap Samuel.
"Katanya gini, sampai lo pada ganggu tidur cewek gue, kelar hidup lo semua," sambung Elang menirukan ancaman Gio yang sempat terlontar tadi.
Mendengarnya Ilona terkekeh kecil. Ada-ada saja, pikirnya.
***
Kini ketujuh manusia itu tengah berbondong-bondong menuruni jalanan gunung. Berbeda dengan hari kemarin, kali ini niat mereka untuk pulang tampak di permudah. Mungkin ini faktor tanggung jawab Elang dengan kesalahan yang sempat dia perbuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN ILONA [TERBIT]
Dla nastolatków❝Kehadiranmu selalu menjadi candu untuk ku.❞ - Giolano Alaskar Semesta seakan memberikan pengalaman pahit untuk seorang gadis bernama Ilona Via Lavender. Terlepas dari masa lalu yang menyakitkan itu, Ilona berhasil bangkit menjadi perempuan yang tan...