QUEEN ILONA [TERBIT]

11. Berubah Begitu Saja

Jangan lupa vote ➾ komen ➾ share

Siapkan mental kalian di chapter ini prenn💓😙

⁀➷ Kalian bisa play lagu ini selama membaca

Fabio Asher - Rumah Singgah
1:08 ──•───── 3:27
↺ << ll >> ⋮≡

──qׁׅυׁׅꫀׁׅܻꫀׁׅܻꪀׁׅ ꪱׁׅᥣׁׅ֪ᨵׁׅꪀׁׅɑׁׅ֮──

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦

─────•~❉᯽❉~•─────
Jangan lupa untuk menyadarkan diri sendiri. Bahwa manusia bisa berubah kapan saja, bisa berkhianat kapanpun, dan bisa pergi tanpa berpamitan.
─────•~❉᯽❉~•─────

➾ 11. Berubah Begitu Saja

"Ilona gak setuju ayah nikah lagi. Ilona gak butuh bunda baru," ujar Ilona menatap dingin dua perempuan berwajah asing di depannya.

"Gak usah egois. Ayah juga butuh kebahagiaan," balas Aiden tak kalah dingin.

Ilona beralih melihat Aiden dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Kenapa dia sangat merasa Aiden sangat berbeda.

"Ayah tau kamu ngomong gitu karna kamu belum kenal sepenuhnya sama mereka," ujar Bram. "Jadi ayah memutuskan Tante Hesti dan Amora akan tinggal di sini, jadi kalian bisa mengenal lebih jauh satu sama lain."

Hal ini semakin memperumit segalanya. Tangan Ilona bergerak menyentuh dadanya ketika merasakan jantungnya mulai sakit. Tanpa mengatakan apapun, gadis itu beranjak pergi menuju kamarnya dengan langkah cepat.

Ketika sampai di kamar, Ilona langsung mengobrak-abrik tas sekolahnya guna mencari obat pribadinya. Ketika sudah menemukan apa yang sedang dia cari, gadis itu cepat-cepat meminum obat itu.

Ceklek!

Mendengar suara pintu kamarnya di buka, Ilona menoleh. Ada apa lagi ini.

"Amora mau kamar ini, Ma," ujar Amora merengek dan bergelayut manja di lengan Hesti.

"Ilona, kamu ngalah aja ya, kamu bisa pake kamar tamu. Biar kamar ini buat Amora," ucap Bram.

Perkataan ayahnya beberapa detik yang lalu masih berusaha di cerna oleh Ilona. Dia tidak menyangka ayahnya akan mengatakan demikian hanya untuk orang baru. Terlebih Aiden yang hanya melihat seakan tidak memiliki minat dengan kejadian yang tidak adil untuk Ilona.

"Gak. Ini kamar Ilona. Kan dia yang orang baru, kenapa harus Ilona yang pindah kamar?" protes Ilona tidak terima.

"Nurut Ilona," ujar Bram.